Sukses

Vitiligo adalah Bercak Putih di Kulit, Kenali Penyebab dan Pengobatannya

Bercak putih susu pada kulit yang letaknya menyebar di tubuh bisa jadi vitiligo. Apa itu vitiligo? Simak penjelasan berikut.

Liputan6.com, Jakarta - Vitiligo adalah penyakit kulit yang mengakibatkan munculnya bercak putih pada kulit. Kondisi tersebut terjadi karena pigmen tidak berfungsi dengan baik dalam memberi warna untuk kulit, mata, dan rambut.

Secara fisik vitiligo bisa dilihat dengan perubahan warna bercak putih pada kulit secara menyeluruh. Kehilangan warna kulit asli dari vitiligo biasanya terletak pada area kulit yang sering terkena paparan sinar matahari seperti wajah dan leher.

Penyebab vitiligo secara mekanisme antara lain yaitu kelainan metabolik oksidatif, stress, respons autoimun, dan faktor genetik.

Kondisi ini tidak mengancam jiwa namun orang dengan vitiligo bisa memengaruhi aspek psikologis.

"Meski pun tidak mengancam jiwa, tidak menular dan tidak ada gejala yang dirasakan oleh pasien, efek vitiligo dapat mengganggu secara kosmetik dan psikologis. Seperti kurang percaya diri, citra tubuh yang buruk, stres dan efek negatif lainnya," ujar dr Dian Pratiwi, SpKK, FINDV, FAADV dari Klinik Pramudia Jakarta. 

Krisis kepercayaan diri bisa menyerang siapa saja yang memiliki rasa ada sesuatu yang kurang dalam dirinya atau merasa berbeda dari kebanyakan orang. Namun pada masalah orang yang memiliki vitiligo, bisa menutupinya dengan menggunakan make up yang sama untuk warna kulit asli.

Tetapi, kini banyak orang yang menerima kondisi tersebut. Bahkan Amy Deanna yang justru saat ini menjadi model karena keunikannya tersebut. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Usia Muncul Vitiligo

Dian menyebutkan bahwa berkisar 0,5% hingga 2% dari populasi diseluruh dunia vitiligo muncul pada pria dan wanita yang berusia sebelum 20-an.

Salah satu dokter spesialis kulit dan kelamin, Ronny Handoko menambahkan bahwa vitiligo bisa menyerang siapa saja, anak-anak maupun orang dewasa bisa terkena vitiligo, hanya jenisnya saja yang berbeda.

"Beberapa perbedaan yang perlu kita ketahui. Pada anak-anak, yang sering ditemukan adalah Segmental Vitiligo. Gejala yang mudah dilihat adalah rambut uban yang secara dini muncul."

"Sedangkan pada dewasa, yang sering ditemukan adalah Vitiligo Non-Segmental, misalnya seperti vitiligo akibat fenomena Koebner (bekas luka yang berubah menjadi Vitiligo) dan Occupational Vitiligo (kemunculan Vitiligo akibat pekerjaan yang terpapar oleh bahan kimia misalnya)," tambahnya.

3 dari 4 halaman

Gejala Penyakit Kulit Vitiligo

Suatu penyakit yang muncul tentu memiliki gejalanya tersendiri, sehingga perlu mengetahui gejala apa saja yang muncul untuk penyakit vitiligo.

"Dalam melakukan deteksi dini vitiligo dapat dicari tanda-tanda vitiligo seperti kehilangan warna kulit yang merata menjadi putih susu, uban pada rambut di kulit kepala, bulu mata, alis atau janggut. Di samping itu juga terdapat kehilangan warna pada bagian dalam mulut dan hidung (selaput lendir), kehilangan atau perubahan warna lapisan dalam bola mata (retina)," jelas Dian.

Seperti yang telah dijelaskan, vitiligo terjadi karena masalah pigmen. Sehingga memudarnya warna asli menjadi putih dan tumbuhnya rambut putih merupakan pengaruh dari bermasalahnya pigmen. Ketika warna putih muncul pada rambut tidak seperti uban merupakan salah satu gejala bermasalahnya pigmen. Agar tidak menyebar, segeralah cek ke dokter jika mendapati hal tersebut. 

4 dari 4 halaman

Pengobatan dan Terapi Vitiligo

Meski vitiligo tidak dapat disembuhkan, pengobatan vitiligo bisa dilakukan untuk merangsang sel melanosit untuk kembali memproduksi melanin. Sehingga, sedikit demi sedikit mampu mempengaruhi perbaikan warna kulit.

Tidak lupa untuk selalu memakai losion untuk menggelapkan warna kulit pada bagian vitiligo. Selain itu tabir surya juga perlu digunakan agar tidak terbakarnya kulit vitiligo.

Memang tidak bisa menyembuhkan secara signifikan, namun teknik pengobatan tadi bisa meminimalisir rasa terbakarnya dan tetap menjaga kelembapan kulit. 

Terdapat berbagai cara untuk memperbaiki vilitigo salah satunya terapi.

"Beberapa alternatif terapi lainnya, yaitu terapi Sinar PUVA dan UVB-NB, terapi kombinasi UVA dan UVB-NB, terapi kamuflase kulit, terapi Depigmentasi, dan terapi sistemik lainnya," jelas Ronny.

Belum diketahu pasti terapi seperti apa untuk vitiligo ini seperti yang telah disebutkan oleh Ronny, namun dirinya melarang anak-anak vitiligo untuk terapi, karena terdapat efek samping setelah terapi.

Jika terapi tidak disarankan untuk anak-anak, maka untuk anak-anak bisa dengan mulai mencoba pengobatan imunomumodulator topikal.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.