Sukses

Bagaimanakah Cara Membaca Puisi yang Baik? Simak Penjelasan tentang Deklamasi

Bagaimanakah cara membaca puisi yang baik? Pertanyaan tersebut penting untuk dijawab, apalagi jika kamu hendak membaca puisi untuk sebuah pentas.

Liputan6.com, Jakarta Bagaimanakah cara membaca puisi yang baik? Pertanyaan tersebut penting untuk dijawab, apalagi jika kamu hendak membaca puisi untuk sebuah pentas. Cara membaca puisi yang baik untuk sebuah pentas tentu berbeda dari cara membaca puisi untuk diri sendiri.

Lalu bagaimanakah cara membaca puisi yang baik untuk sebuah pentas? Membaca puisi untuk pentas bisa dilakukan dengan cara deklamasi. Deklamasi adalah metode membaca puisi dengan menggunakan nyanyian dan gerakan tubuh tertentu.

Ini merupakan cara untuk mengapresiasi suatu karya puisi. Siapa pun dapat mempelajari teknik mendeklamasikan puisi. Saat mendeklamasikan puisi, kamu memiliki kebebasan untuk menggambarkan gaya dan lagu yang sesuai dengan isi puisi yang kamu bacakan.

Membaca puisi dengan cara deklamasi tentu perlu memperhatikan beberapa aspek, agar puisi tidak kehilangan maknanya ketika disampaikan pada audiens. Bagaimanakah cara membaca puisi yang baik? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Sabtu (5/8/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Apa itu deklamasi?

Sebelum menjawab pertanyaan bagaimanakan cara membaca puisi yang baik, penting bagi kita untuk memahami apa yang dimaksud deklamasi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), deklamasi adalah cara penyajian sajak dengan menggunakan lagu dan gaya. Ini melibatkan pembacaan puisi dengan gerakan tubuh yang baik. Dengan kata sederhana, deklamasi adalah cara menyajikan puisi saat membacanya.

Tujuan deklamasi adalah untuk mengungkapkan pikiran atau pesan yang terkandung dalam puisi, dengan menambahkan gaya dan gerakan tubuh untuk meningkatkan penyampaian makna dan keindahan puisi yang diucapkan dan didengar oleh orang lain. Deklamasi adalah hasil dari proses pendeklamasian, yaitu proses, cara, atau tindakan membacakan puisi.

Dalam deklamasi, penting untuk memahami perbedaan antara deklamator dan deklamatris. Deklamator adalah orang yang membacakan sajak dengan kaidah deklamasi, sementara deklamatris adalah sebutan untuk seorang wanita yang melakukan deklamasi.

Puisi, syair, dan lagu sering menjadi karya sastra yang umumnya dibacakan oleh deklamator. Namun, tidak semua karya sastra cocok untuk deklamasi. Sebelum membaca karya sastra, kamu harus memilih puisi, syair, atau lagu yang bagus dan menarik untuk didengar serta mempertimbangkan gerakannya.

Mendeklamasikan puisi adalah salah satu cara untuk menghargai karya penyair. Kamu dapat melatih kemampuan deklamasi dengan melihat referensi dari para pembaca puisi terdahulu dan memilih puisi yang kamu sukai untuk dipelajari.

3 dari 4 halaman

Unsur-Unsur yang Ada Dalam Deklamasi

Bagaimanakah cara membaca puisi yang baik? salah satu cara membaca puisi yang baik adalah dengan deklamasi, terutama jika pembacaan puisi dilakukan untuk sebuah pentas. Penting untuk ditekankan, deklamasi tidak hanya sebatas pada membaca puisi saja. Ada sejumlah unsur yang perlu diperhatikan dalam proses dklamasi puisi.

Setelah memahami konsep deklamasi, penting untuk mengenali unsur-unsurnya. Seperti dilansir dari Merdeka.com, berikut unsur-unsur deklamasi adalah sebagai berikut:

1. Pelafalan

Pelafalan mengacu pada cara pengucapan kata atau bunyi bahasa. Sebagai contoh, saat mendeklamasikan puisi, penting untuk mengucapkannya dengan jelas dan mudah dipahami oleh pendengar.

2. Intonasi Suara

Intonasi adalah variasi nada dalam pengucapan kalimat. Ketika menyampaikan kalimat yang mengungkapkan semangat, intonasi harus naik. Intonasi yang tepat akan membuat kalimat menjadi lebih jelas dan dapat dengan mudah dipahami oleh pendengar.

3. Mimik Wajah

Mimik wajah adalah perubahan ekspresi wajah untuk menunjukkan perasaan. Ketika mendeklamasikan puisi, penghayatan dan perasaan dapat dilihat dari mimik wajah deklamator. Puisi yang menggambarkan emosi atau demonstrasi dapat dipertunjukkan dengan mimik yang sesuai dan intonasi yang naik.

4. Volume Suara

Volume suara merujuk pada tingkat keras atau lemahnya pengucapan kata atau bunyi. Penting untuk memperhatikan volume suara saat mendeklamasikan puisi. Penggunaan volume suara yang tepat sesuai dengan isi puisi dapat memberikan kesan yang lebih dalam. Misalnya, saat membacakan puisi yang menyatakan kesedihan, bisa menggunakan volume lemah agar pendengar tetap dapat mendengar suara dengan jelas. Namun, saat puisi mengandung kemarahan, volume suara bisa lebih keras untuk mengekspresikan emosi yang ada dalam puisi.

4 dari 4 halaman

Bagaimanakah cara membaca puisi yang baik dengan deklamasi?

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bagaimanakah cara membaca puisi yang baik salah satunya dengan cara deklamasi. Siapa pun dapat belajar untuk mendeklamasikan puisi. Terutama saat mendeklamasikan puisi, kamu memiliki kebebasan untuk menggunakan gaya dan lagu yang sesuai dengan pilihanmu. Berikut adalah cara mendeklamasikan puisi:

1. Membaca dan Memahami Isi Puisi

Langkah pertama dalam mendeklamasikan puisi adalah membaca dan memahami isi puisi dengan baik. Memahami isi puisi akan membantu dalam mengarahkan penampilanmu saat mendeklamasikan puisi. Setelah mengetahui isi dan maknanya, kamu dapat menentukan mimik wajah yang sesuai dengan esensi puisi tersebut.

Contohnya, puisi yang mengisahkan bencana alam dapat diungkapkan dengan ekspresi sedih, sementara puisi yang menggambarkan keindahan alam dapat diwujudkan dengan ekspresi gembira. Puisi dapat menyampaikan berbagai emosi seperti kebahagiaan, kesedihan, kebingungan, dan beragam lainnya.

2. Menghafalkan Puisi yang Akan Dideklamasikan

Langkah berikutnya adalah menghafalkan puisi yang akan dideklamasikan. Menghafalkan puisi adalah hal yang penting karena membawa tulisan saat tampil dapat mengurangi kualitas penampilanmu.

Memberikan Tanda-Tanda Pembacaan PuisiTanda garis miring (/) digunakan sebagai penanda untuk jeda singkat, sedangkan tanda garis miring ganda (//) digunakan untuk penanda jeda yang lebih lama. Tanda-tanda juga dapat diberikan untuk menunjukkan intonasi datar, naik, dan turun.

3. Berlatih Mendeklamasikan Puisi Sesuai dengan Tanda-Tanda dan Isi Puisi yang Telah Ditentukan

Jika kamu belum berpengalaman mendeklamasikan puisi sebelumnya, sangat disarankan untuk mencari video penampilan orang lain dalam deklamasi puisi dan mempelajarinya terlebih dahulu. Dengan banyak melihat video dan berlatih di rumah, kamu akan semakin percaya diri ketika tampil.

4. Mendeklamasikan Puisi

Jangan lupa untuk mendeklamasikan puisi dengan lafal yang jelas, intonasi yang tepat, gerakan tubuh, ekspresi wajah, dan perasaan yang sesuai. Setelah mendeklamasikan puisi, kamu dapat meminta saran dan masukan dari orang yang menyaksikan penampilanmu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.