Sukses

Perilaku Menjaga Amanah Disebut Jujur, Pahami dari Dalil dan Cara Melatihnya

Kejujuran adalah sikap yang sesuai antara perkataan dan perbuatan.

Liputan6.com, Jakarta Perilaku menjaga amanah disebut dengan jujur. Dalam Islam, menjaga amanah merupakan tanggung jawab yang harus dimiliki oleh umat Muslim. Bahkan Islam mengajarkan umatnya agar selalu menjadi pribadi yang dapat dipercaya. 

Perilaku menjaga amanah disebut dengan jujur. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, jujur adalah lurus hati, tidak curang, dan kejujuran ialah kelurusan hati maupun ketulusan hati yang dimiliki oleh seseorang.

Dengan mengetahui perilaku menjaga amanah disebut dengan jujur, maka seseorang telah memiliki sikap tersebut dalam diri. Menunaikan amanah merupakan salah satu bentuk akhlak mulia yang termaktub dengan jelas di Al-Qur’an.

Agar lebih paham, berikut Liputan6.com ulas mengenai perilaku menjaga amanah disebut jujur beserta dalil dan cara melatihnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Senin (8/5/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

Perilaku Menjaga Amanah Disebut Jujur

Perilaku menjaga amanah disebut dengan jujur. Dalam Islam, perilaku menjaga amanah disebut juga dengan orang yang mampu bertanggung jawab. Menunaikan amanah merupakan salah satu bentuk akhlak mulia yang termaktub dengan jelas di Al-Qur’an. Bahkan beberapa riwayat hadis pun banyak menyebutkan mengenai pentingnya menjaga amanah.

Amanah sendiri merupakan titipan yang harus disampaikan kepada orang lain, juga diartikan “dapat dipercaya atau terpercaya”. Seseorang dipandang amanah apabila ia dapat dipercaya dan dapat menyampaikan pesan atau titipan kepada orang lain yang berhak. Hal ini berarti orang yang memiliki perilaku menjaga amanah disebut juga dengan bertanggung jawab dan jujur.

Jujur adalah sikap yang sesuai antara perkataan dan perbuatan. Kejujuran erat kaitannya dengan hati nurani. Manusia memiliki hati nurani. Potensi ini mengarah pada kebaikan dan kejujuran. Kejujuran akan mendatangkan kebaikan dan kehidupan yang harmonis.

Tanggung jawab seseorang terhadap sesuatu sangat erat kaitannya dengan amanah. Apabila seseorang bertanggungjawab ter-hadap apa yang harus dilakukan, ia dipandang amanah. Sebaliknya, ia tidak dapat dipandang amanah, apabila tidak dapat mewujudkan pribadi yang bertanggungjawab. Untuk itu, amanah sangat penting untuk dijaga.

3 dari 6 halaman

Dalil Pentingnya Menjaga Amanah

Seperti yang telah dijelaskan di atas, pentingnya menjaga amanah telah tertuang dalam surat di Al-Qur’an dan hadis. Sebagaimana yang dijelaskan dalam surat An-Nisa’ ayat 58, yang artinya:

“Sungguh, Allah menyuruhmu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimanya, dan apabila kamu menetapkan hukum di antara manusia hendaknya kamu menetapkannya dengan adil. Sungguh, Allah sebaik-baik yang memberi pengajaran kepadamu. Sungguh, Allah Maha Mendengar, Maha Melihat.” (Q.S. An-Nisa’: 58)

Selain itu, ada juga ayat lain yang menjelaskan tentang pentingnya menjaga amanah, yakni:

“Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu mengkhianati Allah dan Rasul dan (juga) janganlah kamu mengkhianati amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (Q.S. Al-Anfal:27)

4 dari 6 halaman

Cara Melatih Menjaga Amanah

Dikutip dari buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti (2021) oleh Muhammad Khoiurul Niam, dkk., dijelaskan terkait beberapa cara melatih seeorang untuk dapat menjaga amanahnya, yakni:

  1. Menanamkan niat yang kuat.
  2. Mempunyai tekad yang kokoh.
  3. Memiliki keyakinan yang kuat.
  4. Melakukan latihan secara terus menerus.
  5. Memilih dalam berteman dan bersahabat.
  6. Membiasakan berperilaku jujr dan bertanggung jawan dalam kehidupan.
5 dari 6 halaman

Jenis-Jenis Amanah

Dikutip dari laman Kemenag, terdapat beberapa jenis-jenis Amanah yang perlu anda ketahui, yakni:

a. Amanah terhadap Allah SWT

Ketaatan dalam menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya merupakan amanah terhadap Allah Swt. Al-Qur’an memberikan pesan kepada manusia yang beriman untuk dapat menjaga amanah, baik kepada-Nya, kepada Rasulullah Saw., maupun kepada orang lain. Pesan tersebut dapat dilihat pada firman-Nya:

"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kalian mengkhianati Allah SWT dan Rasul (Muhammad), dan (juga) janganlah kalian mengkhianati amanat-amanat yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui." (Q.S. al-Anfal:27)

b. Amanah terhadap sesama manusia

Amanah ini meliputi hak sesama manusia. Contoh ketika dititipi pesan atau barang, kita harus menyampaikannya kepada yang berhak. Allah Swt. berfirman tentang hal itu:

"Sesungguhnya Allah SWT menyuruh kamu untuk menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya." (Q.S. al-Nisa': 58)

c. Amanah terhadap diri sendiri

Amanah ini merupakan kegiatan memelihara dan menggunakan segenap kemampuan dengan menjaga kelangsungan hidup, kesejahteraan dan kebahagiaan diri sendiri. Allah Swt. berfirman:

"Dan (sungguh beruntung) orang yang memelihara amanat-amanat dan janjinya.” (Q.S. al-Mu’minun: 8)

Selain itu, amanah terhadap diri sendiri juga dijelaskan oleh Nabi Muhammad SAW yang bersabda: “Setiap kalian adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawaban atas kepemimpinannya. Seorang kepala negara akan diminta pertanggungjawaban perihal rakyat yang dipimpinnya. Seorang laki-laki menjadi pemimpin bagi keluarganya, ia akan diminta pertanggungjawaban terhadap perihal keluarganya. Seorang istri menjadi pemimpin, akan dimintai pertanggungjawabannya perihal pengurusan rumah dan anaknya. Dan seorang hamba menjadi pemimpin bagi harta tuannya, ia akan diminta pertanggungjawabannya. Ingat, setiap kalian adalah pemimpin dan akan diminta pertanggungjawabannya," (H.R. Bukhari dan Muslim).

6 dari 6 halaman

Hikmah Perilaku Amanah

Orang yang berbuat baik kepada orang lain sesungguhnya ia telah berbuat baik pula kepada diri sendiri. Begitu juga sikap amanah memiliki dampak positif bagi diri sendiri yang dijabarkan sebagai berikut ini:

  1. Kita akan dipercaya orang lain. Hal ni merupakan modal yang sangat berharga dalam kehidupan sosial.
  2. Orang lain akan memberikan pandangan simpati terhadap kita.
  3. Dapat mendorong kesuksesan dalam kehidupan.
  4. Terakhir, Allah SWT akan memberikan kemudahan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.