Sukses

CT Scan Adalah Alat Pendeteksi Penyakit, Ketahui Perannya dalam Dunia Medis

CT scan adalah suatu alat untuk mendapatkan gambaran berbagai area kecil dalam tulang termasuk tengkorak kepala dan otak manusia. CT scan berfungsi untuk mendeteksi berbagai masalah kesehatan.

Liputan6.com, Jakarta CT scan adalah alat untuk mendapatkan gambaran berbagai area kecil dalam tulang termasuk tengkorak kepala dan otak manusia. CT scan dapat memperjelas dugaan tentang kelainan yang terjadi pada otak yaitu gambaran lesi dari tumor, hematoma dan abses, pendarahan pada otak serta perubahan vaskuler berupa malformasi, naik turunnya vaskularisasi dan infark. Tidak hanya itu, CT scan digunakan untuk mendeteksi berbagai masalah kesehatan, mulai dari emboli paru hingga batu ginjal.

CT-Scan adalah bagian sistem yang langsung berhadapan dengan pasien dan bekerja dalam sistem akuisisi citra terdapat dalam frame pipa dari mesin tersebut. selain itu, CT scan menggabungkan teknologi sinar-X dengan sistem komputer untuk menghasilkan gambar kondisi dalam tubuh dari berbagai sudut dan potongan.

Potongan hasil CT scan pada umumnya dilakukan dalam bentuk 2 dimensi (2D) yang direkam dalam bentuk slice (irisan) dengan jarak tertentu. Hasilnya akan memrepresentasi inforasi visual berupa variasi intensitas warna atau tingkat keabuan dari irisan otak dan objek lain.

CT scan adalah salah satu alat kesehatan yang memiliki peranan penting dalam dunia medis. Dimana peranan pencitraan radiologi pada sakit kepala kronis dapat mengeksklusi kelainan patologis, namun peranannya dalam diagnosis masih rendah. Hal itu yang membuat penggunaan pencitraan pada sakit kepala untuk mengurangi tingkat rujukan ke spesialis, mempermudah rujukan ke bidang yang tepat, dan meningkatkan kecepatan diagnosis terhadap pasiennya.

Berikut ini peranan CT Scan yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (12/7/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

Peranan CT scan dalam diagnosis penyakit

Melansir dari Jurnal kemdikbud.go.id, CT scan otak juga berperan untuk mendeteksi lesi massa atau hidrosefalus, dan untuk mendeteksi apakah aman dilakukan. Sebagian besar tumor intrakranial yang dapat menyebabkan sakit kepala dapat dideteksi dengan CT scan non-kontras, karena telah tumbuh cukup besar dan menunjukkan efek desak ruang disertai edema peri-tumoral.

Sakit kepala merupakan salah satu keluhan yang paling sering ditemui dalam praktik sehari-hari. Sebagian besar merupakan jenis primer dan tidak memerlukan pemeriksaan radiologis, namun perlu disingkirkan kemungkinan kelainan sekunder yang dapat membahayakan nyawa Anda. Salah satu modalitas yang dapat digunakan untuk tujuan tersebut adalah pencitraan dengan menggunakan CT scan.

Pasien sakitkepala, banyak dokter cenderung waspada berlebihan, dan merujuk pasien untuk evaluasi pencitraan, seperti CT scan. Keputusan untuk melakukan CT scan itu dipengaruhi oleh alasan non-medis, seperti ansietas pasien dan anggota keluarganya, maupun kecemasan mediko-legal,konsekuensinya, kebanyakan pemeriksaan ini hasilnya normal. Selain itu, beberapa faktor individual mempengaruhi dilakukannya CT scan, seperti faktor insentif finansial, ketakutan pasien dan keluarga, faktor mediko-legal, dan pemastian diagnosis.

Walaupun CT scan jarang sekali dapat menerangkan mengapa sakit kepala muncul atau membantu mengatasi gejala. CT scan akan menunjukkan bahwa orang dengan riwayat medis normal dan pemeriksaan neurologis normal, pemeriksaan radiologisnya tidak menunjukkan kelainan serius. Pemeriksaan neurologis normal menurunkan kemungkinan penemuan abnormalitas intrakranial pada pencitraan radiologi.

3 dari 7 halaman

Gejala awal yang harus diperhatikan

1. Sakit kepala baru

Serangan sakitkepala yang baru atau rasa sakitnya berbeda dari yang biasanya anda rasakan. Peningkatan frekuensi dan keparahan sakitkepala mungkin mengarah ke lesi desak ruang, hematoma subdural, atau penyalahgunaan obat.

2. Sakit kepala hebat

Serangan tiba-tiba sebagai sakitkepala paling parah sepanjang hidup, dikenal juga sebagai sakitkepala seperti tersambar petir. sakit kepala yang sangat menyakitkan, hingga mencapai intensitas maksimal dalam hitungan detik, yang mengindikasikan perdarahan subaraknoid.

3. Sakit kepala setelah trauma kepala

sakit kepala pasca-trauma dapat mengarah kependarahan subaraknoid, hematoma subdural, hematoma epidural, perdarahan intraserebral, diseksi arteri (karotis atau vertebra), sindrom postconcussion.

4. Sakit kepala saat aktivitas fisik, aktivitas seksual, atau batuk.

5. Gejala dan tanda neurologis fokal

perubahan penglihatan yang progresif, tanda iritasi meningeal, paralisis, kelemahan, ataksia atau hilangnya koordinasi, respon pupil yang asimetris, hilangnya kemampuan sensoris seperti baal, dan lain-lain

4 dari 7 halaman

6. Sakit kepala pada wanita hamil

Sakit kepala saat kehamilan dapat menjadi tanda kelainan yang mengancam nyawa, antara lain preeklamsia, stroke iskemik atau stroke perdarahan, hipertensi intracranial, idiopatik, dan trombosis vena serebral. Seorang wanita hamil berisiko tinggi mengalami sakitkepala yang berbahaya bagi kesehatan anak dalam kandungan Ibuknya.

7. Mual atau muntah, menandakan adanya peningkatan intrakranial

8. Perubahan status mental

  1. Sering mengantuk
  2. Kebingungan
  3. Gangguan memori
  4. Hilangnya kesadaran

9. Tanda atau gejala sistemik

  1. Demam
  2. Infeksi
  3. Ruam
  4. Kaku pada leher, dapat mengindikasikan meningitis atau ensefalitis.

10. Serangan sakit kepala pada pasien penyakit tertentu

  1. Infeksi HIV
  2. Kanker
  3. Kelainan intracranial yang memiliki risiko tinggi
5 dari 7 halaman

Fungsi CT scan

Melansir dari laman CT scan adalah salah satu prosedur pencitraan menggunakan mesin pemindai berbentuk lingkaran besar yang digunakan dengan posisi berbaring yang dapat mendeteksi penyakit. Adapun beberapa fungsi CT scan adalah sebagai berikut:

  1. Menentukan ukuran dan letak tumor.
  2. Memastikan lokasi infeksi dan pembekuan darah.
  3. Menunjang penegakan diagnosis kelainan tulang, sendi, dan otot.
  4. Menentukan prosedur medis lanjutan, seperti operasi, biopsi, atau terapi radiasi.
  5. Mendeteksi sekaligus memantau perkembangan kondisi tertentu, seperti kelainan jantung atau kanker.
  6. Menemukan lokasi cedera dan pendarahan internal.
6 dari 7 halaman

Efek Samping

Melansir dari laman verywellhealth, Efek samping agen kontras dapat terjadi tergantung yang digunakan, dan mungkin menjadi alasan mengapa beberapa orang merasa sakit setelah CT scan. Efek samping dapat berkisar dari tingkat keparahan dari ringan hingga mengancam jiwa, dan berkembang mulai dari satu jam hingga tujuh hari setelah dosis, yaitu :

  1. Pembilasan
  2. Ruam
  3. Gatal
  4. Pilek
  5. Batuk
  6. Pusing
  7. Kram perut
  8. Sembelit
  9. Mual
  10. Muntah

Diabetes, asma, penyakit jantung, gangguan tiroid, dan gangguan ginjal dapat meningkatkan risiko efek samping. Mereka yang diketahui alergi terhadap zat radiokontras harus diobati terlebih dahulu dengan antihistamin dan steroid sebelum menerima kontras.

CT scan adalah prosedur yang cukup aman untuk dilakukan. Selama proses ini Anda akan dipandu oleh dokter atau tenaga medis profesional.Pasien yang menjalani CT scan akan berisiko terpapar radiasi dalam waktu singkat. Namun tidak perlu khawatir, karena hingga saat ini CT scan belum terbukti dapat menyebabkan keluhan jangka panjang.

 

7 dari 7 halaman

Keunggulan CT scan

Jika dibandingkan dengan metode pemeriksaan lainnya seperti rontgen atau MRI, sejumlah keunggulan dari CT scan adalah sebagai berikut:

  1. Mendapatkan hasil dengan cepat.
  2. Dapat mencakup pemeriksaan organ tertentu atau seluruh tubuh dalam satu pemeriksaan.
  3. Mendukung penegakan diagnosis.
  4. Hasil pencitraan lebih jelas dan spesifik.
  5. Biayanya relatif lebih murah.
  6. Dapat digunakan untuk memastikan tindakan medis selanjutnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.