Sukses

5 Cara Membuat Rangkaian Paralel yang Benar, Ketahui Keuntungannya

Liputan6.com, Jakarta Rangkaian paralel adalah salah satu jenis rangkaian listrik, yang terdiri dari beberapa komponen di mana dapat terhubung secara paralel dengan sumber daya listrik yang sama. Dalam rangkaian paralel, setiap komponen terhubung langsung dengan sumber daya listrik, dan memiliki potensial yang sama dengan sumber daya listrik. Cara membuat rangkaian paralel juga cukup mudah dan prkatis, namun harus sesuai dengan petunjuk. 

Cara membuat rangkaian paralel juga perlu dipelajari, karena dalam rangkaiannya arus total sama dengan jumlah arus pada setiap cabang. Artinya, arus yang mengalir melalui setiap cabang tergantung pada nilai resistansi atau impedansi dari setiap komponen. Semakin rendah resistansi atau impedansi sebuah komponen, semakin besar arus yang mengalir melalui komponen tersebut. Hal ini berbeda dengan rangkaian seri, di mana arus total tetap konstan, tetapi tegangan terbagi di seluruh komponen.

Rangkaian paralel sering digunakan dalam aplikasi elektronik dan listrik, seperti dalam sistem pencahayaan, peralatan rumah tangga, dan sistem listrik rumah. Keuntungan dari rangkaian paralel adalah kemampuannya untuk menambah daya dan menjaga daya tetap stabil, karena setiap cabang memiliki potensial yang sama dengan sumber daya listrik. Berikut ini cara membuat rangkaian paralel yang Liputan6.com rangkum dari berbagi sumber, Jumat (24/3/2023). 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Siapkan sumber daya listrik

Rangkaian paralel adalah salah satu jenis rangkaian listrik, di mana terdiri dari beberapa komponen yang terhubung secara paralel dengan sumber daya listrik yang sama. Pada rangkaian paralel, setiap komponen terhubung langsung dengan sumber daya listrik, dan memiliki potensial yang sama dengan sumber daya listrik.

Berikut adalah cara membuat rangkaian paralel yang wajib Anda simak: 

Sebelum membuat rangkaian paralel, pastikan Anda memiliki sumber daya listrik yang cukup untuk menghidupkan semua komponen. Ada beberapa pilihan sumber daya listrik yang dapat digunakan, seperti baterai, catu daya, atau generator. Anda harus memilih sumber daya listrik yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Pastikan juga bahwa sumber daya listrik memiliki tegangan dan arus yang tepat untuk menghidupkan semua komponen.

2. Siapkan komponen

Setelah Anda memilih sumber daya listrik yang tepat, cara membuat rangkaian paralel selanjutnya adalah menyiapkan semua komponen, yang akan digunakan dalam rangkaian paralel. Beberapa komponen yang dapat digunakan dalam rangkaian paralel antara lain resistor, kapasitor, induktor, dan sumber daya aktif seperti LED atau motor. Pastikan bahwa setiap komponen memiliki nilai resistansi atau impedansi yang sama, sehingga arus dapat terbagi secara merata di seluruh rangkaian. Hal ini akan memastikan bahwa tegangan pada setiap komponen sama dengan tegangan sumber daya listrik.

3. Hubungkan komponen secara paralel

Setelah semua komponen siap, langkah selanjutnya adalah menghubungkan komponen secara paralel dengan sumber daya listrik. Untuk melakukan ini, sambungkan ujung positif dari setiap komponen ke ujung positif sumber daya listrik, dan ujung negatif ke ujung negatif sumber daya listrik. Dalam rangkaian paralel, setiap komponen terhubung langsung dengan sumber daya listrik dan memiliki potensial yang sama dengan sumber daya listrik. Ini membuat arus dapat terbagi secara merata di seluruh rangkaian. Pastikan bahwa setiap sambungan terpasang dengan aman dan rapat, dan bahwa tidak ada kabel atau koneksi yang terkelupas atau rusak.

4. Ukur tegangan dan arus

Cara membuat rangkaian paralel selanjutnya setelah semua komponen terhubung, maka Anda bisa mengukur tegangan dan arus di setiap komponen. Hal ini akan membantu Anda memastikan bahwa arus terbagi secara merata di seluruh rangkaian, dan bahwa tegangan pada setiap komponen sama dengan tegangan sumber daya listrik. Anda dapat menggunakan multimeter atau alat pengukur lainnya untuk melakukan pengukuran ini.

5. Uji rangkaian

Sebelum menggunakan rangkaian paralel untuk aplikasi yang diinginkan, pastikan untuk menguji rangkaian untuk memastikan, bahwa semua komponen berfungsi dengan baik dan tidak ada masalah dengan koneksi atau komponen yang rusak. Anda dapat menggunakan alat pengukur seperti oscilloscope atau generator fungsi untuk menguji rangkaian.

3 dari 4 halaman

Cara Kerja

1. Arus dan Tegangan

Dalam rangkaian paralel, setiap komponen terhubung langsung dengan sumber daya listrik dan memiliki potensial yang sama dengan sumber daya listrik. Hal ini membuat arus dapat terbagi secara merata di seluruh rangkaian. Oleh karena itu, tegangan yang diberikan pada setiap komponen dalam rangkaian paralel adalah sama.

Dalam hal ini, hukum Ohm berlaku, di mana tegangan (V) adalah hasil kali antara arus (I) dan resistansi (R), yaitu V = I x R. Dalam rangkaian paralel, karena tegangan sama untuk setiap komponen, maka arus yang mengalir melalui setiap komponen akan berbeda-beda tergantung pada nilai resistansi dari komponen tersebut.

2. Arus Total

Arus total dalam rangkaian paralel, sama dengan jumlah arus pada setiap cabang. Oleh karena itu, jika terdapat dua atau lebih cabang dalam rangkaian paralel, arus total akan lebih besar daripada arus pada setiap cabang.

Arus total dapat dihitung dengan menggunakan rumus:

I_total = I1 + I2 + I3 + ... + In

di mana I_total adalah arus total dalam rangkaian paralel, dan I1, I2, I3, ... In adalah arus pada setiap cabang.

3. Keuntungan dan Kelemahan

Keuntungan dari rangkaian paralel adalah kemampuannya untuk menambah daya, dan menjaga daya tetap stabil, karena setiap cabang memiliki potensial yang sama dengan sumber daya listrik. Selain itu, jika salah satu komponen dalam rangkaian paralel rusak atau terputus, komponen lainnya tetap dapat berfungsi dengan baik, karena setiap cabang terhubung secara independen dengan sumber daya listrik.

Namun, ada juga beberapa kelemahan dalam penggunaan rangkaian paralel. Salah satunya adalah biaya yang lebih tinggi karena setiap komponen membutuhkan jalur listrik tersendiri ke sumber daya listrik. Selain itu, jika terdapat perbedaan nilai resistansi atau impedansi pada setiap cabang, maka arus dalam setiap cabang tidak akan terbagi secara merata, sehingga menyebabkan ketidakseimbangan dalam sistem.

4. Contoh Aplikasi

Rangkaian paralel sering digunakan dalam aplikasi elektronik dan listrik, seperti dalam sistem pencahayaan, peralatan rumah tangga, dan sistem listrik rumah. Misalnya, dalam sistem pencahayaan, lampu-lampu terhubung secara paralel dengan sumber daya listrik yang sama, sehingga setiap lampu dapat dinyalakan atau dimatikan secara independen tanpa memengaruhi kinerja lampu lainnya.

4 dari 4 halaman

Keuntungan

1. Daya lebih besar

Salah satu kelebihan dari rangkaian paralel adalah kemampuannya untuk menambah daya. Jika terdapat dua atau lebih komponen yang terhubung secara paralel, masing-masing komponen dapat menerima tegangan yang sama dari sumber daya listrik, sehingga daya total yang dihasilkan akan lebih besar daripada jika hanya menggunakan satu komponen saja. Hal ini membuat rangkaian paralel cocok digunakan dalam sistem listrik yang membutuhkan daya yang besar, seperti dalam sistem pencahayaan atau sistem pendingin udara.

2. Kestabilan tegangan

Dalam rangkaian paralel, setiap komponen terhubung langsung dengan sumber daya listrik dan memiliki potensial yang sama dengan sumber daya listrik. Hal ini membuat tegangan yang diberikan pada setiap komponen dalam rangkaian paralel adalah sama. Oleh karena itu, rangkaian paralel sangat stabil dalam hal tegangan, bahkan jika salah satu komponen dalam rangkaian paralel terputus atau mengalami kerusakan.

3. Pemeliharaan lebih mudah

Keuntungan lain dari rangkaian paralel adalah kemudahan dalam pemeliharaan. Jika salah satu komponen dalam rangkaian paralel mengalami kerusakan atau perlu diganti, maka hanya komponen tersebut yang perlu diganti, sementara komponen lainnya tetap dapat berfungsi dengan baik. Hal ini membuat pemeliharaan rangkaian paralel lebih mudah dan efisien.

4. Efisiensi lebih tinggi

Rangkaian paralel memiliki efisiensi yang lebih tinggi, dibandingkan dengan rangkaian seri. Hal ini disebabkan karena dalam rangkaian paralel, setiap komponen terhubung secara independen dengan sumber daya listrik, sehingga arus yang mengalir melalui setiap komponen dapat terbagi secara merata. Selain itu, jika salah satu komponen dalam rangkaian paralel mengalami kerusakan atau terputus, maka komponen lainnya tetap dapat berfungsi dengan baik, sehingga tidak mengganggu kinerja rangkaian paralel secara keseluruhan.

5. Redundansi

Rangkaian paralel juga memiliki keuntungan dari sisi redundansi. Dalam rangkaian paralel, jika salah satu komponen mengalami kerusakan atau terputus, maka komponen lainnya tetap dapat berfungsi dengan baik. Hal ini membuat rangkaian paralel lebih andal dan tahan, terhadap kegagalan atau kerusakan pada salah satu komponen. Oleh karena itu, rangkaian paralel sering digunakan dalam sistem yang membutuhkan keandalan dan keamanan yang tinggi, seperti dalam sistem penerangan darurat atau sistem keamanan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini