Sukses

Iritasi Mata Banyak Intai Pemudik yang Gunakan Sepeda Motor

Hati-hati, iritasi mata mengintai pemudik yang menggunakan sepeda motor.

Di Indonesia, mudik masih menjadi ritual yang wajib dilakukan untuk menyambut Lebaran oleh sebagian masyarakatnya. Sayangnya, banyak pemudik yang nekat pulang kampung menggunakan sepeda motor. Hati-hati, iritasi mata mengintai pemudik yang menggunakan sepeda motor.

Pernyataan itu disampaikan langsung oleh dr. Elvioza, SpM (K), saat diwawancarai dalam acara 'Cegah Age Muscular Degenrative (AMD) Sebelum Terlambat', di kawasan Epicentrum Jakarta, Kamis (1/8/2013)

"Mengapa iritasi? Karena pengendara akan terkena angin, debu, kotoran, dan lain sebagainya yang masuk ke dalam mata. Makanya itu, iritasi mata banyak mengintai para pemotor," kata Elvioza, kepada Liputan6.com, yang ditulis Jumat (2/8/2013)

Selain kotoran yang dapat menyebabkan iritasi mata pada pemotor, tambah Elvioza, paparan sinar ultraviolet secara langsung menyebabkan iritasi mata tersebut dapat terjadi. "Karena 'kan, pemotor yang mudik perginya di siang hari. Paparan sinar mataharinya kuat sekali" ujarnya.

Untuk itu, agar pemotor terhindar dari iritasi mata yang cukup membahayakan, wajib baginya untuk menggunakan pelindung, yang tidak hanya dapat melindungi kepala, tetapi juga dapat melindungi mata.

"Helm jangan lupa, kacamata pun juga jangan lupa," jelasnya.

Selain itu, jauh-jauh hari sebelum mudik dilakukan, orang yang berniat untuk pulang kampung menggunakan motor harus menghindari gaya hidup yang tidak sehat.  "Untuk itu, hindarilah merokok, alkohol, tidur larut malam, dan lain sebagainya. Itu yang harus diperhatikan," tambahnya.

Yang terpenting adalah, jangan lupa untuk senantiasa istirahat. Jangan terlalu memaksakan badan, jika kondisi tidak memungkinkan. Carilah tempat yang dapat berlindung, dan mengistirahatkan badan beberapa waktu.

"Kalau bisa tidur cukup, 2 sampai 3 jam. Nanti akan segar lagi. Kalau misalnya kecapekan, dan tidur hanya beberapa detik lalu melek lagi, itu bahaya," ujar Elvioza.

(Adt/Igw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.