Sukses

10 Jenis Ikan Air Payau yang Bisa Dikonsumsi dan Dipelihara Serta Cara Budidaya

Selain ikan bandeng, ternyata masih banyak jenis ikan air payau yang sering kita konsumsi, bahkan ada yang bisa dipelihara.

Liputan6.com, Jakarta Jenis ikan air payau ternyata dapat dikonsumsi maupun dipelihara. Air payau merupakan campuran antara air tawar dan air asin. Air payau memiliki kandungan garam sekitar 0.5-30 gram, jika lebih dari itu berarti termasuk air asin atau air laut.

Ikan yang hidup di air payau adalah ikan yang hidup di air laut dan air tawar. Anda bisa menemukan jenis ikan air payau ini di dekat pesisir sekitar muara sungai. Banyak varietas ikan yang hidup di perairan payau. Mulai dari ikan yang biasa kita konsumsi hingga ikan-ikan cantik yang bisa menghiasi akuarium pecinta ikan.

Jenis ikan air payau cukup banyak, dan sebagian besar memang merupakan ikan yang familiar untuk masyarakat Indonesia. Seperti halnya ikan kakap, bawal, mujair, bandeng, dan masih banyak yang lainnya.

Berikut ini beberapa jenis ikan air payau yang bisa dikonsumsi dan dipelihara beserta cara budidayanya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (10/8/2021).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jenis Ikan Air Payau yang Biasa Dikonsumsi

1. Ikan Kakap Putih

Nama latin dari ikan kakap putih sendiri yaitu Lates Calcarifer. Ikan yang merupakan jenis karnivora dan memangsa ikan yang ukurannya lebih kecil darinya ini memiliki banyak sebutan. Salah satu sebutan untuk ikan ini dari pemancing adalah Palmer Perch dan Nile Perch. Jenis ikan air payau satu ini dapat hidup lama dalam air dengan panjang 1,8 meter serta berat 60 Kg.

2. Ikan Bandeng

Jenis ikan air payau selanjutnya adalah ikan bandeng. Ikan yang terkenal dengan durinya yang kecil-kecil, namun cita rasanya selalu lezat. Banyak sekali penikmat ikan satu ini, walau harus berjuang untuk memakannya tanpa memakan durinya. Ikan satu ini tidak hanya hidup di air tawar, namun juga air laut. Selain murah dan banyak ditemui di pasar, ikan ini juga kaya akan protein dan gizi tinggi. Jadi tidak heran banyak yang suka konsumsi ikan ini atau diolah dengan berbagai bentuk.

3. Ikan Bawal

Ikan yang masih dalam satu keluarga dengan ikan piranha ini memiliki sifat yang agresif. Ikan ini bernama ikan bawal, dengan nama latin yaitu bramidae. Walau terlihat sekilas seperti ikan piranha, ikan ini tidak kalah enak ketika digoreng maupun diolah dalam bentuk apapun. Cita rasanya yang gurih menjadikannya banyak dicari untuk santapan makan siang. Ikan bawal hidup juga di laut maupun tawar, maka dari itu dikategorikan sebagai jenis ikan air payau.

4. Ikan Mujair

Ikan mujair juga termasuk dalam jenis ikan air payau. Mungkin Anda lebih familiar dengan ikan mujair yang hidup di air tawar. Namun dengan perkembangan yang ada ikan ini dapat hidup dengan baik di air payau. Beberapa pengalaman yang ada membuktikan bahwa ikan di air payau memiliki kualitas bibit yang lebih baik.

5. Ikan Nila

Ikan nila dianggap hanya bisa hidup di air tawar saja, namun faktanya ikan jenis ini bisa hidup di air payau. Ikan ini lumayan banyak diburu para pemancing mania di Indonesia. Sebagai informasi saja, ikan ini sudah berhasil dibudidayakan dengan baik di Lampung, Sumatra hingga Jawa timur.

3 dari 4 halaman

Jenis Ikan Air Payau Hias

6. Ikan Puff

Ikan puff atau ikan fugu atau ikan buntal merupakan salah satu jenis ikan air payau yang hidup di muara sungai dekat pesisir. Beberapa spesies dari jenis ikan ini juga ada yang hidup di perairan laut. Ikan yang satu ini biasa dijadikan ikan hias karena dagingnya beracun sehingga tidak disarankan untuk dikonsumsi. Ukurannya cukup besar dibanding ikan hias akuarium pada umumnya. Meskipun cukup besar untuk akuarium ikan jenis ini tetap cocok ditempatkan di tempat yang bisa terlihat. Ikan buntal memiliki ciri khas yang benar-benar berbeda dengan jenis ikan lainnya. Tubuhnya akan mengembang menjadi bentuk bulat dan dipenuhi oleh duri jika mereka merasa terancam.

7. Ikan Kiper

Memiliki nama ilmiah Scatophagus argus, sering disebut juga ikan berbintik karena coraknya. Mereka kebanyakan memiliki warna dasar hijau atau rubu, hingga merah dengan corak bintik-bintik. Sering dipelihara didalam akuarium untuk memakan sisa-sisa alga atau lumut. Banyak tersebar di perairan Indo-Pasifik hingga Jepang, Papua, dan Australia.

8. Ikan Terapon Jarbua

Sering disebut juga dengan ikan kerong-kerong atau ikan target karena corak mereka yang seperti papan target. Corak tersebut akan lebih jelas terlihat jika dilihat dari atas, karena corak ini juga yang menjadikan ikan target sebagai salah satu ikan hias. Di habitat aslinya di perairan air payau mereka bisa memiliki ukuran hingga 36 cm, cukup besar memang untuk ditaruh didalam akuarium. Jenis ikan target yang kini banyak dipelihara sudah banyak direkayasa agar memiliki setengah ukuran dari yang hidup di alam liar.

9. Ikan Penyumpit

Jenis ikan air payau hias selanjutnya adalah ikan penyumpit, selain bernama penyumpit ikan ini juga memiliki nama ikan pemanah. Salah satu ikan yang baik untuk hidup di air payau ini memiliki keunikan dengan suka menyemburkan air dari mulutnya. Keunikan tersebut merupakan cara ikan ini untuk menangkal gangguan musuh. Ikan ini juga suka untuk hidup di dekat pohon bakau, karena terdapat mangsa yang bisa dimangsa oleh ikan ini.

10. Ikan Goby

Jenis ikan yang satu ini akan tampak cantik menggemaskan jika diletakkan di akuarium rumah Anda. Bentuk tubuhnya yang seperti torpedo, dan warnanya yang indah benar-benar berfungsi sebagai ikan hias yang sedap dipandang mata. Keunggulan lainnya yang dimiliki ikan goby adalah karakteristiknya yang sedikit pendiam dan tidak senang mengganggu, sehingga cocok untuk disandingkan dengan ikan hias lainnya meskipun dalam satu akuarium. Pada umumnya jenis ikan goby memang tinggal di perairan yang payau, tetapi banyak pula dari mereka yang mendiami lautan.

4 dari 4 halaman

Cara Budidaya Ikan Air Payau

Ada beberapa cara budidaya ikan air payau baik yang biasa untuk dikonsumsi maupun dipelihara, berikut ini penjelasannya.

1.    Lokasi Kolam

Hal pertama yang harus Anda perhatikan adalah dari pemilihan lokasi kolam. Ini bertujuan untuk mempermudah pengisian air di kolam dalam menjaga kualitas air. Karena air payau adalah gabungan untuk dua jenis air, yaitu air tawar dan laut. Maka sebaiknya lokasi kolam sebaiknya dekat dengan muara sungai.

2.    Pembuatan Kolam

Setelah lokasi sudah ditentukan dan selanjutnya adalah pembuatan kolam itu sendiri. Dalam hal ini tergantung dengan luas tanah dan keperluan Anda sendiri. Anda bisa membuat kolam permanen atau kolam yang hanya dilapisi dengan terpal dan plastik. Karena tentunya yang berpengaruh adalah bagaimana perawatan Anda nantinya kepada ikan. Tinggi untuk kolam ikan jenis ini idealnya adalah 1,5 meter, karena pengisian airnya akan setinggi 1 meter. Jika terlalu dangkal, hal ini akan mempersulit untuk plankton hidup yang membantu perkembangan ikan. Lalu, Anda juga tidak boleh melupakan membuat saluran pembuangan air, jadi hal ini akan mempermudah dalam pengisian air. Kalau tidak, saat musim hujan juga akan sulit ketika air membludak tanpa saluran pembuangan air.

3.    Persiapkan Air

Setelah kolam telah disesuaikan dengan ukuran sebelumnya, sekarang saatnya untuk mulai mengisi kolam dengan air. Tingginya air sebaiknya 30 cm terlebih dahulu, hal ini bertujuan untuk mengisi kolam dengan mikroorganisme atau plankton. Anda bisa mengikuti cara berikut.

a.    Buatlah larutan antara campuran larutan EM4 dengan gula, lalu didiamkan selama 24 jam. 1 liter dapat diaplikasikan untuk kolam ukuran 3m x 10 m x 1,5 m.

b.    Lalu siramkan pupuk yang organik untuk ukuran 1 liter pada kolam ukuran 8m x 10m x 1,5m. Usahakan pupuk dalam bentuk cair.

c.    Kemudian taburi pupuk NPK ke kolam secara menyeluruh.

d.    Lalu diamkan air selama 7 hari lamanya, hingga berubah warna menjadi hijau jernih.

e.    Terakhir adalah isi kembali kolam hingga tinggi 1 m.

4.    Masukan Bibit Ikan

Sebelum menebarkan bibit, Anda sebaiknya memasukkan terlebih dahulu bibit dalam kantong plastik ke kolam. Hal ini bertujuan untuk menyamakan suhu dengan kolam. Jika durasi sudah cukup lama, barulah membuka kantong tersebut secara perlahan. Untuk jenis bibit sendiri, harus diperhatikan ukuran yang sesuai untuk ukuran kolam Anda. Setelah itu, jangan beri pakan bibit yang baru Anda masukan tadi. Tunggu terlebih dahulu sekitar 24 jam lamanya.

5.    Pemberian Pakan

Pemberian makan terhadap jenis ikan air payau harus disesuaikan dengan ukuran, berat dan usia ikan Anda. Pada bulan awal sebaiknya ikan diberi pakan hanya sebesar  5% saja dari berat badan ikan tersebut. Setiap bulannya persentase pemberian pakan diturunkan, karena berat ikan akan bertambah. Ditakutkan akan merusak kualitas dari jenis ikan air payau tersebut.

6.    Sirkulasi Air yang Baik

Selain dari pemberian pakan yang diatur sedemikian rupa, sirkulasi air juga harus selalu terjaga. Kapasitas oksigen juga harus  merata dan seimbang untuk kolam Anda. Hal ini bisa diantisipasi menggunakan kincir air pada kolam. Jadi gunakanlah kincir air dalam sehari sebanyak 2 kali dengan durasi satu hingga dua jam dalam sekali putar.

7.    Panen dan Pasca Panen

Cara budidaya ikan air payau yang terakhir adalah cara panan dan pasca panen. keunggulan dari budidaya ikan air payau sendiri adalah dari durasi panen yang tidak lama. Jika biasanya ikan air tawar sekitar 6 bulan lamanya, untuk ikan jenis air payau sendiri hanya 4 bulan saja. Anda bisa menggunakan dua cara dalam memanen ikan yaitu dengan menggunakan jaring hingga menguras kolam. Ketika perawatan dilakukan dengan baik, bisa dipastikan hasilnya juga memuaskan.

Setelah panen, jangan langsung melakukan pengisian air ke kolam. Karena ditakutkan bisa saja masih banyak bakteri atau hama yang terdapat di dalam kolam. Anda bisa menunggu terlebih dahulu selama 7 hari dan lakukan pembersihan yang baik pada kolam. Tidak hanya kolam saja, bersihkan juga alat pendukung, seperti kincir dengan baik. Setelah semuanya selesai dan kolam sudah kering, Anda bisa menyemprotkan disinfektan. Hal ini bisa bertujuan untuk melakukan sterilisasi pada kolam dan siap diisi kembali.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.