Sukses

Al Musawwir Artinya Yang Maha Menciptakan Rupa, Pahami Makna dan Dalilnya

Al Musawwir artinya Yang Maha Membentuk Rupa.

Liputan6.com, Jakarta Al Musawwir artinya salah satu dari Asmaul Husna, yakni nama-nama Allah yang baik dan indah berjumlah 99. Al Musawwir artinya ini menjadi salah satu Asmaul Husna yang wajib diketahui oleh umat Muslim.

Dilansir dari laman resmi Al-Qur’an Indonesia, kata Al Musawwir artinya Yang Maha Membentuk Rupa. Maksudnya adalah Allah SWT lah yang membentuk semua makhluk yang ada di bumi dalam berbagai bentuk. 

Dengan memahami Al Musawwir artinya lebih dalam, maka dapat mewujudkan keimanan yang sempurna kepada Allah SWT. Selain itu, meneladani sifat Allah Al Musawwir artinya ini membuat umat Muslim lebih berintrospeksi sekaligus mensyukuri atas anugerah yang diberikan oleh Allah SWT.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai makna Al Musawwir dan dalil-dalilnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Senin (12/6/2023).

2 dari 4 halaman

Arti dan Makna Al Musawwir

Dikutip dari laman resmi Al-Qur’an Indonesia, kata Al Musawwir berasal dari akar kata s-w-r dalam bahasa Arab Klasik diartikan sebagai memiringkan, menyondongkan atau membengkokkan untuk membentuk sesuatu, menciptakan, memahat, membayangkan, atau menggambarkan sesuatu, condong atau tertarik pada sesuatu. Hal ini juga termaktub dalam surat Al Hasyr ayat 24, yang artinya:

“Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Dia memiliki nama-nama yang indah. Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada-Nya. Dan Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.” (Q.S Al Hasyr: 24)

Sementara dalam buku yang berjudul Rahasia Keajaiban Keajaiban Asmaul Husna oleh Syafi’ie el-Bantanie, menjelaskan bahwa Al Musawwir secara bahasa berasal dari kata shawwara yang berarti memberi rupa dan substansi bagi sesuatu, sehingga menjadi berbeda dengan yang lainnya.

Allah Al Musawwir artinya Allah Maha Membentuk Rupa pada semua ciptaanNya. Mulai dari manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan dan segala yang ada di alam ini diberi bentuk rupa yang terbaik oleh Allah SWT. Manusia adalah makhluk yang diberi bentuk rupa paling baik.

Kita bisa lihat wajah manusia, tidak ada yang sama. Allah-lah yang memberi bentuk wajah-wajah manusia itu. Ibarat sebuah bangunan yang telah selesai dibuat maka perlu diperindah dan diperhalus. Demikian pula dengan penciptaan manusia. Allah menciptakan manusia dengan ukuran tertentu yang tepat, mengadakannya ke alam dunia dari tiada, kemudian memberikan bentuk rupa yang bagus.

3 dari 4 halaman

Implementasi Al Musawwir dalam Kehidupan

Bentuk implementasi Al Musawwir dalam kepribadian kita adalah berbuat sesuatu yang nyata. Karya nyata yang disertai dengan usaha sungguh-sungguh merupakan pengamalan dari sifat Allah ini.

Karya nyata itu bisa berupa apa saja sesuai dengan potensi yang kita miliki. Sebab masing-masing orang memiliki potensi yang mungkin tidak sama. Justru keberagaman potensi itu akan menghasilkan sebuah hasil karya yang bermanfaat dan dapat kita rasakan.

Meneladani nama dan sifat Allah Al Musawwir berarti ketika membuat karya, buatlah sebagus-bagusnya. Tidak hanya asal jadi, melainkan indah dan bermanfaat. Misalnya, kita membuat kursi dari anyaman rotan, buatlah dengan semenarik dan sebagus mungkin. Dengan demikian, selain memiliki nilai seni dan ekonomi yang tinggi, juga juga telah meneladani Al Musawwir dalam kehidupan sehari-hari.

4 dari 4 halaman

Dalil-Dalil Tentang Al Musawwir

Berikut ini terdapat beberapa dalil tentang Al Musawwir, yakni:

a. Surat Al Hasyr Ayat 24

Huwallāhul-khāliqul-bāri`ul-muṣawwiru lahul-asmā`ul-ḥusnā, yusabbiḥu lahụ mā fis-samāwāti wal-arḍ, wa huwal-'azīzul-ḥakīm.

Artinya: “Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Dia memiliki nama-nama yang indah. Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada-Nya. Dan Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.” (Q.S Al Hasyr: 24)

b. Surat Al A’raf Ayat 11

Wa laqad khalaqnākum ṡumma ṣawwarnākum ṡumma qulnā lil-malā`ikatisjudụ li`ādama fa sajadū illā iblīs, lam yakum minas-sājidīn

Artinya: “Dan sungguh, Kami telah menciptakan kamu, kemudian membentuk (tubuh)mu, kemudian Kami berfirman kepada para malaikat, ‘Bersujudlah kamu kepada Adam,’ maka mereka pun sujud kecuali Iblis. Ia (Iblis) tidak termasuk mereka yang bersujud.” (Q.S Al A’raf: 11)

c. Surat An Nahl ayat 18

Wa in ta'uddụ ni'matallāhi lā tuḥṣụhā, innallāha lagafụrur raḥīm.

Artinya: “Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, Allah benar-benar Maha Pengampun, Maha Penyayang.” (Q.S An Nahl: 18)

d. Surat Ghafir ayat 64

Allāhullażī ja'ala lakumul-arḍa qarāraw was-samā`a binā`aw wa ṣawwarakum fa aḥsana ṣuwarakum wa razaqakum minaṭ-ṭayyibāt, żālikumullāhu rabbukum, fa tabārakallāhu rabbul-'ālamīn.

Artinya: “Allah-lah yang menjadikan bumi untukmu sebagai tempat menetap dan langit sebagai atap, dan membentukmu lalu memperindah rupamu serta memberimu rezeki dari yang baik-baik. Demikianlah Allah, Tuhanmu, Mahasuci Allah, Tuhan seluruh alam.“ (Q.S Ghafir: 64)

e. Surat Al Infitar ayat 6-8

Yā ayyuhal-insānu mā garraka birabbikal-karīm. Allażī khalaqaka fa sawwāka fa 'adalak. Fī ayyi ṣụratim mā syā`a rakkabak.

Artinya: “Wahai manusia! Apakah yang telah memperdayakan kamu (berbuat durhaka) terhadap Tuhanmu Yang Mahamulia, yang telah menciptakanmu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh)mu seimbang, dalam bentuk apa saja yang dikehendaki, Dia menyusun tubuhmu.” (Q.S Al Infitar: 6-8)

f. Surat Ali Imran ayat 6

Huwallażī yuṣawwirukum fil-ar-ḥāmi kaifa yasyā`, lā ilāha illā huwal-'azīzul-ḥakīm.

Artinya: “Dialah yang membentuk kamu dalam rahim menurut yang Dia kehendaki. Tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.” (Q.S Ali Imran:6)