Sukses

Ciri-ciri Karya Ilmiah dan Strukturnya yang Ideal, Dilengkapi Definisi Menurut Ahli

Pahami pengertian, struktur, dan ciri-cirinya untuk membuat karya ilmiah yang ideal.

Liputan6.com, Jakarta Ciri-ciri karya ilmiah berbeda dengan karya non ilmiah. Jika karya ilmiah ditulis berdasarkan realitas obyektif, pengalaman empiris, dan memperhatikan kaidah penulisan ilmiah, maka karya non ilmiah adalah sebaiknya. Dalam karya non ilmiah biasanya menjurus pada karya-karya fiksi yang ditulis berdasarkan realitas subyektif. 

Dalam karya ilmiah terdapat metode-metode tertentu sehingga tulisan tersebut dapat dipercaya sebagai sebuah penelitian atau kebenaran yang sah. Salah satu ciri-ciri karya ilmiah adalah dibuat setelah menentukan sebuah permasalahan, lalu diikuti dengan penelitian, pengumpulan data, pengolahan data, analisa, dan kesimpulan yang diperoleh, serta dilaporkan menjadi naskah tersendiri.

Ciri-ciri karya ilmiah yang lain adalah kegunaannya dalam ranah akademik. Karya ilmiah biasanya digunakan sebagai bukti pengabdian profesi ataupun tugas dan syarat kelulusan kuliah sarjana dan tingkatan selanjutnya. Dalam menulis karya ilmiah juga tidak diperbolehkan melakukan plagiasi atau menjiplak. 

Hal ini lantaran ciri-ciri karya ilmiah antara lain yakni berisi opini obyektif yang didasarkan oleh data dan fakta lapangan yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Dalam karya ilmiah Anda bisa mendapatkan informasi yang akurat serta berfungsi untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. 

Karya ilmiah biasanya mulai dibuat oleh para siswa di tingkatan Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga jenjang Perguruan Tinggi (PT). Nah bagi Anda yang saat ini tengah mendapatkan tugas untuk membuat karya ilmiah, maka ada baiknya untuk memahami terlebih dahulu tentang ciri-ciri karya ilmiah, struktur, beserta penjelasannya berdasarkan para ahli.

Berikut ulasan selengkapnya dirangkum dari berbagai sumber oleh Liputan6.com, Senin (19/10/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Definisi karya ilmiah berdasarkan para ahli

Sebelum mengulas tentang karya ilmiah lebih lanjut, ada baiknya jika Anda membaca terlebih dahulu definisi karya ilmiah berdasarkan pendapat para ahli. Berikut merupakan kumpulan pendapat karya ilmiah menurut para ahli:

1. Munawar Syamsudin (1994), menyebutkan bahwa tulisan ilmiah adalah naskah yang membahas suatu masalah tertentu, atas dasar konsepsi keilmuan tertentu, dengan memilih metode penyajian tertentu secara utuh, teratur dan konsisten.

2. Yamilah dan Samsoerizal (1994 : 90) menjelaskan bahwa ragam karya ilmiah terdiri atas beberapa jenis berdasarkan fungsinya. Menurut pengelompokan itu , dikenal ragam karya ilmiah seperti; makalah, skripsi, tesis, dan disertasi.

3. Brotowidjoyo (1985: 8-9) mendefinisikan bahwa “Karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis  menurut metodologi penulisan yang baik dan benar”. 

4. Wahyu (2001: 61) mengatakan bahwa “Suatu karangan dapat dikatakan ilmiah jika ia mengungkapkan suatu permasalahan dengan metode ilmiah”. 

5. Maryadi dalam Harun, dkk (2001: 14) menyebutkan karya ilmiah yaitu “Suatu karya yang memuat dan mengkaji suatu permasalahan tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah keilmuan.”

3 dari 4 halaman

Ciri-ciri karya ilmiah

Agar dapat menulis karya ilmiah yang ideal, maka ada baiknya Anda dapat memahami ciri-ciri karya ilmiah dan non ilmiah. Dengan memahami ciri-cirinya, Anda bisa menjadikannya pendoman ketika menuliskan karya ilmiah nantinya. Berikut beberapa ciri-ciri dari karya ilmiah yang perlu Anda ketahui:

1. Reproduktif dan Tidak Ambigu

Salah satu ciri-ciri karya ilmiah yang perlu digaris bawahi sifatnya yang reproduktif dan tidak ambigu. Setiap karya ilmiah yang ditulis haruslah dapat diterima dan dimengerti oleh para pembacanya. Sehingga jika ada perkembangan lebih lanjut terkait dengan permasalahan yang terdapat dalam karya ilmiah tersebut, tidak menjadi ambigu bagi peneliti selanjutnya. Penyajian datanya pun harus jelas agar hasilnya mudah dimengerti untuk kemajuan ilmu pengetahuan.

2. Harus Objektif dan Hindari Kesan Emotif (Emosional)

Ciri-ciri karya ilmiah yang kedua yakni harus objektif. Hal yang dimaksudkan disini adalah karya ilmiah tidak boleh berpihak dan sifatnya adalah netral. Sehingga penulis tidak boleh menafsirkan opini pribadinya yang tidak berlandaskan fakta lapangan atau emosi. Hal ini penting agar karya ilmiah yang dibuat dapat menjadi suatu karya objektif bukan berpihak pada emosi penulis.

3. Menggunakan Bahasa yang Baku dan Memperhatikan Kaidah Penulisan Ilmiah

Ciri-ciri karya ilmiah yang ketiga yakni mewajibkan tulisan tersebut untuk menggunakan bahasa yang baku serta kaidah penulisan yang tepat. Bahasa yang baku maksudnya disini adalah bahasa yang formal dan resmi sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Kemudian memperhatikan pula apakah akan menggunakan format APA Style atau MLA Style.

4. Menggunakan Metodologi Penelitian

Hal yang paling membedakan antara karya ilmiah dengan non ilmiah adalah penggunaan metodologi penelitiannya. Hal ini merupakan hal yang penting karena karya ilmiah haruslah memiliki metodologi yang tepat dan kerangka pemikiran yang logis.

5. Berkohesi dan Menggunakan Kalimat yang Efektif

Ciri-ciri karya ilmiah yang kelima ialah berkohesi dan menggunakan kalimat yang efektif. Maksud dari berkohesi adalah hubungan antara satu bab dengan bab lainnya haruslah memiliki kesinambungan dan isi yang saling berhubungan. Kemudian, hindari pula kalimat yang tidak lugas dan bertele-tele.

4 dari 4 halaman

Struktur Karya Ilmiah

Sesuai dengan ciri-ciri karya ilmiah, setiap penulisan dibuat dengan berlandaskan kaidah penulisan dan keilmuah yang tepat. Maka dari itu, karya ilmiah punya struktur umum dan biasa digunakan oleh para penulis maupun peneliti. Meskipun beberapa sumber lain menuliskan terdapat beragam struktur yang dapat digunakan. Namun, secara garis besar stuktur karya ilmiah adalah sebagai berikut ini:

Bagian Pendahuluan

Bagian pendahuluan ini berisi dasar dalam penelitian ilmiah yang dilakukan, masalah yang diangkat, dan mekanisme dari penyelesaian masalah tersebut.

Bagian Isi dan Pembahasan

Bagian dari isi dan juga pembahasan ini biasanya terdiri dari satu atau dua bab, dengan jumlah bab yang tergantung pada seberapa pelik pembedahan dan pembahasannya dari bahan penelitian itu sendiri.

Bagian Penutup dan Kesimpulan

Bagian dari kesimpulan ini adalah hasil analisis penelitian dari bagian isi dan pembahasan. Dengan kesimpulan yang disampaikan di bagian yang berupa penjelasan singkat dan padat, tentang hasil analisis. Biasanya bagian ini terdiri dari satu bab saja dan ditambah juga dengan paparan saran.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.