Sukses

Reklamasi adalah Perluasan Daratan, Ketahui Dampaknya bagi Lingkungan

Reklamasi adalah solusi untuk menciptakan area daratan.

Liputan6.com, Jakarta Reklamasi adalah salah satu proses pembuatan lahan yang dibuat manusia. Reklamasi yang dikenal adalah reklamasi lahan. Reklamasi adalah metode yang berkaitan dengan penciptaan lahan di kawasan perairan. 

Reklamasi adalah proses yang sudah dilakukan oleh banyak negara. Reklamasi adalah solusi untuk menciptakan area daratan. Reklamasi adalah cara pembuatan lahan baru secara artifisial.

Lokasi yang sering dijadikan reklamasi adalah daerah pesisir. Namun, pembangunan reklamasi juga tak boleh dilakukan sembarangan. Diperlukan serangkaian pengamatan dan pertimbangan untuk memulai reklamasi. Jika tidak dilakukan dengan benar, reklamasi adalah penyebab dari kerusakan lingkungan, terutama lingkungan air.

Berikut pengertian reklamasi, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Sabtu(5/2/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Mengenal reklamasi

Menurut Ensiklopedia Britannica, reklamasi lahan atau yang sering disebut reklamasi adalah proses perbaikan lahan agar sesuai untuk penggunaan yang lebih intensif. Reklamasi adalah menciptakan lahan baik dengan menghilangkan air dari daerah berlumpur atau menaikkan permukaan tanah.

Menurut Marine Ecotoxicology, reklamasi adalah proses menciptakan lahan baru dari laut. Metode reklamasi lahan yang paling sederhana hanya dengan mengisi area tersebut dengan sejumlah besar batu dan/atau semen berat, kemudian mengisinya dengan tanah liat dan tanah sampai ketinggian yang diinginkan tercapai.

Upaya reklamasi mungkin berkaitan dengan perbaikan daerah-daerah yang kekurangan curah hujan dengan irigasi, penghilangan unsur-unsur yang merugikan dari tanah asin atau alkali, pembuatan tanggul dan pengeringan rawa-rawa pasang surut, perataan dan penanaman kembali daerah-daerah bekas tambang, dan kegiatan-kegiatan serupa.

3 dari 6 halaman

Tujuan reklamasi

Melansir Theuptide, tujuan reklamasi adalah untuk menciptakan lahan baru untuk perumahan, pertanian dan industri. Lahan reklamasi paling banyak ditemukan di kota-kota pesisir untuk meningkatkan kapasitas perumahan dan membangun pelabuhan.

Di daerah yang lebih kering, lahan yang tidak dapat digunakan direklamasi untuk mempromosikan pertanian lokal dan meningkatkan irigasi. Dengan meningkatnya permintaan akan lahan, reklamasi bisa menjadi solusi yang baik untuk menciptakan area untuk bangunan, pertanian, dan penggunaan lainnya.

4 dari 6 halaman

Metode reklamasi

Melansir Encyclopedia, ada beberapa metode reklamasi lahan, tergantung pada jenis material timbunan, tanah pondasi, topografi dasar laut, ketersediaan peralatan, dan material halus yang diperbolehkan untuk reklamasi. Berikut metode reklamasi yang biasa dilakukan:

Sistem timbunan

Sistem timbunan pada reklamasi adalah menimbun perairan pantai sampai muka lahan berada di atas muka air laut tinggi. Sistem timbunan dilakukan dengan dua cara, yaitu Hydraulic-fill dan Blanket-fill. pada hydraulic-fill tanggul dibuat terlebih dahulu, kemudian baru dilakukan pengurugan. Sementara pada blanket-fill tanah diurug terlebih dahulu, kemudian baru tanggul dibangun/dibuat dalam galian pada tepi.

Sistem poldering

Sistem poldering atau pengeringan buatan pada reklamasi adalah metode yang biasa dilakukan saat reklamasi lahan dari lahan basah yang terendam. Ini biasanya dilakukan untuk keperluan pertanian karena tanahnya kaya nutrisi dan subur. Pada sistem ini, tanah dikeringkan dan dikelilingi oleh tanggul untuk menahan air. Terkadang, ketinggian tanah juga bisa dinaikkan, dengan menggunakan salah satu atau kedua cara di atas.

5 dari 6 halaman

Dampak reklamasi terhadap lingkungan

Melansir Theuptide, reklamasi lahan secara inheren merugikan habitat alami karena dapat mengubah garis pantai alami dan mengubah dasar air. Jika tidak dilakukan dengan hati-hati, reklamasi lahan dapat menimbulkan masalah jangka panjang seperti erosi tanah dan meningkatkan risiko banjir.

Proses reklamasi lahan dapat menimbulkan masalah jangka panjang dan jangka pendek yang berbahaya bagi habitat. Bergantung pada tujuan penggunaan lahan, mungkin juga perlu memperhitungkan dampak peningkatan aktivitas manusia terhadap daerah sekitarnya.

Reklamasi biasanya menyebabkan penurunan keanekaragaman hayati, penurunan lahan basah alami, dan punahnya habitat hewan dan tumbuhan. Untuk spesies yang bermigrasi, lingkungan hidup tumbuhan laut dan hewan laut sangat terpengaruh.

Misalnya, di Singapura, hilangnya karang secara besar-besaran secara langsung dikaitkan dengan proyek reklamasi lahan. Di Belanda, proyek reklamasi Maasvlakte 2 menyebabkan hilangnya habitat alami secara permanen. Dampak merugikan lainnya antara lain perubahan arus pantai, peningkatan polusi udara akibat peningkatan NO2, SO2 dan partikulat lainnya.

6 dari 6 halaman

Contoh reklamasi di dunia

Belanda

Proyek reklamasi lahan modern besar pertama adalah pada tahun 1970-an di kota Rotterdam di Belanda di mana pelabuhan diperluas dengan mereklamasi laut di sekitar kota. Sejak itu, pemerintah Belanda secara konsisten memperluas pelabuhan dengan cara reklamasi.

Singapura

Di Singapura, proyek reklamasi lahan pertama dilakukan pada tahun 1822. Ukuran Singapura yang kecil membuat negara ini berani melakukan reklamasi. Proyek reklamasi Singapura yang terkenal adalah Pulau Sentosa. Pulau ini dulunya dikenal sebagai Pulau Blakang Mati yang kemudian digabungkan dengan pulau-pulau kecil sekitarnya.

Hong Kong

Bisa dibilang strategi pembangunan perkotaan yang paling populer secara historis di Hong Kong adalah reklamasi lahan, proses menciptakan lahan baru dengan mengisi badan air yang ada. Antara tahun 1877 dan 2020, lebih dari 70 km persegi tanah telah direklamasi di Hong Kong.

Manhattan

Battery Park City di Manhattan adalah contoh lain dari perumahan yang dibangun di atas tanah reklamasi. Tanah tersebut direklamasi dari Sungai Hudson dengan menggunakan batu dan tanah yang digali selama pembangunan World Trade Center.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.