Sukses

Paragraf Induktif adalah Kalimat Utamanya di Akhir Paragraf, Pahami Contohnya

Paragraf induktif adalah memiliki bentuk penjelasan dari khusus ke umum.

Liputan6.com, Jakarta - Apa itu paragraf induktif? Ciri khas dari paragraf induktif adalah memiliki struktur utama dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat topik. Paragraf induktif adalah kalimat utamanya di akhir paragraf.

Dalam buku berjudul Bahasa Indonesia untuk SMK/MAK Muatan Nasional oleh Darmawati dan Budiarti, dijelaskan paragraf induktif adalah paragraf yang meletakkan gagasannya di akhir kalimat, dan memiliki bentuk penjelasan dari khusus ke umum.

Tujuan penulisan paragraf induktif adalah menjadi pengantar ketika pembaca perlu ditarik ke dalam topik sebelum mempelajari apa maksud tentang topik itu. Kemudian jika penulis yakin pembaca tidak setuju dengan maksud penulis.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang paragraf induktif, contoh paragraf induktif, dan jenis-jenis paragraf lainnya, Selasa (7/6/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

Paragraf Induktif adalah Kalimat Utama di Akhir Paragraf

Memahami paragraf induktif adalah jenis paragraf dengan kalimat utama di akhir paragraf. Ciri khas dari paragraf induktif adalah memiliki struktur utama dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat topik.

Dalam buku berjudul Seri Penyuluhan Bahasa Indonesia: Paragraf yang dipublikasikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dijelaskan paragraf induktif adalah paragraf yang dimulai dengan peristiwa-peristiwa khusus yang berfungsi sebagai penjelas dan pendukung gagasan utama. Kemudian, dari peristiwa-peristiwa tersebut barulah ditarik sebuah kesimpulan.

“Hari itu, sebagian besar toko di kota itu tutup. Pukul tujuh malam, hiruk-pikuk kota seakan mati suri. Hanya sedikit kendaraan di jalanan, hanya sedikit orang berlalu-lalang di trotoar. Itulah hari di mana klub sepak bola kota sedang bertanding, seluruh keriangan dan keriuhan berpindah dari kota ke satu-satunya stadion tempat pertandingan berlangsung,” dicontohkan.

Hal yang sama dijelaskan dalam buku berjudul Bahasa Indonesia untuk SMK/MAK Muatan Nasional oleh Darmawati dan Budiarti, dijelaskan paragraf induktif adalah paragraf yang meletakkan gagasannya di akhir kalimat, dan memiliki bentuk penjelasan dari khusus ke umum.

Memahami paragraf induktif adalah dapat dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu generalisasi, analogi, dan kausalitas. Apabila dikonsep secara lebih ringkas, paragraf induktif adalah dimulai secara umum dan diakhiri secara lebih spesifik dengan poin, kalimat topik, gagasan utama, atau tesis.

Ada beberapa alasan seseorang mungkin menulis kalimat induktif. Ini bisa digunakan dalam pengantar ketika pembaca perlu ditarik ke dalam topik sebelum mempelajari apa maksud tentang topik itu. Alasan kedua seseorang mungkin menulis paragraf induktif adalah jika mereka yakin pembaca mungkin tidak setuju dengan maksud mereka.

3 dari 5 halaman

Contoh Paragraf Induktif

Apabila sudah memahami paragraf induktif adalah jenis paragraf dengan kalimat utama di akhir paragraf, simak lebih mendalam dari contohnya. Ini contoh paragraf induktif yang Liputan6.com lansir dari berbagai sumber:

1. Narkoba

Penyalahgunaan narkoba bisa menyebabkan dampak negatif bagi yang menggunakan. Salah satu akibat yang ditimbulkan dari penyalahgunaan narkoba adalah adanya gangguan mental.

Pengguna bisa mengalami kondisi mental yang membuatnya terlihat seperti orang gila. Narkoba pun jadi pemicu perilaku aneh para pengguna yang bisa merugikan orang lain bahkan diri sendiri.

2. Internet

Internet sangat bermanfaat bagi manusia, dengan kebebasan mengakses jaringan internet kita dapat mudah mengetahui berbagai informasi di belahan dunia manapun.

Disamping menjadikannya media informasi, internet juga digunakan sebagai alat komunikasi bagi sebagian orang yang menggunakan aplikasi sosial media.

Banyak hal yang ternyata bisa dijangkau hanya dengan sekali klik menggunakan jasa internet sehingga masyarakat pun sangat terbantu dengan kemudahan ini.

3. Olahraga

Toto seorang atlet yang multi talenta. Selain menjadi atlet olahraga voli, Toto juga seorang fotografer yang sering pergi ke berbagai tempat yang indah untuk mengambil foto.

Bakat yang digeluti Toto dalam olahraga voli, pernah mewakili juara Indonesia memenangkan olimpiade pada 3 tahun yang lalu. Selain voli, Toto juga masih sering bermain bola dengan teman sekampungnya.

Bukan berarti dia tidak bisa dalam olahraga lain, justru dia mahir dalam beberapa bidang olahraga. Meskipun yang paling condong dari sosok Toto adalah olahraga voli, tapi dia juga mahir di bidang olahraga yang lainya seperti sepak bola, basket, renang dan lain sebagainya.

Kini, Toto mencoba dan berusaha untuk memenangkan lompa voli tahun depan.

4. Kesehatan

Gaya hidup yang sehat perlu digalakkan guna meningkatkan angka harapan hidup bagi masyarakat Indonesia. Dimasa sekarang ini, masyarakat lebih menyukai gaya hidup instan yang sebenarnya kurang baik bagi kesehatan.

Gaya hidup yang serba cepat membuat sebagian besar orang mengonsumsi makanan cepat saji yang umumnya rendah nutrisi.

Sehingga, masyarakat kita tak jarang terkena kolesterol dan zat lainnya yang membahayakan untuk kesehatan.

Selain itu, jarang berolahraga, kebiasaan merokok, dan tidur terlalu larut juga masih menjadi masalah uatama gaya hidup masyarakat.

Melakukan gaya hidup yang buruk tersebut, tak heran bila kondisi kesehatan masyarakat Indonesia sangat buruk.

Oleh sebab itu, gaya hidup sehat sangatlah perlu untuk digalakkan untuk meningkatkan angka harapan hidup masyarakat Indonesia.

5. Dunia Kerja

Pada era persaingan dunia kerja yang semakin kompetitif seperti saat ini. Seseorang yang menguasai Bahasa Inggris otomatis akan memiliki peluang yang lebih besar di dunia kerja.

Sebaliknya, orang yang tidak memiliki kemampuan Bahasa Inggris peluangnya akan semakin kecil untuk memasuki dunia kerja khususnya untuk dapat diterima sebagai karyawan.

Itulah kenapa penguasaan Bahasa Inggris sangat diperlukan untuk menambah kompetensi di dunia kerja.

6. Kebersihan

Menjaga kebersihan di sekolah bukan hanya dilakukan petugas kebersihan sekolah saja. Menjaga kebersihan juga harus dilakukan para siswa. Bapak/Ibu Guru juga bertanggung jawab untuk menjaga kebersihan sekolah.

Karyawan sekolah, mulai Tata Usaha, kantin, koperasi, satpam, dan sebagainya juga harus sigap menjaga kebersihan sekolah. Semua warga sekolah wajib  menjaga kebersihan sekolah.

7. Danau Toba

Danau ini terletak di Pulau Sumatra. Danau ini dikenal sebagai tempat pariwisata yang cukup menarik hati. Di tengah danau ini ada sebuah pulau kecil yang menambah pemandangan menjadi eksotis.

Danau ini dicatat sebagai danau terluas di Indonesia. Menurut para sejarawan, danau ini terbentuk akibat adanya letusan gunung berapi yang sangat dahsyat. Danau ini sebenarnya kawah gunung berapi yang sudah tidak aktif lagi setelah meletus. Danau ini adalah Danau Toba.

4 dari 5 halaman

Jenis-Jenis Paragraf Lainnya

Jenis paragraf tidak hanya induktif, masih ada beberapa jenis-jenis paragraf yang perlu diketahui. Ini penjelasan jenis-jenis paragraf yang Liputan6.com lansir dari berbagai sumber:

1. Paragraf Deduktif

Deduktif adalah jenis paragraf yang kalimat utamanya berada di awal paragraf. Paragraf deduktif adalah dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok. Deduktif adalah di awali kalimat topik yang kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas. 

Paragraf deduktif adalah kalimat tubuhnya berperan sebagai pernyataan yang mendukung gagasan utama. Penalaran deduktif adalah mengacu pada memulai dengan kesimpulan umum atau pernyataan, kemudian menemukan pengamatan atau argumen khusus atau khusus untuk mendukung tulisan.

Pola yang dimiliki paragraf deduktif adalah umum-khusus-khusus-khusus. Bila disederhanakan, deduktif adalah paragaraf yang kalimat utamanya diperinci dengan kalimat penjelas. Inilah mengapa pada paragraf deduktif adalah gagasan utamanya ada di awal kalimat.

2. Paragraf Campuran

Paragraf campuran merupakan jenis paragraf yang memiliki kalimat utama di awal dan akhir paragraf. Jenis paragraf ini dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok diikuti kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri dengan kalimat utama lagi sebagai penjelas.

Paragraf ini didahului dengan menuangkan kalimat ide pokok di awal paragraf. Kemudian kalimat ide pokok tersebut dikembangkan menjadi beberapa kalimat penjelas. Setelahnya, di akhir paragraf ditarik simpulan berupa kalimat pendukung untuk menegaskan gagasan pokok di awal paragraf.

3. Paragraf Transisi

Paragraf transisi adalah paragraf pendek, biasanya terdiri dari beberapa kalimat. Paragraf ini berfungsi sebagai kesimpulan untuk topik A dan pengantar ke bagian berikutnya, topik B. paragraf transisi paling sering digunakan untuk meringkas ide dari satu bagian teks sebagai persiapan untuk awal bagian lainnya.

4. Paragraf Persuasi

Paragraf persuasi merupakan jenis paragraf yang bertujuan membujuk pembaca agar mau berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya. Dalam paragraf persuasi penulis harus mampu mengemukakan pembuktian dengan data dan fakta.

Mirip dengan argumentasi, paragraf persuasi juga memerlukan fakta dan data untuk meyakinkan pembaca. Ciri-ciri paragraf persuasi adalah berasal dari pendirian bahwa pikiran manusia dapat diubah. Paragraf persuasi harus menimbulkan kepercayaan para pembacanya.

5 dari 5 halaman

Jenis-Jenis Paragraf Lainnya

5. Paragraf Argumentasi

Paragraf Argumentasi adalah jenis paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan, atau pendapat penulis dengan disertai bukti dan fakta. Argumentasi adalah paragraf yang mengemukakan suatu pendapat beserta alasannya. Tujuan dari paragraf ini adalah agar pembaca yakin bahwa ide, gagasan, atau pendapat tersebut adalah benar dan terbukti.

6. Paragraf Eksposisi

Paragraf eksposisi adalah paragraf yang bertujuan untuk memaparkan, menjelaskan, menyampaikan informasi, mengajarkan, dan menerangkan suatu topik kepada pembaca. Tujuan dari paragraf ini adalah memberikan informasi sehingga memperluas pengetahuan pembaca.

Gaya penulisan paragraf eksposisi bersifat informatif. Paragraf eksposisi juga menginformasikan sesuatu yang tidak bisa dicapai oleh alat indra. Paragraf eksposisi umumnya juga menjawab pertanyaan apa, siapa, di mana, kapan, mengapa dan bagaimana.

7. Paragraf Deskripsi

Paragraf deskiripsi adalah paragraf yang menggambarkan suatu objek dengan kata-kata yang mampu merangsang indra pembaca. Jenis paragraf ini bertujuan menggambarkan suatu objek sehingga pembaca seakan bisa melihat, mendengar, atau merasa objek yang digambarkan. Objek yang dideskripsikan dapat berupa orang, benda, atau tempat.

8. Paragraf Narasi

Paragraf narasi adalah macam paragraf yang bertujuan menceritakan suatu kejadian atau peristiwa. Ciri-ciri dari paragraf narasi adalah ada kejadian, ada pelaku, dan ada waktu kejadian. Cerita dalam paragraf narasi dituliskan secara runtut dan urut. Macam-macam paragraf narasi dapat dibedakan menurut jenis ceritanya, yaitu narasi ekspositoris dan narasi sugestif.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.