Sukses

Epidemiolog Sebut Indonesia Rentan Akan Sebaran Penyakit X atau Disease X, Ini Kata Kemenkes

Kemenkes RI mengungkapkan bahwa kemungkinan kemunculan dan penyebaran Disease X tak cuma di Indonesia tapi juga negara lain.

Liputan6.com, Jakarta Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) mengatakan bahwa Indonesia punya risiko terjadi penyebaran atau kemunculan Disease X atau Penyakit X. Namun, Nadia menekankan kemungkinan kemunculan dan penyebaran Disease X tak cuma di Indonesia tapi juga di beberapa negara lain.

Penyakit X adalah istilah untuk menggambarkan penyakit yang belum diketahui patogennya tapi berpotensi menyebabkan krisis kesehatan global.

Kemungkinan sebaran Penyakit X bisa saja muncul mengingat 70 persen penularan penyakit pandemi berasal dari hewan ke manusia atau disebut dengan zoonosis.

"Risiko Penyakit X bisa saja terjadi karena 70 persen penularan penyakit potensi pandemi berasal dari hewan yang kita sebut dengan zoonosis," Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, Siti Nadia Tarmizi.

"Dan, risiko ini sama di berbagai negara," kata Nadia lewat pesan singkat ke Health Liputan6com pada Kamis (25/1/2024).

Sebelumnya, epidemiolog Dicky Budiman mengatakan bahwa Disease X berpotensi menyebar termasuk di Indonesia. Dicky mengatakan, Indonesia adalah salah satu yang sebetulnya sudah sejak lama dikategorikan sebagai negara yang rawan untuk kemunculan penyakit infeksi baru, termasuk Penyakit X.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Upaya Deteksi Penyakit X di RI

Mengingat Indonesia punya risiko Disease X muncul dan menyebar, Kementerian Kesehatan RI melakukan beberapa upaya. Tujuannya untuk mendeteksi sedini mungkin kehadiran Penyakit X itu.

Salah satu upaya dengan menjalankan surveilens genomik. Ini adalah suatu upaya dari para peneliti untuk mengumpulkan data penyakit misalnya berasal dari virus serta mendeteksi varian baru serta memantau tren varian yang beredar.

"Selain itu dengan monitoring surveilen penyakit di daerah-daerah kalau ada penyakit yang tiba-tiba muncul dengan jumlah orang yang jatuh sakit banyak," jelas Nadia.

Kemudian, menjalankan inisiatif one health yang merupakan kolaborasi berbagai instansi. Mulai dari bidang kesehatan satwa liar, hewan ternak dan manusia."Ini kesiapsiagaaan menghadapi potensi kalau ada penyakit baru," lanjut Nadia.

 

3 dari 4 halaman

Beberapa Faktor yang Bikin Disease X Rentan Menyebar di Indonesia

Dicky mengatakan ada beberapa faktor yang membuat sebuah negara berpotensi ada penyebaran Penyakit X.

“Karena beberapa faktor, secara geografis Indonesia ini negara kepulauan dengan keragaman geografi dan dekat dengan negara-negara lain seperti Australia. Ditambah populasi yang besar dengan frekuensi perjalanan yang sangat tinggi. Ini dapat memfasilitasi terjadinya penyebaran penyakit infeksi,” kata Dicky kepada Health Liputan6.com melalui pesan suara dikutip Kamis, (25/1/2024).

Dicky menambahkan, tingginya densitas populasi atau kepadatan penduduk di beberapa area bisa mempermudah penularan penyakit. Misalnya, di kota-kota besar yang padat dengan interaksi tinggi.

“Di sisi lain, kita ini adalah negara dengan dua sisi dari aspek performa infrastruktur kesehatannya. Bagus di beberapa kota besar, tapi di sebagian besar wilayah lainnya terutama yang terpencil, kepulauan, timur, ini tidak memadai atau masih buruk dan terbatas.”

Hal ini dapat menjadi tantangan dalam mengakses layanan kesehatan. Dan dapat menjadi kendala dalam kecepatan mendeteksi penyakit sehingga respons pun telat.

4 dari 4 halaman

WHO Minta Dunia Bersiap Hadapi Disease X

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Ghebreyesus, menyerukan negara-negara di dunia untuk menandatangani pandemic treaty (perjanjian pandemi) organisasi kesehatan tersebut, sehingga dunia dapat bersiap menghadapi "Disease X atau Penyakit X".

Tedros Ghebreyesus, berbicara di depan audiensi di World Economic Forum (Forum Ekonomi Dunia) atau WEF di Davos pada Rabu 17 Januari 2024, mengatakan bahwa ia berharap para negara akan mencapai kesepakatan pandemi pada bulan Mei untuk mengatasi "musuh bersama" ini.

Dalam siaran pers WHO disebutkan, para ilmuwan mengatakan Penyakit X ini bisa 20 kali lebih mematikan daripada COVID-19. Penyakit ini ditambahkan ke daftar pendek patogen WHO untuk penelitian pada tahun 2017 yang dapat menyebabkan "epidemi internasional yang serius".

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.