Sukses

7 Cara Mengatur Keuangan di Tengah Pandemi Virus Corona Covid-19

Di saat terjadinya wabah virus corona covid-19 ini, banyak orang yang dirumahkan bahkan kena PHK

Liputan6.com, Jakarta Wabah virus Corona Covid-19 hingga kini masih belum mereda. Situasi ini cukup membuat berbagai sektor perekonomian menjadi lemah. Hal tersebut merupakan konsekuensi dari adanya kebijakan mengenai pembatasan kegiatan di luar ruangan dan di kerumunan.

Padahal, hampir sebagian besar sumber pendapatan masyarakat Indonesia, banyak didapatkan dari adanya aktivitas pertemuan penjual dan pembeli. Baik dari usaha seperti jual beli makanan konvensional tanpa bantuan jasa deliveri online, industri hiburan beserta segala elemennya, industri pariwisata, dan industri transportasi. Itu hanya sebagian kecil dari masalah ekonomi yang sedang terjadi akibat dampak virus corona covid-19 ini.

Beberapa pekerja seni contohnya, mereka dengan terpaksa harus mengalami pembatalan jadwal pentas. Tentunya hal tersebut cukup membuat syok. Tidak hanya bagi para artisnya saja, namun para tenaga kru panggung, usaha sewa sound, juga ikut terkena imbasnya.

Dengan kondisi ekonomi yang sedang lemah seperti ini, banyak yang masih kebingungan dalam mengatur keuangannya. Karena pemasukan terhitung sangat minim, namun kebutuhan pokok harus tetap terpenuhi.

Oleh sebab itu, di bawah ini Liputan6.com telah merangkum mengenai bagaimana cara mengatur keuangan saat wabah virus Corona Covid-19 ini, tentu, agar kita dapat bertahan untuk hari-hari ke depannya, mengingat masih belum diketahui kapan pandemi ini berakhir, Minggu (19/4/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 8 halaman

1. Tentukan prioritas pengeluaran

Dengan terhambatnya pemasukan ke dalam rekening Anda, tentu akan menyebabkan Anda wajib untuk berpikir dua kali apabila akan menggunakan uang tersebut. Hal ini bukan tanpa sebab, jangan sampai Anda membeli sesuatu bukan berdasarkan kebutuhan-kebutuhan yang dianggap penting. Namun, justru mengeluarkan kebutuhan yang hanya berdasar nafsu untuk memiliki barang tersebut. Selalu ingat bahwa pemasukan Anda minimal atau tidak ada sama sekali, maka hal itu akan membantu Anda untuk berpikir lebih realistis mengenai prioritas pembelanjaan dan penggunaan uang.

3 dari 8 halaman

2. Cari peluang berhemat

Peluang ini dimaksudkan agar Anda selalu berpikir bagaimana caranya mendapatkan barang dengan biaya yang dikeluarkan seminimal mungkin. Dengan keadaan seperti ini, hendaknya Anda mencari barang-barang yang memiliki diskon atau memiliki fungsi sama namun lebih murah. Misalkan, Anda ingin membeli minyak goreng dan mungkin Anda biasa membeli minyak dengan merek yang bagus. Namun, dengan kondisi seperti ini, Anda harusnya berpikir secara fungsi. Apabila ada minyak goreng lainnya yang lebih murah, kenapa tidak membeli yang lebih murah bukan? Fungsinya juga akan tetap sama, yaitu untuk menggoreng.

4 dari 8 halaman

3. Usahakan masak makanan sendiri

Cara mengatur keuangan yang ketiga yaitu bagaimana caranya agar Anda tidak perlu mengeluarkan uang lebih untuk makan. Karena, apabila Anda memilih untuk selalu membeli makanan jadi lalu menggunakan jasa pengantaran online, maka dapat menambah pengeluaran Anda pastinya. Apabila memungkinkan untuk memasak sendiri tidak dapat dilakukan, terutama jika Anda sedang berada di kost dan tidak ada akses dapur, maka caranya adalah kembali ke nomor dua, gunakan voucer diskon yang bisa Anda gunakan saat membeli makanan, dan tetap berpikir secara fungsi menjadi yang utama.

5 dari 8 halaman

4. Kurangi belanja

Pada dasarnya manusia memiliki kebutuhan primer dan sekunder, kebutuhan akan makanan tentu menjadi yang utama. Karena manusia akan bisa bertahan hidup tanpa harus membeli pakaian setiap hari bukan? Jadi utamakan selalu membeli barang-barang yang dapat digunakan dalam jangka panjang untuk bertahan hidup.

6 dari 8 halaman

5. Jangan belanja dengan keadaan panik

Ada mungkin sebagian dari Anda yang belanja dalam keadaan panik, dan tidak sadar ternyata terlalu banyak membeli barang. Hal tersebut sering terjadi di saat keadaan sedang seperti ini, namun Anda sebaiknya tidak melakukannya. Karena hal tersebut hanya akan menyebabkan kelangkaan pasokan barang, dan menimbulkan masalah baru terhadap harga pasaran barang tersebut.

Kita ambil contoh masker, banyak orang yang mendadak membeli banyak masker, dan akhirnya stok masker habis, lalu membuat harga masker melambung tinggi. Padahal masker tersebut juga belum tentu Anda gunakan semua bukan? Jadi berbelanjalah dengan tenang, karena operasional perusahaan yang memproduksi barang-barang penting seperti masker atau obat-obatan akan tetap berjalan dan Anda tidak akan kehabisan barang tersebut.

7 dari 8 halaman

6. Minimalisir operasional kendaraan

Banyak orang yang menggunakan kendaraan seperti motor atau mobil hanya untuk ke minimarket. Padahal mungkin jarak dari tempat tinggal menuju minimarket hanya 100 meter. Apabila jarak tempuh menuju ke suatu lokasi masih dapat ditempuh dengan jalan kaki atau bersepeda, maka lebih baik Anda memarkir kendaraan motor atau mobil Anda di garasi. Hal tersebut agar Anda tidak mengeluarkan biaya untuk membeli bensin.

8 dari 8 halaman

7. Gunakan uang darurat

Hal ini merupakan opsi terakhir apabila memang keadaan keuangan Anda sudah tidak dapat diandalkan. Seharusnya setiap orang memilik dana darurat. Dana ini merupakan dana yang disimpan dan tidak pernah digunakan sehari-hari. Namun ingat hanya gunakan dana ini apabila memang sudah terdesak. Karena ini adalah opsi terakhir Anda untuk bertahan hidup.

Jadi, tetap fokus dan bersabar untuk mengahadapi pandemi ini, jangan terpaku pada barang murah yang tidak bermanfaat bagi Anda, dan semoga pandemi ini segera berakhir. Semoga berhasil dan sehat selalu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini