Sukses

5 Kondisi yang Bisa Memunculkan Batuk Berdahak, Salah Satunya Pneumonia

Perhatikan kondisi-kondisi berikut yang dapat memunculkan gejala batuk berdahak.

Direview oleh:
dr Ainni saat ini adalah dokter umum di Rumah Sakit Bakti Timah, Tanjung Balai Karimun, Kepulauan Riau.

Liputan6.com, Jakarta - Batuk adalah cara tubuh Anda untuk melindungi paru-paru. Kadang-kadang ketika batuk, Anda dapat mengeluarkan lendir, yang juga disebut dahak. Ketika hal ini terjadi, dokter menyebutnya sebagai batuk 'basah' (wet) atau 'produktif' (productive).

Batuk berdahak dapat terjadi karena infeksi atau kondisi kesehatan lainnya. Mengutip WebMD pada Selasa 22 Agustus 2023, ada beberapa kondisi yang dapat memunculkan gejala batuk produktif atau berdahak.

Kondisi yang dimaksud, antara lain:

1. Asma

Asma adalah penyakit menahun yang juga sering menyebabkan penderitanya mengalami batuk disertai sesak napas. Batuk pada asma biasanya muncul saat gejala asma kambuh, dan lebih sering terjadi di malam hari.

2. Flu

Batuk yang disertai dengan nyeri tubuh dapat menjadi tanda penyakit yang lebih serius. Flu, yang disebabkan oleh virus influenza, dapat memiliki gejala yang mirip kondisi pilek.

Namun, Anda biasanya akan merasa jauh lebih buruk saat terserang flu. Anda bisa saja mengalami demam, menggigil, nyeri otot, dan kelelahan yang serius.

3. Bronkitis Akut

Bronkitis adalah peradangan pada lapisan dalam dinding brokus, yaitu saluran di bawah tenggorokan yang menyambung ke paru-paru. 

Fungsi bronkus adalah membawa udara dari dan paru-paru. Orang yang menderita bronkitis sering mengeluarkan dahak yang tebal dan berwarna.

Bronkitis akut biasanya berlangsung sekitar 3 minggu. Ini membuat Anda batuk karena saluran udara di paru-paru membengkak dan menghasilkan banyak lendir. 

Peradangan semacam ini biasanya muncul setelah infeksi virus. Tetapi bakteri juga dapat menyebabkan bronkitis. Anda mungkin mengalami beberapa gejala lain, termasuk:

  • Nyeri dada
  • Sakit kepala atau tubuh ringan
  • Kelelahan dan kekurangan energi
  • Demam
  • Suara mengi saat bernapas
  • Sakit tenggorokan

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Penyebab Batuk Berdahak, Ada Pneumonia dan PPOK

4. Pneumonia

Pneumonia merupakan peradangan pada paru-paru akibat infeksi virus, bakteri, atau jamur. Batuk yang muncul awalnya tidak berdahak, tapi setelah beberapa hari akan menjadi batuk berdahak yang bisa bercampur darah. 

Infeksi paru-paru pneumonia dapat membuat kantung udara Anda terisi cairan. Anda mungkin batuk dengan banyak lendir. Bahkan mungkin ada darah di dalamnya. 

Biasanya, bakteri yang menyebabkan pneumonia. Tetapi infeksi jamur atau virus seperti flu dan COVID-19 juga dapat berujung pada pneumonia.

Gejala yang Anda alami mungkin ringan atau serius, misalnya demam yang sangat tinggi, dan sulit bernapas.

5. Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK)

Penyakit Paru Obstruktif Kronis (PPOK) adalah penyakit yang menyebabkan kesulitan bernapas, akibat paparan zat iritan dalam jangka waktu yang lama. Iritan tersebut bisa berupa polusi udara, asap rokok, atau asap kimia. 

Salah satunya adalah batuk yang disertai banyak dahak dan sesak napas.

Anda mungkin menghasilkan lebih banyak lendir daripada biasanya bila Anda menderita PPOK. Kondisi ini terjadi karena saluran pernapasan terluka atau meradang.

Merokok adalah penyebab paling umum PPOK. Tetapi dapat juga terjadi karena polusi udara dan asma.

Tanda-tanda lain PPOK yang perlu diwaspadai berupa mudah kehabisan napas dan melakukan sesuatu yang aktif membuat terengah-engah.

3 dari 4 halaman

Kondisi Batuk Berdahak yang Lebih Parah

Pilek dan alergi dapat menghasilkan lendir yang mengalir ke bagian belakang tenggorokan (drainase postnasal).

Kondisi ini ditandai dengan adanya dahak pada saluran napas bagian atas, seperti hidung dan rongga sinus yang turun ke tenggorokan, sehingga menyebabkan gangguan pernapasan yang bisa berupa batuk berdahak.

Post nasal drip bisa disebabkan oleh beberapa hal, mulai dari iritasi saluran pernapasan atas, infeksi, alergi, kelainan bawaan pada hidung, hingga efek samping obat-obatan seperti KB hormonal dan obat tekanan darah tinggi.

Perawatan di rumah mungkin merupakan satu-satunya yang diperlukan untuk meredakan batuk produktif dan drainase postnasal, namun tidak memiliki gejala lainnya.

Batuk produktif pada orang yang merokok sering kali merupakan tanda kerusakan paru-paru. Bagi perokok, cara yang paling efektif untuk mengobati batuk adalah dengan berhenti merokok.

Perubahan pada batuk atau warna atau jumlah dahak dapat berarti infeksi paru-paru akibat bakteri, dikutip dari Columbia Doctors.

Perlu juga diperhatikan, kondisi batuk produktif atau berdahak yang lebih serius, jika mengalami hal berikut:

  • Menghasilkan dahak dari paru-paru (bukan drainase postnasal)
  • Dahak mengandung darah merah terang
  • Berlangsung lebih dari 10 hari

Terjadi dengan gejala lain termasuk:

  • Demam dan menggigil 
  • Sesak napas 
  • Nyeri dada 
  • Berkeringat di malam hari 
  • Penurunan berat badan
  • Diketahui pernah terpapar tuberkulosis
4 dari 4 halaman

Penyebab Batuk Berdahak

Batuk produktif disebut sebagai batuk efektif karena mengeluarkan mukus atau dahak dari paru-paru. Batuk produktif kebanyakan adalah akut dan sering disebabkan infeksi bakteri dan virus.

Pada batuk berdahak, batuk juga bertujuan mendorong lendir dari sistem pernapasan sehingga Anda dapat bernapas lebih mudah. 

Batuk yang memproduksi dahak hampir sepanjang hari selama 3 bulan untuk 2 tahun berturut, memenuhi diagnosis bronkitis kronis. Batuk dikatakan produktif jika menghasilkan dahak lebih dari 30ml per hari. 

Merujuk informasi Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI), batuk yang berkaitan dengan bronkitis kronis sebaiknya jangan dihentikan karena infeksi rekuren dan konstan tetap ada dan jika dihentikan maka tidak ada mekanisme untuk mengeluarkannya.

Oleh sebab itu, dipilih pengobatan untuk mengencerkan dahak sehingga mudah dikeluarkan melalui batuk.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.