Sukses

5 Fakta Terkait Kecelakaan Tol Semarang-Solo, Boyolali, 8 Orang Meninggal Dunia

Seluruh korban meninggal dunia berhasil diidentifikasi.

Liputan6.com, Jakarta Kecelakaan beruntun yang terjadi di Jalan Tol Semarang-Solo KM 487 Boyolali, Jawa Tengah menjadi perhatian banyak masyarakat. Pasalnya, dalam kecelakaan yang terjadi pada Jumat (14/4/2023) diketahui terdapat delapan orang meninggal dunia.

Kecelakaan di ruas Tol Semarang-Solo KM 487 Boyolali ini diketahui melibatkan delapan kendaraan. Sebelumnya, Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi menyebutkan jika korban tewas akibat kecelakaan tersebut enam orang. Namun, para korban masih menjalani identifikasi.

Akibat kecelakaan yang terjadi jelang musim mudik lebaran, Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati mengungkap, Kementerian Perhubungan menyebutkan meminta Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk menyelidiki penyebab dari kecelakaan beruntun tersebut.

"Mengenai penyebab kecelakaan kami akan serahkan sesuai prosedur investigasi yang dalam ini merupakan wewenang KNKT dan pihak kepolisian," ujarnya.

Dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, berikut ini beberapa fakta terkait kecelakaan beruntun yang terjadi di Tol Semarang-Solo, KM 487 Boyolali, Jawa Tengah., Sabtu (15/4/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Libatkan 8 kendaraan

Kecelakaan maut di Tol Semarang-Solo KM 487 Boyolali ini diketahui terjadi pada Jumat (14/4/2023) pagi. Dalam kejadian tersebut melibatkan delapan kendaraan termasuk truk serta beberapa mobil serta mini bus.

Kecelakaan tersebut diketahui terjadi di dekat area peristirahatan Bale Nglaras KM 487 dan terjadi pada pukul 04.00 WIB. Kejadian tersebut bermula saat adanya truk triler yang mengangkut besi melaju dengan kencang dari arah barat. Diduga karena rem blong, truk tersebut menabrak mini bus Isuzu Elf yang berada di depannya.

3 dari 6 halaman

2. Menabrak kendaraan yang parkir di bahu jalan

Tak berhenti disitu saja, akibat tubrukan dari truk trailer dan mobil Isuzu Elf tersebut menabrak enam kendaraan trailer lainnya yang ada di bahu jalan yang tengah berhenti. Diduga kendaraan yang berhenti di bahu jalan tersebut tengah beristirahat dan makan sahur. Padahal bahu jalan tersebut bukanlah tempat yang diperbolehkan untuk berhenti atau memarkir kendaraan.

"Tronton mengangkut besi diduga overload dari arah Semarang ke Solo menabrak elf yang sedang berjalan terdorong ke kiri, (lalu) menabrak truk tangki yang berhenti. Kemudian tronton tersebut bablas menabrak truk muatan paket, kemudian menabrak lagi truk lainnya dan menabrak trailer muatan mobil," ujar Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes M Iqbal Alqudusy.

4 dari 6 halaman

3. 8 Orang meninggal dunia

Saat kejadian, diketahui terdapat enam korban meninggal dunia di lokasi kejadian. Namun, korban meninggal dunia bertambah dua orang saat dilarikan ke rumah sakit terdekat. Tak hanya itu saja, terdapat tiga korban dengan luka berat serta 10 korban luka ringan dari kecelakaan beruntun di Tol Semarang-Solo, Boyolali.

Sebagian besar korban meninggal dunia dari kecelakaan beruntun diketahui sebagai penumpang dari mobil Isuzu Elf. Seluruh korban dari kecelakaan beruntun tersebut pun telah berhasil diidentifikasi.

5 dari 6 halaman

4. Lakukan olah TKP

Kapolres Boyolali AKBP Petrus Parningotan Silalahi menyebutkan olah TKP untuk mengetahui penyebab dari kecelakaan beruntun telah dilakukan. Petrus menyebut jika petugas melakukan olah TKP memakai teknologi traffic accident analysis.

“Olah TKP dilakukan menggunakan teknologi traffic accident analysis. Olah TKP dari Satlantas Polres Boyolali itu uuntuk bahan penyelidikan lebih lanjut terkait kecelakaan,” ujarnya.

6 dari 6 halaman

5. Berhasil identifikasi korban

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Boyolali AKP Herdi Pratama menyebutkan jika seluruh korban yang terlibat dalam kecelakaan beruntun di Tol Semarang-Solo berhasil diidentifikasi. Dimana 8 orang meninggal dunia, sedangkan tiga korban luka berat dan 10 korban luka ringan masih menjalani perawatan.

Kedelapan korban meninggal dunia tersebut teridentifikasi sebagai Suparti warga Sumur Pandan RT 1/8 Jekek Baron, Nganjuk, Jawa Timur; Sri Damayanti warga Ternas RT 1/6 Jekek Baron, Nganjuk, Jatim; Heri Kusmiran warga Kalinongko RT 1/4 Karanglangu, Kedungjati, Grobogan, Jateng; Iswanto warga Jembayat Margasari, Tegal, Jateng; Yaudi warga Sumur Landan RT 1/8 Jekek Baron, Nganjuk, Jatim; serta Binti Suciati Banar warga RT 1/3 Katerban Baron, Nganjuk, Jatim. Chayantin warga Sumur Pandan RT 1/8 Jekek Baron, Nganjuk, Jatim dan Agus Kusnudin warga Gempolan RT 1/2 Sumenko Sukomoro, Nganjuk, Jatim.

Sedangkan tiga korban luka berat ialah Muhammad Rodi Sumantri warga Dusun C Pekandangan Indramayu, Jabar, mengalami luka patah tulang bahu kiri dan dirawat di Rumah Sakit (RS) Indriyati Boyolali; Rudianto (46) warga Babatan RT 4/5 Tamansari Kerjo, Karanganyar, dirawat di RS Indriyati; serta Junaidi (46) warga Ngabeyan Dukuh Turi Tegal dirujuk ke RSUD Moewardi Surakarta.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.