Sukses

Ibu Hamil Boleh Bersepeda?

Hamil bukan menjadi alasan seorang wanita tak berolahraga. Salah satu kegiatan yang bisa dilakukan wanita adalah bersepeda. Lupakan ketakuta

Hamil bukan menjadi alasan seorang wanita tak berolahraga. Salah satu kegiatan yang bisa dilakukan wanita adalah bersepeda. Lupakan ketakutan bersepeda saat hamil karena memiliki manfaat kesehatan.

Satu hal yang membuat wanita hamil tak mau melakukan ini itu karena saran dari banyak orang agar mengurangi hal itu dan jangan lakukan itu, atau berhenti makanan ini.

Lantas bagaimana dengan bersepeda? Apakah ini cara agar ibu dan calon bayinya tetap sehat, atau adakah risiko bagi ibu dan bayi? NHS memang menyebutkan bersepeda tidak diperkenankan saat hamil. Website NHS berisi daftar olahraga yang dihindari ibu hamil, termasuk berpeda dan berkuda, ski, serta senam. Alasannya? Semua kegiatan tersebut berisiko jatuh.

Saran yang lebih masuk akal datang dari Royal College of Obstetricians and Gynaecologists (RCOG) yang menyebutkan bersepeda merupakan latihan rekreasi dan kehamilan. Naik sepeda memang masih terdaftar bersama berkuda, ski dan senam. Tapi RCOG tak secara lugas melarang latihan ini, namun menyarankan agar latihan tersebut dilakukan dengan perhatian khusus.

Dr Andy Ward mengatakan, pendekatan kehati-katian lebih masuk akal ketimbang meletakkan sepeda di gudang saat Anda sedang hamil. "Jika seorang wanita hamil merupakan pengendara sepeda yang percaya diri sebelum hamil, saya tak punya masalah jika dia terus mengendarai selama kehamilan. Kemungkinan Anda jatuh seperti sebelumnya," katanya.

"Saya hanya akan membuatnya sadar bahwa ada risiko potensial terhadap kehamilan jika terjadi kecelakaan, balap BMX mungkin bukan ide yang terbaik," ujarnya seperti dikutip bikeradar, Rabu (15/1/2014).

Keuntungan Ibu Hamil Bersepeda

Apa keuntungan terus naik sepeda saat hamil? RCOG menjelaskan, manfaat yang tampak baik fisik dan psikologis.

Dr Ward menjelaskan, banyak keluhan umum dari kehamilan, termasuk kelelahan, varises, pembengkakan ekstremitas, dan wanita kurang berolahraga. Selain itu wanita yang aktif mengalami sedikit insomnia, stres, kecemasan, dan depresi.

"Sebuah argumen di kesehatan masyarakat adalah bahwa wanita yang menggabungkan olahraga dalam rutinitas mereka selama kehamilan lebih mungkin terus berolahraga setelah lahir. Manfaat bersepeda tidak ekslusif, tapi jika itu adalah latihan yang disukai wanita, maka mengalahkan gaya hidup," kata Dr Ward.

Dr Ward memang melihat banyak hal positif bersepeda saat hamil. Tapi, ia mengaku bukan berarti tak sepenuhnya bebas risiko.

"Dua risiko utama bersepeda saat hamil adalah jatuh dan melukai janin, serta terlalu panas, yang bisa menyebabkan kelainan pada bayi jika terjadi pada trimester pertama. Untuk menghindari kepanasan pada trimester pertama, disarankan memakai cooler gear, menjaga hidrasi, dan menghindari naik sepeda pada hari panas," ujarnya.

Salah satu kondisi yang mungkin dialami pengendara sepeda hamil adalah meningkatnya risiko preeklamsia. Ini ditandai dengan tekanan darah tinggi dan meningkatkan kadar protein dalam urine.

Kondisi ini bisa berkembang menjadi eklampsia, dengan konsekuensi yang mengancam hidup bagi ibu dan bayi. Namun, risiko tetap kecil.

"Studi Denmark pada 2009 menunjukkan sedikit peningkatan pre-eklampsia pada wanita yang bersepeda selama lebih dari 270 menit per minggu selama trimester pertama kehamilan," kata Dr Ward.

Usia Kehamilan

Usia kehamilan 12 minggu pertama merupakan waktu yang penting bagi janin di rahim dan pada periode ini risiko keguguran tinggi. Jauhkan sepeda Anda dan dengarkan tubuh Anda. Sepeda off road tidak dianjurkan karena terlalu banyak guncangan dan gundukan.

Wanita hamil berkesempatan bersepeda di trimester kedua dari bulan ke-3 hingga ke-6 kemungkinan jatuh berkurang. Kelelahan dan mual di trimester pertama mungkin telah mereda sehingga Anda memiliki lebih banyak energi ketimbang sebelumnya.

Bersepeda pada tahap ini akan membuat Anda bugar dan lentur dan membantu Anda menghadapi segala nyeri atau sakit saat hamil. Namun, tetap ingat berhati-hatilah meskipun Anda sudah berenergi karena jatuh tak baik untuk ibu dan bayi.

Ketika memasuki trimester ketiga, dari enam bulan hingga hatuh tempo, benjolan perut Anda semakin besar dan aktif. Anda mungkin menjadi sesak napas, terutama ketika menanjak dan membungkuk bisa mengenai stang atas.

Banyak wanita hamil terganggu oleh wasir sehingga pelana lebar dengan penutup kursi gel mungkin dibutuhkan.

(Mel/*)

Baca Juga:

Masalah yang Seringkali Terjadi Saat Istri Tengah Hamil
Tips Aman Bepergian dengan Pesawat Bagi Wanita Hamil
Indahnya Lihat Balerina Masih Menari di Usia 9 Bulan Kehamilan

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini