Sukses

5 Alasan Lelah Sepanjang Hari, Salah Satunya karena Kurang Vitamin D

Kurang vitamin D dapat berdampak pada tingkat energi. Inilah yang menyebabkan seseorang lelah.

Liputan6.com, Jakarta - Banyak orang sering merasakan lelah setelah bekerja seharian. Hal ini wajar saja terjadi, karena telah melewati aktivitas yang melelahkan. Namun sebagian dari mereka bahkan tetap lelah setelah tidur yang cukup di malam hari.

Para ahli pun mengatakan, meskipun kelelahan merupakan hal yang biasa terjadi, bukan berarti ini normal atau sehat. Faktanya, kelelahan yang dialami seseorang bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari pola makan hingga kesehatan mental.

Penting untuk mengetahui alasan datangnya rasa lelah secara terus menerus, meski telah beristirahat. Agar lebih jelas, berikut lima alasan seseorang lelah, dilansir dari Best Life pada Minggu, 19 November 2023.

1. Kekurangan Vitamin D

Menurut asisten dokter yang bekerja di bidang psikiatri, Kathryn Werner, MPAS, PA-C, seseorang yang kurang vitamin D dapat berdampak pada tingkat energinya. Inilah yang menyebabkan mereka lelah.

“Kadar vitamin D yang lebih rendah dapat menyebabkan perasaan lelah, kurang tidur, sedih, dan kecemasan lainnya,” jelas Werner.

Mengatasi hal ini bisa dengan berjemur, dan atur pola makan. Namun jangan sampai terlalu membatasi pola makan, ini justru dapat membuat kita kehabisan tenaga.

Petugas medis di Welzo, Zeeshan Afzal, MD mengatakan, selain itu kekurangan vitamin B12 juga menyebabkan kelelahan dan lemas.

“Hal ini biasa terjadi pada vegan atau vegetarian, karena vitamin B12 ditemukan dalam produk hewani,” lanjut Afzal.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 5 halaman

2. Pola Makan yang Buruk

Makanan adalah bahan bakar bagi tubuh, tidak mengherankan jika pola makan dapat berdampak besar pada tingkat energi.

“Mengonsumsi makanan yang tinggi gula dan lemak tidak sehat dapat menyebabkan kelelahan,” jelas seorang dokter yang berbasis di Inggris, Nicholas Dragolea, MBBS.

“Makanan ini dapat menyebabkan tingginya gula darah dan kekurangan nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh. Sehingga berkurangnya efisiensi dan menyebabkan rasa lelah,” tambahnya.

3 dari 5 halaman

3. Kurang Olahraga

Penyebab umum kelelahan lainnya adalah kurang berolahraga. Artinya kita mungkin dapat memperbaiki gejalanya dengan lebih sering bangun dan bergerak.

“Kurangnya aktivitas fisik dapat menyebabkan kelemahan otot dan tingkat energi yang rendah,” jelas Dragolea.

"Melakukan olahraga teratur dapat membantu meningkatkan sirkulasi, suasana hati, dan bertambahnya energi. Sehingga melawan kelelahan,” lanjutnya.

4 dari 5 halaman

4. Stres

Terkadang mengalami gangguan mental seperti depresi bisa membuat kita merasa lelah. Dragolea menyebut, stres, kecemasan, dan depresi dapat berdampak signifikan pada tingkat energi, sehingga menyebabkan kelelahan.

Gangguan kesehatan mental dapat menyebabkan terganggunya tidur, nafsu makan, dan suasana hati. Tentu semuanya dapat berefek pada perasaan lelah.

Faktanya, sebuah penelitian 2018 yang diterbitkan dalam jurnal medis CNS Drugs menunjukkan, lebih dari 90 persen pasien dengan gangguan depresi melaporkan kelelahan sebagai salah satu gejalanya.

Selain kelelahan atau susah tidur, gejala depresi lainnya meliputi perasaan sedih atau putus asa yang terus-menerus. Apalagi ditambah kurang minat pada aktivitas yang biasa dinikmati, rendahnya konsentrasi, dan masih banyak lagi.

Ketika mengalami sejumlah gejala di atas, bicaralah dengan dokter jika yakin kelelahan tersebut mungkin disebabkan oleh gangguan mental.

5 dari 5 halaman

5. Riwayat Kesehatan

Rasa lelah yang dialami terus berlanjut, bahkan setelah mendapatkan jam tidur yang cukup. Hal ini mungkin memiliki disebabkan riwayat kesehatan yang mendasarinya.

Berbagai macam kondisi kesehatan seperti anemia, diabetes, gangguan tiroid, dan masih banyak lagi dapat menyebabkan kelelahan.

Gangguan tidur seperti sleep apnea, insomnia, dan narkolepsi juga dapat berdampak langsung pada perasaan lelah.

Sebaiknya jika mengalami gejala di atas, pantau terus apa pun yang dialami dan diskusikan kekhawatiran tersebut dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini