Sukses

11 Cara Menahan Emosi yang Mudah, Jaga Kesehatan Fisik dan Latih Teknik Relaksasi

Cara menahan emosi yang mudah dilakukan, adalah dengan mengenali emosi Anda.

Liputan6.com, Jakarta Emosi adalah perasaan atau keadaan pikiran yang terkait dengan perasaan seperti kesedihan, kegembiraan, kecemasan, marah, takut, dan sebagainya. Emosi adalah bagian dari kehidupan manusia yang normal, dan merupakan reaksi alami terhadap peristiwa atau situasi yang terjadi di sekitar kita. Oleh karena itu, sangat penting bagi Anda untuk mengetahui cara menahan emosi dan mengelolanya, agar tidak berdampak buruk bagi kehidupan Anda. 

Emosi dapat mempengaruhi perilaku, tindakan, dan interaksi sosial seseorang. Misalnya, ketika seseorang merasa gembira, dia mungkin lebih terbuka dan ramah, sementara ketika seseorang merasa marah, dia mungkin lebih cenderung untuk menarik diri atau menjadi lebih agresif. Terdapat beberapa cara menahan emosi yang bisa Anda lakukan, salah satunya kenali penyebab dan menghindari pemicu emosi

Emosi dapat muncul secara spontan atau sebagai reaksi terhadap peristiwa tertentu. Beberapa emosi muncul sebagai reaksi yang sehat dan normal terhadap peristiwa sehari-hari, sementara yang lain dapat menjadi sangat intens dan mengganggu kehidupan seseorang.

Penting untuk diingat bahwa emosi adalah bagian normal dari kehidupan manusia dan dapat membantu seseorang untuk menghadapi tantangan dan situasi yang sulit. Namun, ketika emosi menjadi terlalu intens atau tidak terkendali, mereka dapat mengganggu kesehatan mental dan fisik seseorang, serta mempengaruhi hubungan sosial dan kinerja dalam aktivitas sehari-hari.

Berikut ini cara menahan emosi yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (22/2/2023). 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penyebab Emosi

Sebelum mengetahui cara menahan emosi, maka sangat penting bagi Anda untuk memahami apa penyebabnya. Berikut ini penyebab seseorang emosi adalah sebagai berikut: 

Situasi atau kejadian eksternal

Situasi atau kejadian eksternal seperti konflik interpersonal, kehilangan pekerjaan, kehilangan orang yang dicintai, atau bahkan gangguan cuaca dapat memicu emosi yang berbeda. Konflik interpersonal, misalnya, dapat memicu emosi seperti marah, kesal, atau kecewa. Kehilangan pekerjaan dapat menyebabkan stres, kecemasan, atau kemarahan, sementara kehilangan orang yang dicintai dapat memicu kesedihan, kehilangan, atau rasa putus asa. 

Situasi atau kejadian internal

Faktor internal seperti kondisi kesehatan, stres, kelelahan, atau masalah pribadi dapat memicu emosi yang intens. Rasa sakit, misalnya, dapat menyebabkan marah atau kesedihan, sementara stres dapat memicu perasaan cemas atau takut. Masalah pribadi seperti hubungan yang buruk atau masalah keuangan, dapat menyebabkan emosi yang intens seperti kecemasan, marah, atau kesedihan. Bahkan hanya berpikir atau merenungkan masalah pribadi dapat memicu respon emosional yang kuat.

Pengaruh hormonal

Perubahan hormonal dapat mempengaruhi emosi seseorang. Pada wanita, perubahan hormon selama menstruasi atau kehamilan dapat memicu perubahan mood atau emosi yang intens. Selain itu, pada wanita yang mengalami menopause, perubahan hormonal dapat mempengaruhi emosi dan meningkatkan risiko depresi. Pada pria, kadar testosteron yang rendah dapat mempengaruhi mood dan meningkatkan risiko depresi. Peningkatan kadar kortisol, hormon stres, juga dapat memicu perubahan emosi yang intens pada kedua jenis kelamin.

Kondisi medis atau psikologis

Kondisi medis atau psikologis seperti depresi, kecemasan, bipolar disorder, atau gangguan obsesif-kompulsif juga dapat menyebabkan perubahan emosi yang intens. Depresi, misalnya, dapat menyebabkan perasaan sedih, putus asa, dan kehilangan minat pada kegiatan yang biasanya menyenangkan. Kecemasan dapat menyebabkan perasaan cemas atau takut, sementara bipolar disorder dapat menyebabkan perubahan mood yang drastis, termasuk episode mania yang menyebabkan kegembiraan yang berlebihan, energi berlebih, dan pengambilan keputusan impulsif. n.

Trauma atau pengalaman buruk

Trauma atau pengalaman buruk seperti kekerasan, pelecehan, atau kecelakaan dapat memicu emosi yang intens dan mengganggu. Orang yang mengalami trauma mungkin mengalami perasaan takut, marah, atau kesedihan yang berkepanjangan, dan dapat mengalami kesulitan dalam mengendalikan emosi mereka.

Kondisi lingkungan

Kondisi lingkungan seperti stres di tempat kerja, masalah dalam keluarga, atau kondisi lingkungan yang tidak sehat dapat mempengaruhi emosi seseorang. Stres di tempat kerja, misalnya, dapat menyebabkan kecemasan, kelelahan, atau ketegangan. Konflik dalam keluarga atau masalah dengan teman-teman juga dapat memicu emosi yang intens.

Kebiasaan atau pola pikir

Kebiasaan atau pola pikir yang tidak sehat, dapat mempengaruhi emosi seseorang. Misalnya, kebiasaan merokok atau mengonsumsi alkohol secara berlebihan dapat mempengaruhi kesehatan fisik dan mental seseorang, termasuk memicu perubahan emosi yang intens. Pola pikir yang negatif, seperti berpikir negatif atau meremehkan diri sendiri, juga dapat mempengaruhi emosi seseorang. Hal ini dapat menyebabkan kecemasan, kesedihan, atau rasa tidak berharga yang berkepanjangan.

 

3 dari 4 halaman

Cara Menahan Emosi

Emosi adalah bagian alami dari kehidupan manusia. Namun, jika tidak diatur dengan baik, emosi dapat mengganggu kesehatan mental dan fisik seseorang. Oleh karena itu, menahan emosi adalah keterampilan yang sangat penting untuk dipelajari. Berikut adalah beberapa tips tentang cara menahan emosi:

1. Mengenali emosi Anda

Cara menahan emosi yang pertama adalah mengenali dan memahami emosi Anda. Sebelum Anda bisa mengontrol emosi, maka Anda harus dapat mengenali emosi apa yang dirasakan dan mengapa merasakan emosi tersebut. Anda dapat melakukannya dengan mencatat apa yang terjadi di dalam diri, dan mengenali pikiran-pikiran yang mendorong emosi tersebut.

2. Berbicara pada diri sendiri

Salah satu cara menahan emosi yang efektif adalah dengan berbicara pada diri sendiri. Misalnya, ketika Anda merasa marah, katakan pada diri sendiri "Tenanglah, biarkan aku berpikir dengan jernih" atau "Aku tidak perlu merespon dengan marah". Berbicara pada diri sendiri dapat membantu Anda tetap tenang dan rasional.

3. Bernafas dalam-dalam

Bernafas dalam-dalam adalah teknik yang efektif untuk menahan emosi. Ketika Anda merasa emosi yang tinggi, cobalah bernapas dalam-dalam dan mengambil waktu untuk meresapi pernapasan. Ini dapat membantu menenangkan sistem saraf, dan memungkinkan Anda untuk lebih fokus.

4. Berolahraga

Olahraga adalah cara menahan emosi yang baik, di mana ketika berolahraga membuat tubuh Anda melepaskan endorfin, yang membantu meredakan stres dan meningkatkan suasana hati. Selain itu, olahraga dapat membantu Anda menenangkan diri dan meresapi pernapasan.

5. Berbicara dengan teman atau profesional

Bicara dengan teman atau profesional, dapat membantu Anda menahan emosi. Berbicara dengan teman dapat membantu Anda melihat situasi dari sudut pandang yang berbeda, dan mendapatkan dukungan. Sementara itu, berbicara dengan profesional seperti psikolog atau terapis, dapat membantu Anda mengembangkan strategi dan keterampilan yang diperlukan untuk menahan emosi.

6. Menghindari pemicu emosi

Jika Anda tahu bahwa ada situasi atau orang yang membuat Anda mudah merasa emosi, cobalah menghindarinya atau mengurangi paparan. Misalnya, jika Anda tahu bahwa lalu lintas yang padat membuat Anda stres, cobalah untuk menghindari jam sibuk atau mencari rute alternatif.

 

4 dari 4 halaman

Cara Menahan Emosi

Menahan emosi adalah keterampilan yang sangat penting untuk dipelajari karena dapat membantu seseorang mempertahankan kesehatan mental dan fisiknya. Namun, menahan emosi bukanlah hal yang mudah, terutama ketika seseorang sedang mengalami tekanan atau situasi sulit.

7. Menerapkan pemecah stres

Pemecah stres adalah aktivitas atau hobi yang membantu Anda menenangkan diri dan meredakan stres. Misalnya, membaca, mendengarkan musik, atau meditasi adalah contoh pemecah stres yang efektif. Menjaga kesehatan fisik Kesehatan fisik yang baik dapat membantu Anda menahan emosi. Cobalah untuk tidur cukup, makan makanan yang sehat, dan berolahraga secara teratur. Dengan menjaga kesehatan fisik, maka Anda akan merasa lebih tenang dan memiliki kemampuan lebih besar untuk menghadapi emosi Anda.

8. Menulis jurnal

Menulis jurnal dapat membantu Anda mengekspresikan emosi dengan lebih efektif, sehingga membantu Anda memahami diri sendiri secara lebih baik. Cobalah untuk menulis tentang apa yang membuat Anda merasa emosi, bagaimana emosi tersebut mempengaruhi Anda, dan strategi yang Anda gunakan untuk menangani emosi tersebut.

9. Berlatih meditasi

Meditasi dapat membantu Anda menenangkan pikiran dan meredakan stres. Cobalah untuk berlatih meditasi secara teratur, bahkan jika hanya selama beberapa menit setiap hari. Hal ini dapat membantu Anda mengembangkan keahlian untuk menahan emosi.

10. Mencari bantuan dan dukungan sosial

Mencari bantuan dan dukungan sosial dapat membantu Anda mengatasi emosi yang sulit. Cobalah untuk mencari teman atau keluarga yang dapat Anda ajak bicara, atau bergabung dengan kelompok dukungan sosial. Hal ini bisa membuat Anda merasa didukung, serta memperkuat kemampuan Anda untuk menahan emosi.

11. Berlatih teknik relaksasi

Teknik relaksasi seperti yoga atau pijat dapat membantu Anda menenangkan diri dan meredakan stres. Cobalah untuk mencari teknik relaksasi yang cocok untuk Anda dan berlatih secara teratur. Penting juga untuk menghindari pemicu emosi. 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.