Sukses

Allahu Akbar Kabiro Walhamdulillahi Katsiro Wa Subhanallah, Doa Iftitah Latin dan Artinya

Allahu akbar kabiro walhamdulillahi katsiro wa subhanallah hibukrataw wa'ashiila merupakan awalan dari bacaan doa iftitah.

Liputan6.com, Jakarta Allahu akbar kabiro walhamdulillahi katsiro wa subhanallah hibukrataw wa'ashiila merupakan awalan dari bacaan doa iftitah. Doa iftitah adalah bacaan doa yang pertama kali dibaca saat sholat setelah takbiratul ihram.

Doa Iftitah dibaca sebelum melafalkan Al-Fatihah. Doa ini termasuk ke dalam bagian sunah saat melaksanakan sholat. Namun, walaupun tidak termasuk ke dalam rukun sholat, atau tidak wajib dilafalkan dalam sholat, doa Iftitah memiliki berbagai keutamaan saat kamu baca.

Allahu akbar kabiro walhamdulillahi katsiro wa subhanallah perlu dilafalkan di awal sholat. Bacaan iftitah merupakan doa yang berisi ungkapan pujian atas kebesaran Allah SWT sekaligus mempertegas bahwa ibadah seorang muslim hanyalah kepada Allah semata.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (5/5/2023) tentang Allahu akbar kabiro walhamdulillahi katsiro wa subhanallah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Allahu Akbar Kabiro Walhamdulillahi Katsiro Wa Subhanallah Latin dan Artinya

Allahu akbar kabiro walhamdulillahi katsiro wa subhanallah merupakan awalan dari bacaan doa iftitah. Seperti yang telah diketahui, bacaan Iftitah ada dua macam yaitu wajjahtu dan allahumma baid. Kamu bisa membaca salah satu dari kedua versi doa Iftitah tersebut dalam sholat. 

Allahu akbar kabiro walhamdulillahi katsiro wa subhanallah adalah versi pertama, yaitu doa iftitah wajjahtu. Berikut doa lafal doa iftitah Allahu akbar kabiro walhamdulillahi katsiro wa subhanallah Latin:

“Allahu akbar kabiro walhamdulillahi katsiro wa subhanallah hibukrataw wa'ashiila.”

Artinya: "Allah maha besar, maha sempurna kebesaran-Nya. Segala puji bagi Allah, pujian yang sebanyak-banyaknya. Dan maha suci Allah sepanjang pagi dan petang."

“Wajjahtu wajhiya lilladzii fataras samawaati wal ardha haniifam muslimaw wamaa anaa minal musyrikiin. inna shalaatii wa nusukii wa mahyaaya wa mamaatii lillaahi rabbil aalamiin. laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa anaa minal muslimiin.”

Artinya: "Kuhadapkan wajahku kepada zat yang telah menciptakan langit dan bumi dengan penuh ketulusan dan kepasrahan dan aku bukanlah termasuk orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya sholatku, ibadahku, hidupku dan matiku semuanya untuk Allah, penguasa alam semesta. Tidak ada sekutu bagi-Nya dan dengan demikianlah aku diperintahkan dan aku termasuk orang-orang yang muslim."

Jadi, Allahu akbar kabiro walhamdulillahi katsiro wa subhanallah adalah awalan dari doa iftitah Wajjahtu ini. Arti dari Allahu akbar kabiro walhamdulillahi katsiro wa subhanallah adalah puji-pujian yang ditujukan kepada Allah SWT oleh hamba-Nya.

3 dari 4 halaman

Doa Iftitah Allahumma Baid

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, ada dua versi doa iftitah. Namun, doa iftitah versi kedua ini tidak perlu melafalkan Allahu akbar kabiro walhamdulillahi katsiro wa subhanallah di depannya. Berikut lafal doa Iftitah versi kedua:

"Allaahumma baa’id bainii wabainaa khotoo yaa ya kamaa baa ‘adta bainal masyriqi wal maghrib"

Artinya: "Ya Allah, jauhkanlah antara diriku dan di antara kesalahan-kesalahanku sebagaimana Engkau jauhkan antara timur dan barat.”

“Allaahumma naqqinii minal khotoo yaa kamaa yunaqots tsaubul abyadhuu minaddanas”

Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan sebagaimana dibersihkannya kain putih dari kotoran.

“Allaahummaghsil khotoo yaa ya bil maa i wats tsalji walbarod.”

Ya Allah, cucilah kesalahan-kesalahanku dengan air, salju dan embun."

4 dari 4 halaman

Keutamaan Membaca Doa Iftitah Berdasarkan Hadis

Doa Iftitah memiliki keutamaan layaknya amalan sunah lainnya. Membaca doa iftitah membuat seorang muslim mendapatkan pahala amalan sunah dan mendekatkannya kepada Allah SWT. Hal ini dijelaskan dalam hadis shahih riwayat Ibnu Majah, No. 209, yang berbunyi:

"Barangsiapa yang menghidupkan satu sunah dari sunah-sunahku dan diamalkan oleh manusia. Maka ia akan memperolehkan pahala seperti pahala orang-orang yang mengamalkannya, dengan tidak mengurangi pahala mereka sedikit pun."

Berdasarkan pendapat dari mayoritas jumhur ulama, mereka menghukumi membaca bacaan iftitah sebagai amalan sunah. Amalan ini tidak sampai dihukumi wajib. Baik imam, makmum, dan munfarid (sholat sendiri) sunah membaca doa Iftitah. Juga untuk semua sholat, baik yang wajib maupun sunah. Namun, bacaan doa iftitah ini dikecualikan dibaca pada sholat jenazah, sholat Id, dan sholat lain. Hal ini dijelaskan dalam kitab Al Fiqh Al Manhaji Ala Madzhab Al Imam Asy Syafi'i.

"Dan tidak disunahkan membaca tawajjuh (doa iftitah) dalam sholat jenazah dan sholat fardlu ketika waktunya sempat, sekiranya khawatir jika sibuk dengan membaca tawajjuh, maka waktu sholat habis."

Mazhab Hambali berpandangan sholat sunah jika lebih dari sekali salam seperti sholat tarawih, duha, rawatib, maka membaca bacaan doa iftitah dilakukan setiap dua rakaat, tepatnya ketika memulai sholat. Sementara ulama lain berpandangan bacaan doa iftitah cukup dilafalkan ketika mengawali rangkaian sholat.

"Dari Ali bin Abi Thalib, dari Rasulullah SAW, bahwasannya ketika melaksanakan sholat beliau mengucapkan doa Wajjahtu wajhiya lilladzi fatharas samawati wal ardla hanifan wa ma ana minal musyrikin, inna sholati wanusuki wa mahyaya wa mamatii lillahi rabbil 'aalamiin, laa syariikalahu wa bidzaalika umirtu wa ana minal muslimin."

Jika imam tidak membaca bacaan bacaan iftitah, makmum dianjurkan tetap membaca doa tersebut. Hal ini merujuk pada pandangan ulama Mazhab Syafi'i yang menyatakan disunahkan bagi makmum untuk membaca bacaan iftitah walau imam sudah mengeraskan bacaan suratnya dan makmum mendengarnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.