Sukses

Dokter Bagikan Cara agar Roti Tawar Putih Lebih Sehat untuk Dikonsumsi

Raj mengatakan membekukan dan kemudian memanggang sepotong roti tawar putih akan mengubah susunannya - dan pengaruhnya terhadap tubuh Anda.

Liputan6.com, Jakarta - Mengonsumsi roti putih kerap dikaitkan dengan sejumlah risiko kesehatan seperti meningkatnya kadar gula darah dalam tubuh hingga perubahan suasana hati akibat lonjakan energi. Meski demikian, ahli bedah di National Health Service Inggris yang juga merupakan seorang penulis Dr Karan Raj, membagikan cara di TikTok untuk menjadikan roti putih lebih sehat untuk dikonsumsi.

Meskipun para ahli diet biasanya merekomendasikan untuk tidak mengonsumsi roti tawar putih karena mengandung zat aditif yang menyebabkan lonjakan gula darah dalam jumlah besar, Raj mengatakan membekukan dan kemudian memanggang sepotong roti akan mengubah susunannya - dan pengaruhnya terhadap tubuh Anda.

“Jika Anda mengambil sepotong roti tawar dan memanggangnya, Anda akhirnya menurunkan Indeks Glikemik roti tersebut,” jelas Raj dalam klip viral di akun TikTok @dr.karanr, yang ditonton lebih dari 812.000 kali, dilansir New York Post.

Ini artinya gula dalam roti dipecah lebih lambat, menyebabkan kenaikan kadar gula darah secara bertahap.

Indeks Glikemik (GI) adalah ukuran yang digunakan untuk menentukan seberapa besar suatu makanan dapat mempengaruhi kadar gula darah Anda, dijelaskan Healthline.

Makanan dengan GI tinggi, termasuk roti putih, nasi putih, dan kentang, menyebabkan lonjakan kadar gula darah yang tidak sehat.

Dalam klipnya yang diposting pada 31 Maret, Raj menjelaskan langkah demi langkah cara menurunkan tingkat GI roti tawar.

“Jika Anda mengambil sepotong roti putih lalu membekukannya, lalu mencairkannya dan memanggangnya lagi, Anda dapat menurunkan Indeks Glikemik roti tersebut hampir dua kali lipat,” kata Raj.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Komentar Warganet

Makanan seperti roti putih, nasi putih, bagel, donat, dan sereal sarapan kemasan memiliki GI yang tinggi, menurut Harvard Health Publishing.

“Ini semua terjadi karena lebih banyak pati retrogradasi yang terbentuk, dan pati retrogradasi adalah jenis pati resisten yang bermanfaat bagi kesehatan usus Anda karena berfungsi lebih seperti serat,” kata Raj.

Tuai Komentar Warganet 

Konten TikTok tersebut membuat banyak warganet bertanya-tanya apakah mereka dapat menambahkan roti putih kembali ke dalam makanan mereka.

“Tunggu, roti beku—[apakah Anda] mengatakan sebagai penderita diabetes saya bisa makan roti lagi?” seorang wanita bertanya-tanya.

“Saya selalu membekukan roti untuk dipanggang, jadi tidak ada yang terbuang. Tidak menyadari itu bermanfaat,” kata pengguna TikTok lainnya.

“Inilah nasihat hidup yang saya butuhkan!” penonton ketiga bersorak.

 

3 dari 4 halaman

Apakah Makanan Lain yang Dibekukan Juga Aman?

Sementara pengamat lain terpesona dengan cara membuat roti putih jadi lebih aman dikonsumsi, salah satu pemirsa bertanya-tanya apakah membekukan, mencairkan, dan memanaskan kembali makanan lain akan memiliki efek serupa.

“Mendinginkan pasta dan nasi dan memanaskannya kembali keesokan harinya akan mengurangi gula?????? Benar atau salah,” salah satu orang bertanya.

“Pasta tentu saja, dipanaskan kembali memiliki indeks glikemik yang jauh lebih baik,” jawab seseorang. “Saya kira nasinya juga, tapi pastikan Anda mendinginkannya dan menyimpannya dengan cepat, jangan biarkan terlalu lama di suhu ruangan.”

 

4 dari 4 halaman

Mendinginkan Pasta Mengubah Pati Alami Jadi Pati Resisten

Dan The New York Times setuju. Dalam sebuah artikel yang diterbitkan tahun lalu, publikasi tersebut menyatakan bahwa membiarkan pasta atau nasi yang dimasak mendingin di lemari es semalaman mengubah pati alami menjadi pati resisten.

Pati tersebut dikaitkan dengan penurunan gula darah, kesehatan usus yang lebih baik, dan penurunan risiko kanker.

Karena pati resisten tidak mudah dicerna, pati tersebut tidak meningkatkan gula darah Anda sebanyak pati biasa, kata seorang ahli kepada The Times.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.