Sukses

Keratopigmentation, Prosedur Baru untuk Mengubah Warna Mata Secara Permanen

Mengubah warna mata dengan aman selama ini menjadi impian yang sulit diwujudkan, tetapi kini ada beberapa jenis prosedur yang memungkinkan untuk dilakukan.

Liputan6.com, Jakarta Beberapa orang memilih untuk menggunakan lensa kontak untuk mengubah warna matanya dengan tujuan membuat tampilan mata yang lebih indah. Sekarang ada opsi lain untuk mengubah warna mata dengan prosedur keratopigmentation. Keunggulan dari prosedur ini adalah hasilnya yang permanen.

Keratopigmentation yang juga dikenal sebagai 'tato kornea', dikembangkan untuk mengatasi masalah kekeruhan kornea yang mengganggu penglihatan. Namun, prosedur ini semakin populer di kalangan orang yang ingin mengubah warna mata mereka untuk alasan estetika. 

Mengubah warna mata dengan aman selama ini menjadi impian yang sulit diwujudkan, tetapi kini ada beberapa jenis prosedur yang memungkinkan untuk dilakukan. Berikut ulasan tentang keratipigmentation yang Liputan6.com rangkum dari laman odditycentral.com, Selasa (5/9/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Prosedur Paling Aman

Prosedur mengubah warna mata memang sudah sejak lama dikembangkan. Beberapa tahun lalu, ada prosedur mengubah warna mata dengan implan iris buatan yang kontroversial. Prosedur implan iris memberikan hasil bagus tetapi juga membawa risiko kesehatan. 

Pada tahun 2017, ada operasi laser revolusioner yang dapat mengubah warna mata dari coklat menjadi biru hanya dalam 20 detik. Kini perhatian banyak orang beralih ke keratopigmentasi yang menjadi prosedur terbaru dan diklaim sebagi yang paling aman.  Prosedur keratopigmentasi menggunakan teknologi tinggi serta pigmen yang tidak merusak untuk mengubah warna mata secara permanen.

Warna mata seseorang sebenarnya merupakan ciri genetik yang ditentukan oleh jumlah dan penyebaran pigmen melanin di iris mata. Orang dengan warna mata yang lebih gelap seperti hitam dan coklat memiliki lebih banyak melanin, sedangkan orang dengan warna mata yang terang seperti hijau dan biru memiliki lebih sedikit melanin di lapisan atas iris.

3 dari 3 halaman

Mewujudkan Mimpi Banyak Orang

Beberapa tahun yang lalu, mengubah mata hitam menjadi biru muda adalah sebuah impian yang sulit diwujudkan. Berkat kemajuan medis dan teknologi, mimpi ini bukan hanya mungkin diwujudkan tetapi juga semakin populer.

Prosedur keratopigmentasi melibatkan pembuatan terowongan halus di dalam kornea mata pasien dengan laser. Kemudian pigmen khusus dimasukan untuk mengubah warna iris sesuai keingina. Berbeda dengan teknik lain yang lebih rumit, keratopigmentasi hanya mempengaruhi permukaan mata dan tidak melibatkan komplikasi seperti perdarahan, infeksi, pelepasan retina, atau glaukoma.

Prosedur keratopigmentasi biasanya hanya memakan waktu sekitar 30 hingga 45 menit untuk kedua mata. Prosedur ini juga sama sekali tidak menyakitkan karena penggunaan obat bius topikal. Keunggulan lainnya warna mata dapat dikembalikan seperti semula. Jadi jika seorang pasien merasa ragu dengan perubahan warna matanya, mereka dapat dengan mudah kembali ke warna mata asli kembali.

Keratopigmentasi untuk tujuan estetika telah menjadi subjek perdebatan dan penelitian medis selama beberapa tahun terakhir. Namun, sejauh ini, mayoritas ahli mata dan ophthalmologis sepakat bahwa prosedur ini nampaknya cukup aman. Tentu saja, karena prosedur ini masih relatif baru sebagai tindakan kosmetik, belum dapat diprediksi apa efek jangka panjangnya. Namun, mayoritas bukti ilmiah saat ini menunjukkan bahwa jika dilakukan dengan benar, prosedur ini tidak menimbulkan risiko serius bagi kesehatan pasien.

Saat ini, salah satu keterbatasan keratopigmentasi adalah terbatasnya pilihan pigmen yang kompatibel secara biologis. Saat ini hanya ada beberapa warna yang disetujui secara medis yang tersedia. Beberapa ahli berpendapat bahwa pigmen dermatologis mungkin juga bisa digunakan, tetapi ada risiko efek samping yang perlu diperhatikan. Beberapa pigmen ini bisa bereaksi terhadap cahaya, sehingga dalam jangka panjang, oksidasi bisa terjadi. Oleh karena itu, penting untuk memilih klinik yang hanya menggunakan pigmen oftalmologis yang aman.

"Topik ini kemungkinan akan terus berkembang dalam beberapa tahun mendatang seiring dengan peningkatan pengalaman klinis dan pengembangan pigmen kornea yang lebih sesuai dan beragam," kata Profesor Jorge Alio kepada Ophthalmology Times. 

“Perspektif bedah kornea yang baru sekarang tersedia dengan tingkat bukti yang baik. Saya melihat masa depan yang menjanjikan yang akan mengikuti kelompok teknik bedah baru ini,” tambahnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.