Sukses

Polusi Udara hingga Stres, 8 Faktor Ini Mempercepat Penuaan Kulit

Banyak faktor seperti kebiasaan, lingkungan, dan gaya hidup yang dapat mempercepat dan memperburuk penuaan kulit.

Liputan6.com, Jakarta Setiap orang pasti mengalami proses penuaan atau aging seiring bertambahnya usia. Proses penuaan biasanya dimulai pada umur 20-an.

Namun, banyak faktor seperti kebiasaan, lingkungan, dan gaya hidup yang dapat mempercepat dan memperburuk penuaan kulit. 

Hal ini disampaikan dokter spesialis dermatologi, venereologi, dan estetika Susie Rendra dari Skin Aesthetic Clinic RS Pondok Indah – Puri Indah.

Menurutnya, beberapa faktor ekstrinsik yang dapat mempercepat proses penuaan di antaranya:

  • Pajanan radikal bebas karena sinar matahari dan polusi
  • Kebiasaan merokok
  • Minum alkohol
  • Konsumsi makanan dan minuman tinggi gula dan tinggi lemak
  • Kurang minum
  • Kurang berolahraga
  • Sering begadang atau kurang waktu tidur
  • Stres. 

Gejala Penuaan Dini

Proses penuaan kulit dapat ditandai dengan berbagai hal seperti:

  • Kulit keriput
  • Berkurangnya elastisitas kulit
  • Muncul flek (bercak hitam)
  • Kulit kering dan kasar
  • Kusam dan tak bercahaya.

Susie mengatakan, penuaan memang paling mudah terlihat pada kulit wajah. Ketebalan pada kulit berkurang, sehingga kulit nampak lebih tipis, tetapi ketebalan kulit mati bertambah membuat kulit tampak kusam.

“Namun demikian, proses aging dapat diperlambat prosesnya dengan melakukan perawatan anti-aging yang tepat. Sedangkan pada proses aging yang sudah terlanjur terjadi, terdapat banyak perawatan yang dapat dilakukan untuk mengembalikan keremajaan kulit,” kata Susie dalam keterangan pers yang diterima Health Liputan6.com, Selasa, 9 Januari 2024.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tujuan Perawatan Anti-aging

Susie menjelaskan, tujuan perawatan anti-aging adalah untuk memperlambat, mencegah, atau membalikkan proses penuaan dan efek yang terkait.

Dengan melakukan perawatan anti-aging, kesehatan kulit akan tetap terjaga, sehingga dapat meningkatkan rasa percaya diri dan mengoptimalkan penampilan.

Perawatan anti-aging dapat dilakukan dengan memasukkan rutinitas perawatan kulit dengan bahan-bahan yang dikenal memiliki sifat anti-aging, misalnya asam hialuronat, retinol dan turunannya, vitamin C, peptide, alpha hidroxy acid, dan tabir surya.

3 dari 4 halaman

Terapi Anti-aging

Selain dengan konsisten melakukan rutinitas perawatan kulit, anti-aging treatment juga dapat dilakukan dengan berbagai terapi anti-aging. Baik yang bersifat injectables atau injeksi seperti botox, filler, DNA salmon ataupun terapi menggunakan alat khusus yang dapat membantu meningkatkan produksi kolagen di kulit.

“Kolagen berperan penting untuk menjaga elastisitas kulit dan kekenyalan kulit.”

Salah satu terapi yang direkomendasikan oleh Susie adalah Collagen Stimulation Therapy. Ini adalah salah satu metode terkini untuk menjaga tampilan kulit awet muda dan menyamarkan tanda-tanda penuaan dini.

“Collagen Stimulation Therapy adalah suatu tindakan yang menggabungkan teknologi microneedling dan fractional radiofrequency (RF) untuk peremajaan dan pengencangan kulit.”

Terapi ini menstimulasi produksi kolagen di lapisan dermis kulit yang lebih dalam sehingga jaringan kulit muka dan tubuh dapat tampil lebih muda. Terapi ini dapat dilakukan untuk semua jenis kulit.

4 dari 4 halaman

Manfaat Collagen Stimulation Therapy

Manfaat Collagen Stimulation Therapy antara lain:

  • Meremajakan kulit, mengencangkan, mencerahkan, mengecilkan pori-pori, dan mengurangi kerutan;
  • Memperbaiki bekas luka, terutama mengurangi jaringan parut (bopeng) akibat jerawat;
  • Meminimalkan munculnya bekas jerawat dan jenis jaringan parut lainnya;
  • Mengurangi keringat ketiak yang berlebihan (hiperhidrosis);
  • Menyamarkan selulit dan stretch mark;
  • Memperbaiki tampilan kulit yang kendur pasca melahirkan, termasuk double chin, saggy skin.

Pasca terapi, ada risiko kulit wajah mengalami sedikit kemerahan selama beberapa hari. Maka dari itu, Susie menyarankan untuk konsultasi dengan dokter spesialis dermatologi venereologi dan estetika agar dapat dievaluasi guna mendapat hasil terbaik.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.