Sukses

Masalah Batu Saluran Kemih Bisa Ditangani dengan ECIRS, Prosedur Minimal Invasif dengan Risiko Lebih Kecil

Prosedur ECIRS merupakan kombinasi dari dua tindakan penanganan batu ginjal yang biasa dilakukan. Yakni Retrograde Intrarenal Surgery (RIRS) dan Percutaneous Nephrolithotomy (PCNL).

Liputan6.com, Jakarta - Endoscopic Combined Intra Renal Surgery atau ECIRS adalah prosedur minimal invasif untuk mengatasi penyakit batu ginjal.

Prosedur ECIRS merupakan kombinasi dari dua tindakan penanganan batu ginjal yang biasa dilakukan. Yakni Retrograde Intrarenal Surgery (RIRS) dan Percutaneous Nephrolithotomy (PCNL).

Kombinasi tersebut membuat ECIRS menjadi prosedur minimal invasif tanpa sayatan untuk menghancurkan batu di dalam ginjal dan saluran kencing. Penghancuran batu ginjal dilakukan dengan alat flexible ureteroskop (F-urs). Tindakan ini dikerjakan serentak oleh dua dokter operator.

Prosedur ECIRS merupakan standar baku (gold standard) dan metode bedah modern yang paling mutakhir dalam bidang urologi saat ini. Prosedur ini dikembangkan untuk menangani kasus batu saluran kemih yang kompleks, sehingga diperlukan tim ahli yang andal serta fasilitas dan teknologi yang komprehensif serta memadai.

Dengan prosedur ini, tindakan untuk mengatasi batu ginjal menjadi lebih baik dan risiko yang lebih kecil.

“Kemajuan teknologi kedokteran modern saat ini sudah beralih ke paradigma minimal invasif sehingga kasus penyakit batu saluran kemih kompleks dapat diselesaikan dengan output lebih baik serta risiko yang lebih minimal,” kata dokter spesialis urologi Eka Hospital Bekasi Regi Septian dalam keterangan pers, Sabtu (16/12/2023).

Regi menambahkan, pemilihan metode dalam sebuah kasus batu saluran kemih atau batu ginjal merupakan suatu hal yang perlu didiskusikan bersama antara pasien dan dokter. Dalam hal ini, dokter dapat mengarahkan ekspektasi pasien ke arah yang realistis.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Mengenal Batu Saluran Kemih

Lebih lanjut Regi menjelaskan, batu saluran kemih adalah penyakit yang disebabkan adanya pembentukan batu pada organ saluran kemih. Organ ini meliputi ginjal, ureter, kandung kemih hingga uretra.

Batu saluran kemih terjadi di seluruh dunia terutama di negara beriklim tropis termasuk Indonesia dan bisa terjadi pada semua usia.

Pria tiga kali lipat lebih banyak terdiagnosis dengan batu ginjal ketimbang wanita. Namun, beberapa tahun terakhir, kasusnya meningkat pada wanita karena faktor diet dan gaya hidup.

3 dari 4 halaman

Penyebab Batu Saluran Kemih

Beberapa faktor yang mempermudah terjadinya batu saluran kemih adalah:

  • Pola hidup sedentary
  • Pola makan tidak seimbang dan kurang asupan cairan
  • Beberapa penyakit metabolik seperti asam urat, kencing manis, hipertiroid, dan lain sebagainya.

Batu saluran kemih bisa terjadi berulang, terutama pada mereka dengan keadaan khusus seperti:

  • Batu saluran kemih yang terjadi sejak usia muda
  • Batu dengan jenis metabolik seperti batu asam urat dan batu dengan penyebab infeksi.
4 dari 4 halaman

Gejala Batu Saluran Kemih

Gejala batu saluran kemih dapat bervariasi. Namun, umumnya keluhan utama berupa nyeri kolik, yaitu nyeri hebat akibat spasme atau kontraksi otot polos pada saluran ureter. Ini terjadi akibat adanya hambatan aliran urine dari ginjal.

Keluhan dapat disertai gejala berikut:

  • Nyeri pinggang
  • Mual sampai dengan muntah
  • Demam
  • Kencing anyang-anyangan
  • Mematuria atau kencing berdarah dan lain sebagainya.

“Namun harus diketahui juga, bahwa tidak semua nyeri pinggang disebabkan karena penyebab batu saluran kemih. Meski begitu, jangan abaikan nyeri pinggang dan periksakan ke fasilitas kesehatan terdekat.”

Pasien mungkin perlu dirawat jika timbul gejala berikut:

  • Nyeri hebat yang berlangsung terus menerus (refrakter), bahkan dengan pemberian obat.
  • Demam serta gejala yang berhubungan dengan infeksi dan sumbatan saluran kemih (obstruksi).
  • Mual dan muntah akut yang memerlukan asupan cairan melalui akses pembuluh darah.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.