Sukses

Robert Francis Prevost, Kardinal Pilihan Paus Fransiskus yang Kini Jadi Pemimpin Tertinggi Gereja Katolik

Paus Fransiskus mengangkat Prevost menjadi Kardinal pada 30 September 2023. Kini, para kardinal telah memilihnya menjadi pemimpin tertinggi Gereja Katolik menggantikan Paus Fransiskus.

Diperbarui 09 Mei 2025, 08:53 WIB Diterbitkan 09 Mei 2025, 08:30 WIB

Liputan6.com, Jakarta Gereja Katolik memiliki pemimpin baru. Asap putih mengepul dari cerobong Kapel Sistina pada Kamis, 8 Mei 2025 merupakan tanda para kardinal elektor telah memilih Paus baru. Ia adalah Robert Francis Prevost yang terpilih menjadi Paus ke 267.

Berusia 69 tahun, Robert Francis Prevost terpilih menjadi Paus setelah konklaf yang berlangsung tiga putaran. Ia menggantikan Paus Fransiskus yang wafat pada 21 April 2025.

Robert Francis Prevost merupakan sosok pertama yang menjadi Paus dari Amerika Serikat. Juga biarawan pertama dari Ordo Santo Agustinus (OSA) yang terpilih menjadi Paus.

Robert Prevost pun memilih nama Paus Leo XIV sebagai nama barunya. Hal ini menyiratkan tugas perutusannya sebagai pemimpin umat Katolik.

Lahir di Chicago, Amerika Serikat

Prevost lahir pada 14 September 1955 di Chicago, Illinois, Amerika Serikat. Ayahnya bernama Louis Marius Prevost yang merupakan keturunan Prancis dan Italia. Sementara sang ibu, Mildred Martínez memiliki darah Spanyol.

Mengutip Vatican News, ia belajar di Seminari Menengah Augustinian Fathers, lalu melanjutkan studi di Villanova University di Pennsylvania.

Lalu, pada 1 September 1977, Robert Francis Prevost masuk novisiat OSA di Saint Louis, Chicago. Kaul pertamanya diucapkan pada 1978. Lalu, kaul khidmat pada 29 Agustus 1981.

Pada saat ia berusia 27 tahun, Prevost dikirim ke Roma untuk mempelajari Hukum Kanon di Universitas Kepausan Santo Thomas Aquinas (Angelicum).

Tahbisan Imam pada 1982

Pada 19 Juni 1982, Prevost ditahbiskan menjadi pastor atau imam oleh Uskup Agung Jean Jadot di Roma. Ia kemudian diutus untuk bekerja dalam misi di Chulucanas, Peru dari 1985-1986.

Pada tahun 1987, ia meraih gelar doktoralnya tentang "Peran Prior Lokal dalam Ordo Santo Augustinus".

Ia diangkat sebagai direktur panggilan dan direktur misi Provinsi Augustinian "Bunda Penasihat yang Baik" di Olympia Fields, Illinois (AS).

Tahun berikutnya ia kembali terlibat dalam misi Peru, kali  ini Trujillo, Peru. Di sana ia menjadi direktur pembinaan bagi para calon Agustinian.

Pada Oktober 2013, ia kembali ke Chicago untuk melayani sebagai pengajar vikaris kaul dan vikaris provinsial.

Lalu, pada 3 November 2014, Paus Fransiskus mengangkatnya sebagai administrator apostolik Keuskupan Chiclayo, Peru.

 

2 dari 3 halaman

Menjadi Uskup pada 2015

Pada 26 September 2015, Paus Fransiskus menunjukkan sebagai Uskup Chiclayo.

Lalu, pada 2019 Paus Fransiskus mengangkanyat sebagai anggota Kongregasi untuk Klerus (13 Juli 2019), dan pada tahun 2020, menjadi anggota Kongregasi untuk Uskup (21 November).

Pada 2023, Paus Fransiskus memanggil Prevost untuk ke Roma menjadi Prefek Departemen Uskup dan Presiden Komisi Kepausan untuk Amerika Latin.

 

3 dari 3 halaman

Diangkat Paus Fransiskus Menjadi Kardinal pada Akhir 2023

Paus Fransiskus mengangkat Prevost menjadi Kardinal dalam Konsistori pada 30 September 2023. Lalu, secara resmi mengambil alih jabatan itu pada 28 Januari 2024.

Pada tanggal 4 Oktober 2023, Paus Fransiskus mengangkatnya sebagai anggota Dikasteri Evangelisasi (Bagian Evangelisasi Pertama dan Gereja-Gereja Partikular Baru), untuk Ajaran Iman, untuk Gereja-Gereja Timur, untuk Klerus, untuk Lembaga Hidup Bakti dan Serikat Hidup Apostolik, untuk Kebudayaan dan Pendidikan, untuk Teks Legislatif, dan Komisi Kepausan untuk Negara Kota Vatikan.

Lalu, saat Paus Fransiskus dirawat di Rumah Sakit Gemelli Roma, Prevost sempat memimpin doa rosario untuk kesehatan Paus Fransiskus Lapangan Santo Petrus pada 3 Maret 2025.

Produksi Liputan6.com