Sukses

Iman Adalah Kepercayaan yang Berkenaan dengan Agama, Pahami Maknanya

Iman adalah istilah yang berkaitan dengan kepercayaan dan keyakinan seseorang.

Liputan6.com, Jakarta Iman adalah istilah yang berkaitan dengan kepercayaan dan keyakinan seseorang. Penggunaan istilah iman biasanya berhubungan dengan konteks atau topik keagamaan. Iman merupakan bagian penting dalam menjalankan perintah agama.

Orang yang beriman merupakan orang yang memiliki isi hati, ucapan, dan tindakan yang selaras. Setiap orang memiliki kepercayaan yang berbeda-beda dan setiap kepercayaan tersebut juga memiliki keimanannya masing-masing.

Iman adalah meyakini dan mempercayai. Hal ini berkaitan dengan keyakinan pada tuhan. Iman adalah wujud keyakinan atau kepercayaan yang kuat. Hal ini tentunya perlu dipahami oleh setiap orang, karena sangat penting perannya dalam menentukan jalan hidup seseorang.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (14/7/2022) tentang iman adalah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Iman adalah

Secara etimologi, iman adalah istilah yang berasal dari bahasa arab iman, yang berarti kepercayaan; keyakinan; kejujuran. Sementara itu, secara etimologis arti iman adalah percaya dan yakin. Kata ini berasal dari āmana yang berarti memberikan rasa tenang; memercayai sesuatu. Arti iman juga terkait dengan amina yang berarti merasa tenang; memercayai sesuatu.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), iman adalah kepercayaan (yang berkenaan dengan agama). Iman adalah keyakinan dan kepercayaan kepada Allah, nabi, kitab, dan sebagainya. Iman adalah ketetapan hati, keteguhan batin, atau keseimbangan batin.

Arti iman adalah sikap batin, keyakinan, atau kepercayaan yang menghubungkan manusia dengan Tuhan tertinggi atau keselamatan tertinggi. Iman sering dikaitkan dengan keagamaan. Dalam tradisi keagamaan yang menekankan ketuhanan, arti iman adalah ketetapan batin. Tiap agama memiliki keimanannya masing-masing. Keimanan dalam agama menjadi penuntun umatnya dalam menjalani hidup.

3 dari 4 halaman

Memahami Iman dalam Berbagai Agama

Iman dalam Agama Islam

Dalam Islam, iman adalah kepercayaan pada Allah SWT, Nabi, kitab, dan sebagainya yang menjadi pedoman umat Islam. Dalam Islam, ada enam rukun iman yang harus dimiliki dan dijalankan oleh tiap Muslim. Rukun iman menjadi pilar keimanan Islam.

Enam rukun iman adalah mempercayai adanya Allah SWT, malaikat, kitab-kitab Allah, Rasul Allah, hari akhir, dan takdir yang baik dan buruk. Iman ini diwujudkan dalam keyakinan dalam hati, perkataan dalam lisan, amalan dengan anggota badan, bertambah dengan melakukan ketaatan dan berkurang dengan maksiat.

Iman dalam Agama Kristen

Dalam Kekristenan, iman adalah suatu keyakinan sentral yang diajarkan oleh Yesus sendiri dalam kaitannya dengan injil. Menurut Yesus, iman adalah suatu tindakan percaya dan penyangkalan diri sehingga orang tidak lagi mengandalkan kebijaksanaan dan kekuatannya sendiri tetapi melekatkan diri pada kuasa dan perkataan dari Dia yang ia percayai.

Iman menurut teologi Katolik

Dalam suatu pengertian objektif, menurut teologi Katolik, iman adalah keseluruhan dari kebenaran-kebenaran yang disingkapkan oleh Allah dalam Kitab Suci dan Tradisi Suci yang diberikan Gereja kepada manusia dalam suatu bentuk singkat di dalam keyakinan-keyakinannya. Secara subjektif, iman merepresentasikan kebiasaan atau keutamaan/kebajikan yang melaluinya kebenaran-kebenaran ini disetujui.

4 dari 4 halaman

Memahami Iman dalam Berbagai Agama

Iman dalam Agama Budha

Dalam agama Buddha, keyakinan atau iman mengacu kepada komitmen untuk mempraktikkan ajaran Buddha dan percaya kepada para makhluk tercerahkan atau mereka yang dianggap telah maju dalam pelatihan diri, seperti para Buddha atau bodhisatwa. Dalam agama Buddha, iman adalah sebagai kepercayaan bahwa praktik ajaran Buddha akan membuahkan hasil.

Umat Buddha pada umumnya mengakui beberapa objek keyakinan, tetapi beberapa umat Buddha secara khusus membaktikan diri kepada tokoh tertentu, seperti Buddha. Keyakinan tak hanya berupa bakti kepada seseorang, tetapi juga terkait dengan konsep-konsep dalam ajaran Buddha seperti efikasi karma dan kemungkinan mencapai pencerahan.

Iman dalam Agama Hindu

Dalam agama Hindu, ada dasar keyakinan atau keimanan yang disebut Panca Sradha. Ini menjadi pokok-pokok keimanan agama Hindu. Panca Sradha terdiri dari Brahman, Atman, Karma Phala, Samsara/Punarbhawa dan Moksa.

Brahman artinya percaya adanya Tuhan. Atman berarti percaya adanya jiwa. Atman dalam badan manusia disebut Jiwatma, yang menyebabkan manusia itu hidup. Karma phala artinya percaya akan hukum sebab akibat. Segala gerak (aktivitas) yang dilakukan disengaja atau tidak, baik atau buruk, benar atau salah disadari atau diluar kesadaran kesemua itu disebut “karma”. Menurut hukum sebab-akibat, maka setiap sebab pasti ada akibat. Demikian pula sebab dari suatu gerak atau perbuatan akan menimbulkan akibat, buah atau hasil.

Selanjutnya, samsara atau punarbhawa adalah percaya adanya penitisan. Arti iman ini adalah percaya kelahiran berulang-ulang yang disebut reinkarnasi. Kelahiran yang berulang-ulang ini membawa akibat sukha dan dukha.

Terakhir, moksa yaitu percaya adanya pelepasan atau merdeka. Moksa adalah kebebasan dari keterikatan benda-benda duniawi dan terlepasnya atman dari pengaruh maya serta bersatu kembali dengan sumber-Nya. Orang yang telah mencapai moksa, tidak lahir lagi ke dunia karena tidak ada apapun yang mengikatnya.

Iman dalam agama Konghucu

Khonghucu meyakini dan mempercayai keberadaan Tian sebagai pencipta alam. Konfusianisme mementingkan akhlak yang mulia dengan menjaga hubungan antar-manusia di langit dengan manusia di bumi dengan baik. Penganutnya diajar supaya tetap mengingat nenek moyang seolah-olah roh mereka hadir di dunia ini. Ajaran ini merupakan susunan falsafah dan etika yang mengajar bagaimana manusia bertingkah laku.

Dalam Konghucu, ada delapan pengakuan iman. Ini meliputi sepenuh iman kepada Tuhan yang Maha Esa, menjunjung kebajikan, menegakkan firman gemilang, percaya adanya nyawa dan roh, memupuk cita berbakti, mengikuti Genta Rohani Nabi Kongzi, memuliakan Kitab Si Shu dan Wu Jing, dan menempuh jalan suci.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.