Sukses

Sebelum Memotivasi Anak dengan Kanker, Orangtua Perlu Pastikan Hal Ini

Orangtua harus memahami bagaimana cara tepat menghadapi anak yang didiagnosis kanker.

Liputan6.com, Jakarta - Memiliki anak yang didiagnosis kanker menjadi tantangan tersendiri bagi orangtua. Psikolog sekaligus Self Growth & Parenting Coach dari Klinik Psikologi Ruangtumbuh.id Irma Gustiana A, S.Psi, M.Psi mengatakan, orangtua harus memahami bagaimana cara tepat menghadapi anak yang didiagnosis kanker. Umumnya, anak pejuang kanker merasa ketakutan terhadap penyakit dan prosedur pengobatan yang melelahkan.

Lamanya pengobatan kanker dan efek samping dari obat kanker dapat menyebabkan trauma dan tekanan pada anak. Setiap respons dari masing-masing kondisi pun menimbulkan reaksi yang berbeda-beda. Hal ini tergantung pada sifat, kepribadian, usia, sikap sosial, dan hubungan antara anak dan orangtua. Reaksi yang biasanya muncul meliputi rasa khawatir, minder, tidak aman, dan kekhawatiran akan masa depan.

Untuk itu, orangtua bisa menguatkan dan memotivasi anak kanker dalam menjalani perawatan. Namun, ada hal-hal yang harus diperhatikan orangtua, seperti misalnya ibu, ketika akan memotivasi agar tidak berujung pada anak merasa terancam.

Psikolog yang akrab disapa Ayang ini berpesan, ibu dan ayah perlu memiliki bekal pengetahuan yang penuh mengenai kondisi anak yang sesungguhnya sebelum bersama-sama memberi motivasi.

"Sebelum memastikan memberikan saran, motivasi kepada anak, dia memang harus punya data dulu yang jelas, yang nyatanya seperti apa. Melalui dokter konsultannya, siapa pun yang bisa membantu dia untuk memberikan clearance, kesadaran penuh bahwa ini kondisi anak seperti apa," jelas Irma dalam acara peringatan Hari Kanker Sedunia 2024, di Jakarta, Minggu (25/2).

Dengan demikian, orangtua dapat memberi saran atau motivasi berdasarkan fakta. Bukan berdasarkan harapan yang dikaburkan dengan khayalan yang nantinya justru tidak tepat sasaran.

"Kita memang disarankan untuk memberikan motivasi, memberikan kekuatan kepada anak berdasarkan fakta apa, tetapi tetap dalam koridor optimisme," ucap Ayang. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tantangan bagi Orangtua Anak dengan Kanker

Tugas sebagai orangtua pun jadi lebih menantang ketika ayah dan ibu memiliki lebih dari satu anak. Menjadi caregiver bagi anak dengan kanker tak jarang membuat saudara anak dengan kanker terabaikan.

“Tantangan tambahan bagi orangtua dalam proses parenting adalah ketika harus membesarkan anak yang berjuang, sembari membesarkan anak lain atau saudara (sibling) yang sama-sama membutuhkan perhatian dari orangtua," ujar Ayang.

Saudara (sibling) anak pejuang kanke rentan mengalami perubahan emosi, psikologi dan perkembangan sosial.

"Anak yang memiliki saudara pejuang kanker sangat rentan untuk mengalami perubahan emosi, psikologi, dan perkembangan sosial. Saudara dari anak pejuang kanker juga sering kali kurang mendapatkan perhatian, baik dari keluarga maupun tenaga kesehatan.”

Hal itu karena orangtua cenderung memberi perhatian lebih pada anak yang memiliki kanker.

"Orangtua yang memiliki lebih dari satu anak, dengan satu anak didiagnosis kanker, tentunya cenderung memberikan perhatian dan waktu lebih kepada anak yang sakit. Tak jarang sibling atau saudaranya sering terabaikan yang akan memengaruhi kehidupan sibling, baik fisik maupun mental," lanjutnya.

Untuk itu, penting bagi ayah dan ibu menjadi mitra (partner), bersama-sama berbagai tugas dan komunikasi yang jelas dalam mengasuh dan membesarkan anak.

 

3 dari 3 halaman

Peringatan Hari Kanker Sedunia

Memperingati Hari Kanker Sedunia, Kalbe melalui anak usaha PT Global Onkolab Farma (GOF) mengadakan sesi sharing session survivor bagi orangtua anak dengan kanker bersama psikolog serta mengajak anak pejuang kanker melukis bersama di Ganara Art Space, Jakarta, Minggu, 25 Februari 2024.

“Perayaan ini merupakan bentuk nyata kepedulian Kalbe terhadap penyakit kanker anak dan orang tua yang memiliki anak pejuang kanker. Apalagi orangtua dari anak pejuang kanker mengalami berbagai situasi, seperti tantangan menjaga kesehatan fisik, mental, finansial, maupun mereka dalam menjaga anak pejuang kanker,” ujar Group Marketing Head dari PT Global Onkolab Farma, Yoppy Hadi Soeyanto, di Ganara Art Space, Plaza Indonesia.

Setiap tahunnya, Kalbe rutin mengadakan kegiatan peringatan Hari Kanker Sedunia. Perayaan World Cancer Day 2024 berfokus pada kanker anak dengan tema Through Your Hand: Finding Good in Bad. Sekitar 75 peserta dari Jabodetabek hadir, baik pasien kanker anak maupun orangtua.

Dalam kesempatan tersebut, Kalbe juga memperkenalkan produk nutrisi bagi anak pejuang kanker, Nutrican Xential. Produk ini memiliki kandungan penting seperti tinggi Kalori, tinggi protein, 13 Vitamin dan 8 Mineral, sumber serat FOS, Omega 3, serta rendah Laktosa.

Nutrican Xential yang hadir dengan rasa vanilla bisa dikonsumsi sebagai pelengkap maupun pengganti makan sebelum, selama, maupun sesudah menjalani terapi kanker anak.

Merujuk data dari laman resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), setiap tahunnya diperkirakan 400.000 anak berusia 0-19 tahun mengidap kanker. Tidak hanya satu jenis kanker yang paling banyak menyerang anak-anak, yaitu leukimia, kanker otak, limfoma, dan tumor solid seperti neuroblastoma atau tumor wilms.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini