Sukses

7 Bahaya Vape untuk Kesehatan, Meningkatkan Risiko Penyakit Paru dan Jantung

Bahaya vape untuk kesehatan dipengaruhi oleh zat kimia di dalamnya.

Liputan6.com, Jakarta Bahaya vape untuk kesehatan perlu dipahami oleh setiap orang. Vape dianggap sebagai alternatif untuk meninggalkan kebiasaan merokok. Padahal, vape sendiri juga akan menimbulkan bahaya tertentu pada penggunanya.

Berbeda dengan rokok tembakau, vape memang tidak mengandung zat berbahaya di dalamnya seperti tar dan karbon monoksida. Namun, hal ini bukan menandakan kalau vape lebih aman dibandingkan rokok tembakau. Justru, vape memiliki kandungan zat kimia yang berbahaya di dalamnya seperti nikotin, asetaldehida, akrolein, propanal, logam berat, dan diasetil yang hampir sama dengan rokok tembakau.

Bahaya vape untuk kesehatan dipengaruhi oleh zat kimia tersebut. Bahaya vape  ini juga sesuai dengan laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Selain itu, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI mengatakan bahwa vape memiliki risiko lebih berbahaya ketimbang rokok konvensional.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (26/9/2022) tentang bahaya vape untuk kesehatan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bahaya Vape untuk Kesehatan

Menyebabkan Kecanduan

Bahaya vape untuk kesehatan yang pertama yaitu menyebabkan kecanduan. Adanya kandungan nikotin yang terkandung di dalam vape dapat menimbulkan efek ketergantungan. Oleh karena itu, kamu mungkin bisa berhenti merokok tembakau, dan menjadi kecanduan vape. Ini sama bahayanya, karena pada dasarnya vape mengandung zat kimia berbahaya yang bisa menimbulkan efek buruk bagi tubuh. Pada sebuah penelitian juga membuktikan bahwa remaja yang mencoba vape ini memiliki kemungkinan untuk juga mencoba rokok tembakau.

Menyebabkan Penyakit Jantung

Menyebabkan penyakit jantung merupakan salah satu bahaya vape untuk kesehatan. Di dalam vape juga terdapat kandungan tembakau. Walaupun tidak sebanyak rokok tembakau, zat nikotin yang terkandung dalam vape juga dapat menimbulkan gangguan pada pembuluh darah arteri. Kejadian ini bisa memengaruhi kerja jantung, dan meningkatkan risiko penyakit jantung.

Meningkatkan Risiko Penyakit Paru

Bahaya vape untuk kesehatan selanjutnya adalah dapat meningkatkan risiko penyakit paru. Layaknya rokok tembakau, vape digunakan dengan cara dihisap. Tentunya ini dapat memengaruhi kesehatan paru-paru kamu secara langsung. Karena zat kimia yang terkandung di dalam vape bisa menimbulkan reaksi peradangan dan kerusakan jaringan paru. Sebuah penelitian menyatakan bahwa vape bisa mengganggu fungsi regenerasi sel paru, sehingga menjadi lebih rentan terhadap infeksi bakteri tertentu.

3 dari 4 halaman

Bahaya Vape untuk Kesehatan

Menimbulkan Sel Kanker

Nikotin cair beserta zat pelarut propilen glikol, gliserin, dan dieter glikol jika dipanaskan akan menghasilkan zat nitrosamine. Zat inilah yang dapat memicu terjadinya kanker. Jadi, bahaya vape untuk kesehatan juga dapat menimbulkan sel kanker di dalam tubuh.

Menyebabkan Gangguan pada Janin

Bahaya vape untuk kesehatan juga perlu diperhatikan oleh ibu hamil. Kesehatan janin dalam kandungan lebih berisiko pada ibu hamil yang menghirup vape ataupun yang hanya terpapar asapnya secara terus-menerus. Hal ini karena paparan nikotin dan zat-zat kimia lain dalam vape dapat mengganggu perkembangan janin, bahkan berisiko menimbulkan kelainan bawaan saat lahir.

4 dari 4 halaman

Bahaya Vape untuk Kesehatan

Memengaruhi Perkembangan Otak

Pada anak dan remaja, bahaya vape untuk kesehatan yaitu memengaruhi perkembangan otaknya. Gangguan perkembangan otak ini dapat terjadi pada anak-anak maupun remaja yang berusia di bawah 25 tahun. Hal disebabkan karena kandungan nikotin dalam vape dapat memperlambat perkembangan otak dengan memengaruhi memori, konsentrasi, pengendalian diri, dan suasana hati.

Mulut Kering

Bahaya vape untuk kesehatan selanjutnya adalah menyebabkan mulut menjadi kering. Hal ini bisa terjadi karena salah satu kandungan vape, yaitu propilen glikol dapat membuat jaringan lunak di mulut menjadi kering. Hal ini terjadi karena adanya proses pemanasan dan zat tersebut menjadi uap.  Keringnya mulut juga meningkatkan risiko bau mulut (halitosis), sariawan, dan masalah mulut lainnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.