Sukses

Suka Ngopi, Perhatikan Bahaya Terlalu Banyak Konsumsi Kafein

Hati-hati bahaya terlalu banyak kafein pada tubuh terlebih lagi bagi yang suka ngopi.

dr Dinda Meraih Gelar Medical Bachelor, Bachelor of Surgery (M.B.B.S) dan Merampungkan Program Post Graduate Obstetric and Gynecology di Suzhou University, Suzhou, China pada 2014. Lalu Menjadi Dokter Adaptasi di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali.

Liputan6.com, Jakarta Terlalu banyak mengonsumsi kafein mungkin saja terjadi. Lebih tepatnya bahwa paparan kafein dalam jumlah tinggi dapat terjadi tanpa Anda duga.

Salah satu alasannya, karena kafein ditemukan dalam banyak makanan dan suplemen makanan yang umum. Anda mungkin berpikir tentang kopi, soda, dan minuman berenergi, tetapi kafein juga dapat ditemukan dalam permen karet, wafel, sirup, es krim, permen, dan lainnya.

Berapa kafein dianggap terlalu banyak?

Jumlah kafein yang dikonsumsi, jangka waktu, dan komposisi tubuh orang yang mengonsumsi kafein, semuanya berperan. Ada variasi yang luas dalam hal seberapa sensitif orang dan seberapa cepat mereka dapat memecahnya.

Obat-obatan dan kondisi tertentu seperti kehamilan dan menyusui juga dapat berperan.Merujuk Food and Drug Administration (FDA), tidak ada efek negatif yang terkait dengan 400 miligram kafein yang dikonsumsi setiap hari (sekitar empat sampai lima cangkir kopi) di antara orang dewasa yang sehat.

Jika Anda khawatir tentang asupan kafein dan jumlah yang direkomendasikan untuk Anda, bicarakan dengan dokter, dikutip dari situs Health University of Utah pada 27 November 2023.

Gejala Kafein yang Berlebihan

Anda mungkin mengonsumsi terlalu banyak kafein tanpa menyadarinya dan mulai merasakan efek buruknya. Gejala-gejala ini dapat meliputi:

  1. Sakit perut
  2. Jantung berdebar-debar
  3. Berkeringat
  4. Gemetar
  5. Muntah
  6. Mengigau
  7. Sakit kepala
  8. Diare
  9. Nyeri dada

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Efek Kebanyakan Kafein pada Tubuh

Pada kasus keracunan kafein yang paling parah, jantung dan sistem saraf dapat terpengaruh. Dalam dosis tinggi, kafein juga dapat menurunkan tekanan darah.

Kafein menstimulasi sistem saraf pusat-yang menyebabkan perasaan gelisah-yang dapat menyebabkan agitasi (gelisah) dan pada akhirnya menyebabkan delirium (penurunan kesadaran) dan kejang.

Faktanya, efek kardiovaskular yang merugikan, kunjungan ke unit gawat darurat, dan kematian telah dikaitkan dengan minuman berenergi.

Layanan United States Substance Abuse Services and Mental Health Administration (SAMHSA) menemukan, kunjungan ke Unit Gawat Darurat (UGD) telah meningkat secara drastis dan mereka yang berusia 18 hingga 39 tahun paling sering mengunjungi UGD karena minuman berenergi.

Detak Jantung Tak Teratur

Kafein menstimulasi detak jantung Anda dan untuk sementara waktu meningkatkan tekanan darah Anda. Bagi kebanyakan orang, hal ini tidak menjadi masalah.

Tetapi pada siapa pun yang memiliki kondisi jantung yang sudah ada sebelumnya, kafein yang berlebihan dapat memicu irama jantung yang cepat dan tidak teratur, yang dapat menyebabkan henti jantung mendadak.

“Jadi, jika Anda mengalami detak jantung yang tidak teratur, merasa pusing atau pingsan, segera kunjungi ruang gawat darurat. Pusing dapat mengindikasikan bahwa tubuh Anda tidak memompa cukup darah ke otak Anda,” jelas Beixin Julie He, seorang ahli elektrofisiologi jantung di University of Washington (UW) Medicine Heart Institute.

3 dari 4 halaman

Kafein dapat Menyebabkan Kegelisahan

Efek kafein pada sistem saraf yang menghasilkan kegelisahan. Tetapi jika Anda memiliki kecenderungan untuk gelisah, kegelisahan itu dapat membuat Anda merasa lebih cemas.

Khususnya bagi orang yang sudah mengalami kecemasan, "asupan kafein berlebih dapat meningkatkan kecemasan dan kegelisahan," lanjut Beixin Julie He, dikutip dari situs UW Medicine Heart Institute.

Gejala jantung yang Anda alami dapat menambah kecemasan, terutama ketika orang merasa jantungnya berdebar, hal itu hanya akan meningkatkan kekhawatiran mereka.

Jika Anda cenderung mengalami kecemasan atau serangan panik, kafein dapat memperburuk perasaan tersebut. Itu berarti Anda mungkin tidak mengalami serangan jantung, tetapi sulit membedakan antara serangan jantung dan kecemasan.

 

4 dari 4 halaman

Jaga Tubuh Anda dari Kafein

Beberapa studi sebelumnya menduga bahwa konsumsi kopi dihubungkan dengan permasalahan kesehatan. Namun, studi-studi terbaru telah menunjukkan bukti kuat bahwa konsumsi kopi memiliki banyak dampak positif pada kesehatan.

Frank Hu, Kepala Departemen Nutrisi di Harvard T.H. Chan School of Public Health menyatakan, bahwa untuk sebagian besar orang, konsumsi kopi dalam jumlah sedang (2-5 cangkir per hari) dapat diintegrasikan ke dalam diet sehat.

Ini karena memiliki hubungan dengan penurunan risiko terjadinya berbagai penyakit seperti diabetes melitus tipe 2 (DM tipe 2), hipertensi, obesitas, penyakit jantung, kanker liver, kanker endometrium, penyakit Parkinson maupun depresi, dikutip dari laman Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI.

Hu juga menyatakan bahwa mengonsumsi kopi dalam jumlah sedang juga dapat menurunkan risiko terjadinya kematian dini.

Dalam kasus-kasus yang parah, langkah-langkah dapat diambil untuk mencoba mengurangi dampak kafein, tetapi tidak ada yang dapat dilakukan untuk membalikkan toksisitas kafein.

Cara terbaik untuk menghindari potensi komplikasi kafein adalah dengan memerhatikan asupan Anda. Jika Anda merasa sudah minum terlalu banyak, Anda mungkin sudah terlalu banyak kafein. Dan ingat, jika Anda merasa lelah, tubuh Anda mungkin membutuhkan istirahat, bukan secangkir kopi lagi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.