Sukses

4 Temuan Baru Meninggalnya Lina Mantan Istri Sule, Surat Kematian Jadi Bukti

Kematian Lina mulai temui titik terang.

Liputan6.com, Jakarta Mantan istri Sule, Lina Zubaedah menghembuskan nafas terakhirnya pada Sabtu (4/1/2020). Lina meninggal saat perjalanan menuju rumah sakit Al-Islam. Perempuan yang dinikahi Sule pada 1997 ini disebut meninggal karena serangan jantung dan penyakit lambung.

Namun diagnosa tersebut dirasa janggal oleh sang anak Rizky Febian dan mantan suami Lina, Sule. Kejanggalan tersebut membuat Iky melaporkan kematian Lina ke pihak berwajib pada Senin (6/1/2020). Laporan tersebut direspon pihak kepolisian dengan cepat seperti memeriksa rumah Teddy dan melakukan pembongkaran makam untuk keperluan autopsi.

Kini usai diautopsi, tim dokter mulai buka suara. Dokter mengungkapkan sudah melakukan Toksikologi (pemeriksaan racun dalam tubuh) untuk mengetahui penyebab kematian Lina. Toksikologi akan mengetahui kondisi fisik luar dalam dari Lina.

Selain sudah dilakukan toksikologi, ini temuan baru dari kematian Lina yang sedang diinvestigasi. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, temuan baru dari kematian Lina, Sabtu (11/1/2020).

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

1. Sample autopsi sudah dibawa ke laboratorium

Pihak kepolisian bergerak cepat menanggapi laporan kejanggalan kematian Lina dari Rizky Febian. Selain melakukan investigasi di rumah Teddy, polisi juga menggelar autopsi jenazah Lina pada Kamis (9/1/2020). Kini sample autopsi sudah dibawa ke laboratorium dan akan diperiksa dengan teliti terkait apakah ada racun atau tidak dalam tubuh Lina. 

"Itu kan semua sample dibawa ke puslapor, di labolatorium, hasilnya labolatorium itu kan paling lambat dua minggu. Kalau normatifnya sih 14 hari kerja," ujar Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Pol Saptono Erlangga, seperti Liputan6.com kutip dari KapanLagi.com Jumat (10/01/2020).

3 dari 5 halaman

2. Sudah dilakukan Toksikologi

Autopsi sudah dilakukan dan samplenya sudah dibawa ke laboratorium. Perlu waktu setidaknya dua minggu untuk mengetahui hasilnya. Dari autopsi yang dilakukan, menurut Robert Tanjung, salah seorang tim dokter Rumah Sakit Bhayangkara Sartika Asih mengungkapkan dengan prosedur Toksikologi akan mengetahui kejanggalan dalam tubuh Lina.

"Toksikologi (pemeriksaan racun dalam tubuh) menjadi salah satu prosedur dalam melakukan autopsi, semuanya kita ambil, kita lihat dulu dari fisik luar dan dalam, kemudian kita ambil sample untuk kita periksa ke laboratorium di Puslabfor," ujar Robert seperti Liputan6.com kutip dari Merdeka (11/1/2020).

4 dari 5 halaman

3. Kronologi meninggalnya Lina versi rumah sakit

Seperti diketahui, Lina meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit Al-Islam. Lina disebut terkena serangan jantung dan penyakit lambung. Pihak rumah sakit pun buka suara terkait kematian Lina. Kepala Bidang Informasi dan Pemasaran RS Al Islam, Guntur Septapati mengungkapkan tentang kondisi Lina yang sudah dalam keadaan meninggal tiba di Instalasi Gawat Darurat (IGD) pada 04.15 WIB.

"Jadi kondisinya sudah meninggal di perjalanan sebelum sampai rumah sakit. Lalu diberikan ke keluarga lagi dan tidak ada penyebab karena datang ke rumah sakit sudah meninggal," kata Guntur seperti Liputan6.com kutip dari Merdeka.com, Jumat (10/1).

5 dari 5 halaman

4. Teddy persilakan cek surat kematian Lina

Kejanggalan kematian Lina diawali dari Teddy yang tidak memberikan surat kematian ke keluarga Lina. Hal tersebutlah yang mendorong Rizky Febian merasa janggal dari kematian ibunya. Namun, terbaru Teddy mempersilahkan keluarga Lina, tepatnya Rizky Febian dan Putri Delina untuk cek surat kematian.

"Kalau A Iky (Rizky Febian) minta dan Neng Putri minta tentu boleh. Karena mereka berhak," kata Teddy di Mapolrestabes Bandung, seperti Liputan6.com kutip dari Merdeka.com, Jumat (10/1).

Teddy juga menyebutkan harus kooperatif agar Lina merasa tenang. Segala keterangan siap ia berikan ke pihak berwajib karena memang tidak ada yang disembunyikan dan teka-teki kematian Lina di masyarakat bisa segera berakhir.

"Kita harus kooperatif biar enggak jadi teka-teki lagi ke masyarakat. Biar almarhumah bunda Lina-nya juga tenang di alam sana. Jadi kita harus benar-benar ekstra sabar dan tabah," pungkasnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.