Sukses

UPI dan Unpad Bahas Perkembangan dan Masa Depan AI Bareng Yandex, Salah Satunya Perluas Ruang Belajar

Beberapa bidang seperti bisnis higga seni sudah mendapatkan bantuan dan kemudahan dari artificial intelligence (AI). Ke depan, diprediksi dunia pendidikan juga mendapatkan manfaat dari AI.

Liputan6.com, Jakarta Kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) tak bisa dimungkiri sudah masuk dalam kehidupan masa kini. Beberapa bidang seperti bisnis higga seni sudah mendapatkan bantuan dan kemudahan dari AI.

"Tidak hanya bidang ilmu komputer yang terkena dampaknya, tetapi juga bidang lain, seperti budaya, politik, dan bahkan bisnis. Jadi, kita perlu mempertimbangkan potensi dampaknya terhadap bisnis, ilmu sosial, dan seni,” kata Ketua Departemen Ilmu Komputer Universitas Padjajaran, Setiawan Hadi.

Hal di atas disampaikan Setiawan Hadi dalam seminar tentang “Kecerdasan Buatan dan Etika” yang digelar oleh Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan Universitas Padjadjaran (UNPAD) bersama perusahaan teknologi internasional, Yandex pada tanggal 22 dan 23 Januari 2024.

Hal yang disampaikan Setiawan Hadi, selaras dengan materi yang disampaikan Co-Founder dan CEO LEGIS, Elang Adhyaksa bertajuk "AI Anxiety". Ia mengatakan bahwa AI berdampak membuat beberapa pekerjaan tergantikan.

Meski begitu, Bappenas menyebut 20–45 juta lapangan pekerjaan diperkirakan akan muncul di Indonesia sebagai akibat dari digitalisasi. Hal itu terjadi karena AI memberikan sebuah efisiensi baru. Alhasil, membuat pekerja masa kini mengembangkan keterampilan baru dan membuka banyak sumber daya yang baru.

Elang mencontohkan Legis, perusahaan yang digawanginya mengubah cara profesional hukum melakukan pekerjaan mereka sehari-hari menggunakan alat pencarian dan penjawab berbasis AI. Meski begitu, Elang yakin AI tidak akan menggantikan manusia.

“Manusia tidak akan tergantikan oleh AI. Manusia akan digantikan oleh manusia lain yang menggunakan AI,” kata Elang mengutip keterangan resmi yang ditulis Minggu (28/1/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Menciptakan Lingkungan Digital yang Aman di Era AI

VP Strategy Yandex Search, Alexander Popovskiy mengatakan ketika berbicara tentang AI maka perlu melihat soal cara sebuah perusahaan teknologi dalam menciptakan lingkungan digital yang lebih aman.

"Sebagai perusahaan yang mengembangkan solusi kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin, Yandex yakin dalam membangun dan menyebarkan AI dengan cara yang bertanggung jawab dapat menumbuhkan kepercayaan terhadap teknologi yang membentuk masa depan kita,” kata Popovskiy di salah satu sesi seminar.

Popovskiy mengatakan ketika membangun solusi kecerdasan buatan seperti AI, maka perlu  mematuhi standar keselamatan, dan menciptakan teknologi yang tidak memihak yang secara akurat mencerminkan realitas.

Ia menjamin Yandex ketika membuat teknologi kecerdasan buatan selalu mengendapankan keamanan.

“Saat membuat dan melatih model machine learning, para insinyur mengandalkan berbagai prinsip, dan yang paling penting adalah keamanan. Tentu saja, keakuratan jawaban dan kegunaan jaringan saraf secara umum juga penting , tapi keamanan selalu menjadi yang terdepan," kata Popovskiy.

3 dari 3 halaman

Prospek AI di Masa Depan

Banyak yang mengatakan bahwa AI bakal menjadi hal yang makin dekat dengan masyarakat. Salah satu keuntungan AI di dunia pendidikan adalah bisa membuka lebih banyak ruang belajar.

"Dengan pendidikan berbantuan AI, manusia akan memiliki lebih banyak ruang untuk belajar kreatif, lebih fokus pada pencapaian soft skill, dan lebih termotivasi untuk belajar berpikir kritis," kata Penasihat Yandex Education, Ilya Zakharov.

Ilya memberikan contoh platform pendidikan online yang berkembang menggunakan AI dan mempresentasikan beberapa proyek Yandex Education, seperti Yandex Textbook, Yandex Practicum, dan Yandex School of Data Analysis, dan masih banyak lagi.

Di masa depan, tren AI diprediksi bakal bisa hiper-personalisasi dan analisis prediktif. Hal ini akan membantu bisnis memperkirakan perilaku dan tren pelanggan dengan lebih akurat seperti disampaikan Ketua Artificial Intelligence Society (IAIS), Dr. Ir. Lukas.

“Sambil mendukung pertumbuhan dan inovasi ekosistem AI, pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan masyarakat sebagai pemangku kepentingan harus mengambil pendekatan yang seimbang dan pragmatis dalam mengatasi implikasi etika dan sosial dari AI,” kata Lukas.

Sebelum UPI dan Unpad, Yandex telah menggandeng Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta pada Desember kemarin. Pembahasan seputar  lanskap AI di Indonesia, mengeksplorasi praktik terbaik, dan mendiskusikan cara AI dapat membantu menciptakan lingkungan digital yang lebih aman.

Di UGM para pakar yang hadir dianataranya Nezar Patria, Wakil Menteri Kominfo, dan Teguh Arifiyandi, selaku Direktur Teknologi Informasi di Kominfo.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini