Sukses

Eksistensi Adalah Keberadaan, Ketahui Makna dan Penggunaannya

Eksistensi adalah segala sesuatu yang dialami dan menekankan bahwa sesuatu itu ada

Liputan6.com, Jakarta Eksistensi adalah keberadaan dan berkembang. Secara umum, eksistensi adalah suatu cap bagi keberadaan manusia dan hanya manusia yang memiliki keberadaan. Istilah eksistensi ini bisa diartikan dari berbagai sudut pandang, tergantung konteks yang dibicarakan.

Eksistensi berasal dari kata latin yaitu existere yang artinya muncul, ada, timbul, dan memiliki keberadaan aktual. Existere disusun dari kata ex yang artinya keluar dan sistere yang artinya tampil atau muncul. 

Terdapat beberapa pengertian mengenai eksistensi yang dibagi menjadi empat pengertian. Pengertian yang pertama, eksistensi adalah apa yang ada. Kedua, eksistensi adalah apa yang memiliki aktualitas. Ketiga, eksistensi adalah segala sesuatu yang dialami dan menekankan bahwa sesuatu itu ada. Keempat, eksistensi adalah kesempurnaan.

Berikut ini ulasan mengenai makna eksistensi dan penggunaanya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (18/1/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Makna Eksistensi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian eksistensi adalah keberadaan atau ada. Sedangkan menurut Sjafirah dan Prasanti, pengertian eksistensi adalah keberadaan. Di mana keberadaan yang dimaksud adalah adanya pengaruh atas ada atau tidaknya kita. Sementara itu, menurut Alfianto, pengertian eksistensi adalah paham yang cenderung memandang manusia sebagai objek hidup yang memiliki taraf yang tinggi, dan keberadaan dari manusia ditentukan dengan dirinya sendiri bukan melalui rekan atau kerabatnya, serta berpandangan bahwa manusia adalah satu-satunya makhluk hidup yang dapat eksis.

3 dari 3 halaman

Penggunaan Kata Eksistensi

Seperti yang telah dijelaskan di atas, bahwa eksistensi memiliki makna yang luas cakupannya. Eksistensi bukan hanya istilah populer, namun juga bisa diartikan dari berbagai sudut pandang, tergantung konteks yang dibicarakan. Dalam hal ini penggunaan kata eksistensi akan dilihat dari sudut pandang kebahasaan. Berikut ini pembahasannya:

Eksistensi Bahasa Indonesia di Era Generasi Milenial

Sebagaimana yang kita ketahui bahwasannya keberadaan bahasa Indonesia pada generasi milenial ini menuai banyak pendapat dan permasalahan. Permasalahan itu timbul karena kemajuan teknologi di dunia yang diciptakan oleh manusia sehingga jangkauan sosial setiap individu semakin luas.

Generasi milenial sudah berkecimpung di dunia teknologi semenjak dibangku pendidikan. Bahasa Indonesia sebagai bahasa identitas bangsa menjadi konsep dasar generasi milenial dalam menuntut ilmu. Generasi milenial juga dikenal dengan kreatifitas mereka yang ingin berbeda dengan apa yang sudah ada, di mana mereka berupaya untuk menimbulkan sesuatu yang baru dalam segala aspek, salah satunya bahasa Indonesia sendiri.

Kreatifitas generasi milenial dalam berbahasa Indonesia dapat kita lihat dengan adanya kosa kata yang belum pernah atau tidak lazim digunakan dalam berkomunikasi menjadi lazim digunakan karena keunikannya menurut mereka. Di mana kata-kata yang dihasilkan juga menjadi bukti perkembangan bahasa Indonesia. Tentunya kata-kata tersebut menjadi tambahan kosa kata di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia itu sendiri, contohnya kata galau yang berarti perasaan sedih.

Generasi milenial dalam berinteraksi mengalami kontaminasi bahasa yang berarti pencampuran bahasa lain dalam menggunakan bahasa Indonesia. Kontaminasi bahasa ini berdampak langsung dengan keberadaan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari.

Banyak kita temui sekolah yang berembelkan "sekolah internasional" di mana siswa menggunakan bahasa asing dalam pembelajarannya di sekolah. Pada situasi seperti itu, siswa dituntut untuk menguasai bahasa asing dalam kehidupan mereka sehingga bahasa Indonesia menjadi tidak begitu penting bagi mereka dalam dunia pendidikan.

Kontaminasi tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh tuntutan dari kewajiban seorang siswa saja, melainkan rasa ingin tahu mereka terhadap bahasa asing yang kian meninggi, pengaruh pergaulan yang merasa bahwa bahasa asing tersebut dapat menjadikan mereka seseorang yang berkelas di mata orang banyak dan pengaruh bahasa yang digunakan oleh orang tua mereka pada kehidupan di keluarga.

 

Bahasa Indonesia juga mengalami perkembangan di beberapa kawasan di dunia. Contohnya di beberapa sekolah di Australia sudah menerapkan mata pelajaran bahasa Indonesia. Hal ini merupakan bukti bahwa generasi milenial mempunyai rasa ingin tahu dan kreatifitas dalam aspek berbahasa. Kreatifitas yang didukung oleh teknologi mempermudah jangkauan interaksi antar manusia juga membantu keberadaan bahasa Indonesia semakin luas.

Dibalik itu semua, bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari generasi milenial juga menjadi perhatian bagi kita semua. Sebab, kurangnya pengetahuan yang tepat terhadap bahasa Indonesia tersebut. Kurangnya pengetahuan itu menyebabkan bahasa Indonesia yang digunakan masih tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia itu sendiri. Hal tersebut juga mendukung eksistensi bahasa Indonesia, sehingga penggunaan bahasa Indonesia menjadi berkurang.

Budaya juga mempengaruhi eksistensi bahasa Indonesia dalam berkomunikasi sesama manusia pada era generasi milenial. Sebab, terdapat beberapa budaya yang menganggap bahwa bahasa daerah mereka memiliki tingkat kesopanan dalam berkomunikasi di daerah mereka.

Contohnya penggunaan kata "kau" di daerah yang berbahasa Minangkabau dengan teman seumuran merupakan ungkapan kasar yang dilontarkan oleh si penutur. Berbeda dengan penggunaan bahasa di daerah masyarakat Riau yang mempunyai arti sebuah ungkapan sewajarnya pada teman yang seumuran dengan mereka.

Hal yang harus kita lakukan dalam menanggapi segala permasalahan yang terdapat pada saat ini adalah dengan cara menimbulkan rasa cinta terhadap bahasa Indonesia kepada generasi milenial sebagai perantara mereka dalam berkomunikasi melalui berbagai media atau kegiatan yang bersifat menumbuhkan semangat berbahasa Indonesia.

Hal yang terpenting untuk menjaga eksistensi bahasa Indonesia pada generasi milenial harus dilakukan dengan cara memberi pemahaman bahwa bahasa tersebut adalah jati diri suatu bangsa yang harus dipertahankan, agar setiap individu memiliki prinsip yang kuat dalam berbahasa Indonesia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.