Sukses

Simak 5 Tanda Pasien Butuh Pemeriksaan Rontgen atau X-Ray

Jangan Anggap Sepele, 5 Tanda Ini Tanda Anda Butuh Pemeriksaan Rontgen

dr Dinda Meraih Gelar Medical Bachelor, Bachelor of Surgery (M.B.B.S) dan Merampungkan Program Post Graduate Obstetric and Gynecology di Suzhou University, Suzhou, China pada 2014. Lalu Menjadi Dokter Adaptasi di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali.

Liputan6.com, Jakarta - Pemeriksaan rontgen (X-Ray) dapat menjadi cara yang cepat untuk menentukan apa yang terjadi di dalam tubuh pasien. Rontgen dapat membantu menentukan sejumlah kondisi yang dialami seseorang.

Ada sejumlah tanda kenapa dokter meminta pasien melakukan rontgen. Tanda-tanda yang dimaksud, antara lain:

Patah dan retak tulang

Patah tulang adalah patahnya tulang. Orang mungkin mengenalnya sebagai patah tulang, tapi istilah ini hanya mengacu pada jenis patah tulang yang paling parah. Bentuk yang lebih ringan dari cedera ini disebut fraktur greenstick. Dan, patah tulang dapat terjadi di mana saja di dalam tubuh.

Melansir situs Texas Urgent Care + Imaging Center pada 21 Desember 2023, satu-satunya cara untuk memastikan apakah seseorang mengalami patah tulang yang tidak lengkap adalah dengan menjalani x-ray.

Skoliosis

Skoliosis adalah lengkungan tulang belakang yang menyamping. Kondisi ini dapat bersifat bawaan atau akibat trauma. Sebagian besar menemukan kondisi ini selama masa muda, selama pemeriksaan fisik.

Pemeriksaan melibatkan serangkaian tes yang harus dijalani pasien, dan jika ada kecurigaan adanya skoliosis, dokter akan memerintahkan rontgen untuk menentukan tingkat keparahan lengkungan.

Pemeriksaan rontgen akan membantu menentukan jenis perawatan yang direkomendasikan dokter. Perawatan dapat mencakup penyangga, alat yang akan dipakai pasien hampir sepanjang hari untuk mengencangkan tulang belakangnya, atau pembedahan untuk kasus yang parah.

Tumor tulang

X-ray juga dapat mendeteksi infeksi tulang dan tumor. Jika seseorang mengalami rasa nyeri yang tidak dapat dijelaskan, ketidaknyamanan atau benjolan di tubuh, kami akan melakukan rontgen dan mungkin tes diagnostik lainnya, seperti CAT scan atau MRI funa menentukan penyebabnya.

Tumor yang terbentuk di dalam atau di sekitar tulang biasanya terdeteksi oleh teknologi rontgen sebelum menunjukkan gejala. Ini berarti individu yang memiliki kecenderungan terkena kanker (bukan hanya kanker tulang) atau tumor harus melakukan pemeriksaan rutin untuk mengetahui adanya kelainan sebelum menjadi mengancam jiwa.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Infeksi Tulang Juga Butuh Rontgen

Hal yang sama juga berlaku untuk infeksi tulang. Mendeteksi kemungkinan infeksi tulang juga merupakan alasan umum untuk melakukan rontgen. Jenis utama infeksi tulang meliputi osteomielitis (infeksi jaringan lunak) dan osteoradionecrosis (nekrosis akibat radiasi).

Masalah Paru-Paru

Jika pasien mengalami sesak napas, nyeri di dada atau punggung saat menarik napas dalam-dalam (radang selaput dada) atau batuk darah, dokter akan meminta pemeriksaan fisik dan melakukan tes diagnostik, termasuk rontgen untuk memeriksa paru-paru.

Gejala-gejala ini dapat diakibatkan oleh berbagai masalah kesehatan seperti kanker, infeksi, atau penyakit lainnya.

Disfagia

Disfagia adalah kesulitan menelan. Ini disebabkan oleh refluks asam lambung, stroke, atau kanker. Jika seseorang mengalami salah satu dari gejala-gejala di antaranya, batuk atau tersedak saat makan, tersedak makanan, muntah setelah makan atau merasa makanan tersangkut di tenggorokan atau dada, penting untuk segera mencari pertolongan.

Batuk dan tersedak adalah tanda ada yang salah dengan saluran udara (tabung yang memungkinkan udara masuk ke paru-paru). Terkadang, hal ini terjadi karena otot-otot tidak bekerja dengan baik atau pasien, biasanya anak-anak, makan sesuatu yang tidak dimaksudkan untuk dikonsumsi.

Pemeriksaan rontgen dapat membantu menyingkirkan kemungkinan adanya gangguan sulit menelan.

 

 

 

3 dari 3 halaman

Yang Boleh dan Tak Boleh Dilakukan Saat Rontgen

Pasien sebaiknya memerhatikan hal yang boleh dan tak boleh dilakukan saat rontgen. Sebab, hal itu akan memengaruhi hasil rontgen.

Yang boleh dilakukan: Salah satu aspek yang paling penting dari rontgen adalah tetap diam selama pengambilan gambar. Bahkan gerakan kecil pun dapat menghasilkan gambar buram yang sulit diinterpretasikan, yang berpotensi menyebabkan kesalahan diagnostik atau perlunya pengambilan gambar ulang.

Yang tak boleh dilakukan: Hindari berbicara, gelisah atau melakukan gerakan tiba-tiba selama prosedur berlangsung. Hal-hal tersebut dapat memengaruhi kejernihan gambar dan memperpanjang waktu pemeriksaan.

Mengapa Ini Penting? Dalam pencitraan rontgen, mesin menangkap kepadatan yang berbeda dari struktur di dalam tubuh Anda seperti tulang dan jaringan lunak.

Jika Anda bergerak sedikit saja, densitasnya bisa tumpang tindih atau terdistorsi sehingga menyulitkan ahli radiologi untuk membuat interpretasi yang akurat.

Dikutip dari situs InFocus Radiology, dengan tetap diam, Anda akan mendapatkan hasil yang paling akurat sehingga tim medis dapat menentukan kondisi Anda dengan lebih baik atau bagaimana cara melanjutkan perawatan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini