Sukses

Kafe Peduli Stunting, Inovasi Remaja di Jawa Timur untuk Nongkrong Sambil Berbagi Informasi

Kafe PENTING dan KOPLING adalah inovasi yang digagas oleh Ikatan Satuan Generasi Berencana (Insan GenRe) Provinsi Jawa Timur untuk cegah stunting.

Liputan6.com, Jakarta Kafe yang identik dengan sajian kopi dan minuman kekinian menjadi tempat berbagai cerita dan informasi dari mulut ke mulut. Konsep ini menginspirasi Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional Jawa Timur (BKKBN Jatim) untuk mendukung peresmian Kafe Peduli Stunting (PENTING) dan Komunitas Peduli Stunting (KOPLING).

Kafe PENTING dan KOPLING adalah inovasi yang digagas oleh Ikatan Satuan Generasi Berencana (Insan GenRe) Provinsi Jawa Timur. Berkolaborasi dengan berbagai komunitas remaja, di antaranya komunitas sepeda motor.

Kafe PENTING terletak di gerbang masuk Sekolah Tinggi Ilmu Hukum (STIH) Jenderal Sudirman Lumajang. Tempat nongkrong ini diresmikan oleh Kepala BKKBN Jawa Timur bersama Rektor STIH Jenderal Sudirman pada Sabtu, 25 November 2023.

Launching Kafe PENTING dan KOPLING merupakan upaya langkah progresif untuk meningkatkan akses informasi dan edukasi terkait gizi, pencegahan anemia, dan pencegahan stunting kepada remaja dan masyarakat yang lebih luas lagi.

“Program inovasi ini diharapkan dapat mempercepat penurunan kasus stunting yang ada di Jawa Timur, terutama di Kabupaten Lumajang. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022, angka prevalensi stunting Lumajang cukup tinggi mencapai 23,8 persen,” kata Pengembang Teknologi Pembelajaran BKKBN Jatim, Totok Akbar Sriyudianto dalam keterangan pers.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tonggak Awal Pencegahan Stunting oleh Remaja Jatim

Dalam peresmian Kafe PENTING, Totok Akbar menyampaikan pesan sekaligus apresiasi dari Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Timur, Maria Ernawati atas diluncurkannya dua program inovasi ini.

“Melalui Kafe PENTING dan KOPLING, mari kita tingkatkan semangat untuk terus bahu membahu, bergandeng tangan, bekerja sama untuk melahirkan generasi emas yang bebas dari stunting,” kata Totok.

“Tentu saja ini bukan hal yang mudah namun bersama-sama kita dapat mewujudkannya. Semoga acara ini dapat menjadi tonggak awal bagi remaja Jawa Timur khususnya, menjadi pelopor menuju remaja yang paham betul akan gizi seimbang dan juga pencegahan stunting di masa mendatang,” tambah Totok.

3 dari 4 halaman

Beda dengan Kafe Lainnya

Kafe PENTING dinilai berbeda dengan kafe lainnya yang kerap menyuguhkan menu makanan dan minuman yang tak sehat. Termasuk yang tinggi gula, lemak jenuh, dan rendah nutrisi.

“Untuk itu, program ini diluncurkan dengan tujuan menciptakan lingkungan yang mendukung pilihan makanan yang sehat dan bergizi di tempat-tempat umum seperti kafe.”

Menurut keterangan yang sama, Kafe PENTING menawarkan beragam menu unik, enak, tapi tetap sehat. Pengunjung kafe juga dapat melihat takaran atau kandungan gizi makanan yang dipesan, dengan melakukan scan pada barcode yang disediakan di meja pengunjung.

“Kafe PENTING atau Peduli Stunting merupakan suatu program inisiasi Insan GenRe Jawa Timur yang disusun dalam bentuk edukasi kepada masyarakat terkait dengan gizi, label pangan dan pilihan makanan lebih sehat serta asupan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh."

Menurut Ketua Insan GenRe Jawa Timur, Aulia, pola kafe sehat bukan berarti mengubah citra atau nilai kafe yang dekat dengan selera para remaja. Sehingga remaja tetap berminat untuk datang.

4 dari 4 halaman

Soal KOPLING

Sedangkan terkait KOPLING atau Komunitas Peduli Stunting, ini merupakan suatu ruang kolaborasi yang melibatkan remaja secara menyeluruh atau inklusif. Tujuannya mengatasi persoalan stunting yang dimulai dari hulu.

Komunitas ini terdiri dari remaja yang tergabung dalam komunitas motor, komunitas punk, anak jalanan dan komunitas remaja lainnya. Mereka memiliki komitmen yang sama dalam rangka membantu penurunan percepatan stunting melalui berbagai kegiatan dan cara yang lebih komprehensif dan bercita rasa remaja kekinian.

Ada banyak hal yang dilakukan oleh komunitas ini. “Setiap hari Jumat kita ada program #JumatSehat, di mana setiap pengujung dari kalangan remaja yang mau mengkonsumsi tablet tambah darah di Kafe, maka akan mendapatkan potongan harga 10-20 persen setiap pembelian menu di kafe."

"Selain itu, berapa persen dari keuntungan penjualan di kafe ini juga akan digunakan untuk membiayai sekolah bagi anggota komunitas yang putus sekolah untuk bisa bersekolah kembali,” ujar Pembina GenRe Jatim, Haydar.

Dia menambahkan, komunitas ini juga memiliki agenda touring yang menyasar wilayah sekitar Lumajang seperti Kabupaten Jember dan Kabupaten Bondowoso.

“Jember dan Bondowoso kan prevalensi stuntingnya masih tinggi. Ini juga disasar oleh komunitas touring. Di sana mereka bagi-bagi sembako dan telur sebagai bentuk kampanye pencegahan stunting melalui protein hewani,” imbuhnya.

Ditanya tentang sumber pendanaan, Haydar mengaku inovasi ini merupakan inisiatif anggota insan GenRe Jatim.

“Kami melakukan pembiayaan mandiri dari hasil iuran seikhlasnya dari para anggota dan donatur,” pungkas Haydar.

Selain meluncurkan Kafe PENTING di Kabupaten Lumajang, Insan GenRe Jawa Timur berkomitmen menghadirkan Kafe PENTING di berbagai daerah lain. Sehingga upaya percepatan stunting di Jawa Timur lebih cepat terlaksana. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.