Sukses

Siswa SD di Jepang Terpukau, Edukasi Bahaya Lalu Lintas Pakai Stuntman

Edukasi bahaya lalu lintas menggunakan stuntman yang disaksikan para siswa SD di Jepang.

Liputan6.com, Jepang - Edukasi bahaya lalu lintas rupanya sudah mulai diperkenalkan kepada pelajar SD di Jepang. Melalui unggahan Tiktok @rikinoviandi5***, pelajar SD diperlihatkan edukasi bahaya lalu lintas melalui simulasi yang menggunakan stuntman.

Simulasi pertama yang dipertunjukkan di depan siswa SD di Jepang adalah bahaya bersepeda dengan kecepatan tinggi hingga menabrak sebuah mobil. Lalu ada simulasi bahaya menyeberang jalan ketika ada mobil yang sedang melintas.

Kemudian ada pula simulasi bahaya menyerempet truk hingga masuk dan terjepit di kolong truk tersebut. Simulasi masih berlanjut dengan aksi tabrakan antara sepeda dan motor yang keduanya sama-sama melaju dengan kecepatan tinggi.

Simulasi Terlihat Nyata

Semua aksi yang dipertontonkan dalam simulasi terlihat sangat nyata sampai membuat ekspresi anak-anak SD terpukau, bahkan ada yang ketakutan.

 

Bukan cuma sekedar teori, seperti inilah kelas keselamatan lalu lintas yang diadakan di hadapan ratusan anak SD di Jepang, di mana anak-anak belajar tentang bahaya lalu lintas lewat pertunjukan yang realistis, tulis keterangan video.

Sejumlah tim stuntman dihadirkan untuk mendemonstrasikan berbagai jenis kecelakaan, seperti tabrakan sepeda, terjepit roda truk, kecelakaan akibat blind spot (titik buta), dan masih banyak lagi. Dengan cara ini, anak-anak diharapkan bisa lebih mawas diri ketika berada di jalan.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Fokus Pendidikan Keselamatan Lalu Lintas

Di Jepang, penting bahwa pendidikan keselamatan lalu lintas harus diberikan kepada dan diterima oleh tidak hanya oleh pesepeda dan lansia, tetapi juga semua orang.

Dalam Traffic Engineering Handbook 2008, kelompok-kelompok yang menjadi sasaran pendidikan keselamatan lalu lintas secara garis besar diklasifikasikan ke dalam dua kategori.

Pertama, pejalan kaki, pesepeda, dan pengemudi yang menerima pendidikan keselamatan lalu lintas secara langsung. Kedua, yang terlibat dalam mempromosikan kegiatan pendidikan keselamatan lalu lintas atau memberikan pendidikan/panduan keselamatan lalu lintas.

Tingkatkan Keselamatan Lalu Lintas

Isi pendidikan keselamatan lalu lintas di Jepang harus ditentukan berdasarkan mekanisme perilaku lalu lintas, pengalaman, dan struktur kendaraan dan jalan dari semua peserta lalu lintas dan prinsip-prinsip khusus dinyatakan dalam Road Traffic Law dan Traffic Engineering Handbook 2008.

Secara lebih spesifik, pendidikan tersebut harus meningkatkan keselamatan perilaku lalu lintas semua peserta lalu lintas -- pejalan kaki, pesepeda, danpejalan kaki, pesepeda, dan pengemudi -- dan memenuhi standar perilaku lalu lintas yang harus dipelajari sehingga mereka tidak menyebabkan atau mengalami kecelakaan lalu lintas.

@rikinoviandi5061

mantap totalitas

♬ suara asli - Riki Noviandi - Riki Noviandi
3 dari 3 halaman

Masuk Mata Pelajaran Sekolah

Isi pendidikan keselamatan lalu lintas di sekolah Jepang dilakukan sebagai bagian dari pendidikan yang memiliki beragam bentuk yang beragam dewasa ini.

Merujuk Traffic Engineering Handbook 2008, di dalam pendidikan sekolah, aspek pengetahuan dan keterampilan dari pendidikan keselamatan lalu lintas diajarkan sebagai bagian dari kurikulum di kelas-kelas pendidikan jasmani dan kesehatan dan mata pelajaran terkait.

Sebuah laporan Traffic Safety Education and Awareness Activities in Japan, yang disusun Hiroaki Nishiuchi dari Nagaoka University of Technology, Jepang menuliskan, aspek-aspek perilaku diajarkan sebagai bagian dari bimbingan keselamatan selama periode kelas, acara sekolah sekolah, kegiatan siswa, dan kegiatan ekstrakurikuler.

Isinya bervariasi tergantung pada wilayah tempat sekolah berada dan usia siswa yang berpartisipasi dalam berbagai program dan kegiatan kesadaran, mulai dari penjelasan tentang keselamatan lalu lintas fasilitas untuk pejalan kaki hingga kursus mengendarai sepeda dan sepeda motor.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.