Sukses

4 Gaya Hidup Sehat yang Bikin Lansia Jauh dari Nyeri Lutut

Empat hal ini bantu lansia jauh-jauh dari nyeri lutut atau ostheoarthritis.

dr Dinda Meraih Gelar Medical Bachelor, Bachelor of Surgery (M.B.B.S) dan Merampungkan Program Post Graduate Obstetric and Gynecology di Suzhou University, Suzhou, China pada 2014. Lalu Menjadi Dokter Adaptasi di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali.

Liputan6.com, Jakarta Nyeri lutut kerap kali dialami lansia. Kondisi ini termasuk salah satu gejala dari osteoarthritis atau lebih mudahnya disingkat OA, yang merupakan suatu kondisi sendi yang sangat umum ditemukan terutama pada usia lanjut.

Lebih rinci, osteoartritis lutut adalah kondisi yang dapat menyebabkan kerusakan tulang rawan di sendi, mengakibatkan tulang bersentuhan satu sama lain. Hal ini dapat menyebabkan rasa sakit, kekakuan, dan pembengkakan.

Melakukan perubahan pada gaya hidup Anda lebih sehat seperti terlibat dalam lebih banyak aktivitas fisik dan olahraga dan mempertahankan berat badan yang sehat, dapat memiliki dampak besar pada osteoarthritis.

Mengutip dari situs The Orthopaedic & Pain Practice, melatih diri Anda dalam teknik relaksasi dan mengatasi dapat membantu memastikan keseimbangan dalam hidup Anda, dan memberi Anda rasa kontrol yang lebih kuat atas arthritis Anda, serta sikap yang lebih positif.

Beberapa cara mencegah agar lansia terhindar dari nyeri lutut, antara lain:

- Aktivitas fisik

Seringkali ada keyakinan yang salah bahwa ketika sendi sakit, harus beristirahat. Namun, tidak melatih sendi cukup dapat menyebabkan kelemahan otot, memperburuk nyeri sendi, dan kekakuan.

Aktivitas fisik ringan hingga sedang dapat melindungi sendi dengan membangun otot-otot di sekitarnya, meningkatkan aliran darah ke sendi dan membantu regenerasi sendi yang normal.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Melindungi Sendi

Penting untuk menjaga sendi Anda bergerak dan untuk menjauh dari kegiatan yang menempatkan terlalu banyak tekanan. Ini akan menurunkan peluang Anda untuk terluka dan membantu sendi tetap sehat untuk waktu yang lebih lama.

- Menjaga Berat Badan

Tidak ada definisi tunggal dari berat badan sehat karena bervariasi dari orang ke orang karena komposisi tubuh, usia, jenis kelamin, gaya hidup, dan faktor lainnya. Disarankan untuk berkonsultasi dengan profesional perawatan kesehatan untuk menentukan berat badan terbaik untuk Anda.

Kelebihan berat badan telah dikaitkan dengan peningkatan risiko mengembangkan osteoarthritis di sendi yang membawa beban Anda (lutut, pinggul, pergelangan kaki, tulang belakang, kaki).

- Makan Sehat

Saat ini tidak ada bukti yang kuat bahwa makanan yang Anda konsumsi akan memiliki efek pada arthritis. Tetapi kelebihan berat badan dapat menempatkan tekanan ekstra pada sendi Anda.

Makan sehat dapat membantu dalam mengelola berat badan Anda, serta menyediakan tubuh Anda dengan energi, vitamin dan mineral yang dibutuhkan untuk berfungsi dengan baik.

3 dari 4 halaman

Perawatan buat Lansia yang Alami Nyeri Lutut

Saat ini, tidak ada obat, namun ada perawatan yang tersedia yang dapat memperlambat kemajuan kondisi dan membantu mengurangi ketidaknyamanan atau rasa nyeri.

Dalam kasus yang lebih parah, operasi mungkin diperlukan. Kondisi ini cukup umum, dengan 46 persen orang mengembangkan selama hidup mereka.

Wanita lebih rentan daripada pria, dan biasanya mulai muncul setelah 40 tahun. Osteoartritis lutut dapat cepat terjadi akibat cedera atau genetika.

Gejala

Gejala yang terkait dengan kondisi ini termasuk sakit lutut, kesulitan saat berlari, naik tangga atau berlutut. Pada akhirnya, ini dapat menyebabkan sendi menjadi tidak stabil atau gemetar.

Adapun rencana perawatan akan disesuaikan dengan kebutuhan Anda. Dokter ortopedi akan menawarkan berbagai layanan untuk mengatasi kondisi, apakah membutuhkan intervensi bedah atau non-bedah. Ini bisa termasuk obat untuk mengelola sakit lutut, modifikasi gaya hidup untuk membantu mengelola rasa sakit, bracing untuk melindungi dan memberikan dukungan untuk lutut, fisioterapi untuk meningkatkan fungsi dan gerakan, prosedur dan suntikan untuk mengurangi rasa nyeri dan penggantian lutut untuk pasien dengan osteoarthritis parah.

 

4 dari 4 halaman

Frekuensi Lansia Lakukan Aktivitas Fisik

Dokter Endang Ambarwati Sp.KFR (K) dari RSUP dr. Kariadi Semarang menulis soal kaidah latihan fisik yang baik pada lansia adalah diperhatikan frekuensi, intensitas, waktu, dan tipenya.

Frekuensi sebaiknya dilakukan 3-5 kali/minggu dengan selang istirahat selama 1 hari dan kemudian dapat ditingkatkan secara bertahap sesuai toleransi. Untuk meningkatkan kenyamanan lansia saat latihan fisik, lansia sebaiknya menggunakan pakaian yang longgar dan nyaman serta alas kaki yang sesuai.

“Lakukan latihan fisik sesuai toleransi, jangan memaksakan diri. Lakukan pemanasan sebelum melakukan latihan fisik untuk mengurangi risiko cedera,” jelas Endang, dikutip dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

“Bila muncul gejala-gejala berupa pusing, berkeringat dingin, nyeri dada, sesak, atau nyeri akut pada sendi, lansia sebaiknya segera menghentikan latihan fisik dan berkonsultasi ke dokter.”

Lansia perlu aktif secara fisik agar memberikan manfaat segera dan jangka panjang pada kesehatan lansia baik secara fisik, psikologis, dan sosial.

Manfaat secara fisik yang bersifat segera, di antaranya, mengatur kadar gula darah, meningkatkan hormon-hormon yang memberikan rasa bersemangat, serta dapat meningkatkan kualitas tidur.

Sementara efek jangka panjang bagi lansia dari segi fisik adalah menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah, menjaga kelenturan tubuh lansia,serta mencegah atau menunda munculnya gangguan koordinasi dan keseimbangan akibat penuaan. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini