Sukses

Saat Anak Sakit, Kapan Ortu Perlu Bawa Si Kecil ke Rumah Sakit? Perhatikan 4 Kondisi Ini

ada empat hal yang perlu diperhatikan ketika anak sakit yang jika salah satunya terganggu maka menjadi tanda harus segera membawanya ker rumah sakit.

Liputan6.com, Jakarta - Tak sedikit orangtua yang bingung kapan harus membawa anak berobat ke rumah sakit saat buah hati mengalami gangguan kesehatan. Menurut dokter spesialis anak dr Dimple Nagrani, Sp. A B.MedSc, ada empat hal yang perlu diperhatikan ketika anak sakit yang jika salah satunya terganggu maka menjadi tanda harus segera membawanya ke rumah sakit.

Keempat hal yang dimaksud yakni makan, minum, tidur, serta aktivitas.

“Kalau terganggu salah satunya, makan kurang, minum nggak mau, nggak bisa tidur karena nggak bisa nafas, dia lemas terus, kita nggak bisa (mengobati) hanya pijat di rumah atau obat-obatan herbal,” ucap Dimple di Jakarta, Rabu, dilansir Antara.

Dimple mengatakan, penting bagi orangtua untuk tidak panik ketika menghadapi anak sakit dan menganggap sakit adalah satu hal yang normal.

Ketika sakit, anak "berkenalan" dengan kuman yang didapat dari daya tahan tubuh yang mulai menurun. Hal itu bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti anak sudah lepas dari ASI, gaya hidup dari makanan yang dikonsumsi anak, serta alergi.

Umumnya, anak akan sering sakit pada usia 1 hingga 4 tahun, kata Dimple. Yang perlu dipastikan adalah ketika anak sakit jangan sampai sesak napas atau dehidrasi.

“Jadi pahami sakit itu normal, yang dipastikan saat anak sakit jangan sampai sesak atau dehidrasi, kalau anak diare jangan sampai dehidrasi karena kalau dehidrasi bisa penurunan kesadaran,” jelasnya. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hal Sederhana yang Bisa Ortu Lakukan Saat Anak Sakit

Untuk mengobati anak yang sakit, bisa dilakukan berbagai cara. Hal paling sederhana adalah melakukan skin-to-skin atau bersentuhan dengan anak. Dimple mengatakan, anak yang sakit saat bersentuhan dengan ibu atau ayah, akan mengeluarkan hormon oksitosin atau hormon cinta yang bisa menenangkan dan lebih cepat penyembuhannya.

Selain itu, bisa juga dilakukan gerakan memijat dan memberikan obat-obatan herbal yang aman untuk dikonsumsi anak seperti jahe, kunyit, bawang, kamomil, eucalyptus, dan lavender serta obat-obatan yang bisa dioles ke kulit.

“Kalau cari produk jangan meninggalkan kebudayaan membaca aman untuk anak usia berapa, kecuali dari dosis dokter karena dosis penting miligram per kilogram berat badan, pastikan dosis dan cara pemberian benar. Tes alergi juga untuk obat yang dioles ke kulit,” katanya.

Dimple juga mengingatkan untuk memberikan ASI jika masih dibutuhkan, menjaga kualitas makanan dan air putih untuk anak dan tidak memberikan makanan mengandung gula jika anak batuk. Hal ini agar lendir tidak mengendap yang menyebabkan sesak napas.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.