Sukses

Dokter RS EMC Sentul Beri Rekomendasi Olahraga yang Aman Bagi Penderita Penyakit Jantung

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah di RS EMC Sentul menyebutkan banyak jenis olahraga yang aman dan dianjurkan untuk dilakukan oleh orang dengan penyakit jantung.

Liputan6.com, Jakarta Tantangan bisa datang dari segala arah dan bagi para penderita penyakit jantung, salah satunya adalah tidak bisa melakukan olahraga yang kompetitif atau seperti orang sehat pada umumnya. Meski ada sejumlah pertimbangan untuk berolahraga, bukan berarti penderita penyakit jantung boleh bermalas-malasan atau bahkan meninggalkan olahraga.

Tujuan berolahraga bukan hanya untuk membentuk tubuh yang ideal dan meningkatkan kebugaran fisik, tapi juga untuk mendapat manfaat dalam menjaga kesehatan jantung.

Dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dr. Bambang Widyantoro, Sp.JP, PhD yang berpraktek di RS EMC Sentul menyebutkan banyak jenis olahraga yang aman dan dianjurkan untuk dilakukan oleh orang dengan penyakit jantung. Namun, karena ada banyak variasi dan jenis penyakit jantung, dr. Bambang menyarankan pasien untuk berkonsultasi lebih dahulu dengan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah.

"Sebaiknya seseorang dengan penyakit jantung berkonsultasi lebih dahulu dengan dokter spesialis jantung dan pembuluh darah untuk dilakukan evaluasi kebugaran fisik dan jantungnya, sehingga bisa mendapat rekomendasi olahraga apa yang tepat dan aman untuk dilakukan, meliputi: jenis olahraga, frekuensi, intensitas, durasi/lamanya serta apa yang perlu dimonitor," kata dokter lulusan dari Universitas Indonesia yang menempuh pendidikan PhD di Kobe University Japan.

Beberapa jenis penyakit jantung yang dimaksud antara lain penyakit jantung koroner, gagal jantung/payah jantung, penyakit katup jantung, penyakit jantung akibat hipertensi, penyakit jantung bawaan dan lain-lain.

“Selain penanganan dengan obat-obatan dan tindakan tertentu, maka orang dengan penyakit jantung juga harus menjaga pola hidup sehat, pola makan dengan gizi seimbang serta melakukan aktivitas fisik dan olahraga yang baik untuk jantung," jelasnya.

Penting juga untuk memahami bahwa beraktivitas fisik tidak sama dengan olahraga. Para Ibu yang setiap hari melakukan berbagai kegiatan dan urusan rumah tangga merasa bahwa itu sudah seperti berolahraga karena sudah membuat lelah dan berkeringat, padahal kegiatan sehari-hari tersebut baru merupakan  aktivitas fisik. Bedanya dengan olah raga adalah adanya waktu yang diluangkan secara khusus dengan jenis, frekuensi, intensitas dan durasi yang terencana dan terukur.

Olahraga untuk Penderita Penyakit Jantung

1. Yoga

Yoga merupakan kombinasi dari latihan fisik dan postur, pernapasan serta relaksasi jiwa. Beberapa studi menunjukkan bahwa yoga berperan dalam kesehatan jantung, yaitu membantu tekanan darah lebih terkendali, denyut jantung yang lebih stabil serta menurunkan trigliserida dan gula darah pada penderita penyakit jantung.  Berbagai gerakan relaksasi dan peregangan disertai pengaturan pernapasan memiliki efek baik untuk jantung.

2. Bersepeda

Bersepeda santai menjadi salah satu alternatif untuk penderita jantung. Bersepeda menstimulasi tubuh untuk melepaskan hormon endorphin, dapat memperkuat otot jantung, memperlancar sirkulasi darah, serta membakar lemak dalam tubuh.

"Untuk yang berusia >50 tahun disarankan bersepeda statis baik di dalam ruangan ataupun di ruang terbuka, dimulai dengan durasi 10-15 menit dengan frekuensi 3-4 kali/minggu, yang dapat dinaikkan secara bertahap sampai 30 menit. Untuk yang berusia lebih muda, bersepeda mulai dari 10-15 menit/hari, dapat ditingkatkan bertahap hingga 30 menit, intensitas disesuaikan dengan kemampuan masing-masing dan rekomendasi dari dokter spesialis jantung," jelas dr. Bambang.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

3. Jalan kaki

Berjalan kaki adalah olahraga yang paling mudah dilakukan dan memiliki berbagai manfaat untuk penderita jantung.

"Berjalan kaki dengan durasi kurang lebih 30-60 menit dengan frekuensi 3-4 kali seminggu dapat memperlancar sirkulasi darah dalam tubuh," urainya.

4. Senam jantung

Senam jantung merupakan rangkaian gerakan yang mengaktifkan sebagian besar otot pada tubuh. Tujuan utama senam jantung, menurut dr. Bambang adalah untuk memperkuat otot-otot jantung serta meningkatkan aliran oksigen dari jantung ke seluruh tubuh.

Meskipun olahraga memberikan banyak manfaat bagi kesehatan jantung, dr. Bambang mengingatkan bahwa setiap orang yang sudah menderita penyakit jantung memiliki kondisi kebugaran fisik dan kesanggupan tubuh yang berbeda.

"Memperhatikan hal ini sangatlah dianjurkan, pasalnya apabila Anda tidak mengetahui batasan dan kesanggupan tubuh Anda, maka olahraga dengan intensitas yang terlalu tinggi justru dapat berdampak buruk bagi kesehatan jantung," kata jelas dr. Bambang.

3 dari 3 halaman

Penyakit Jantung Bisa Dialami Semua Usia

dr. Bambang Widyantoro, Sp.JP, PhD menjelaskan jantung adalah salah satu organ terpenting dalam tubuh manusia yang bertugas untuk memompa darah ke seluruh tubuh, sehingga semua sel dan organ tubuh mendapatkan oksigen dan nutrisi yang cukup untuk dapat menjalankan fungsinya.

"Jika terjadi kerusakan pada jantung akan berdampak pada fungsi organ tubuh lainnya," jelasnya.

Berdasarkan laporan World Health Organization (WHO) tahun 2022, penyakit kardiovaskular menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia. Diperkirakan lebih dari 17,9 juta orang meninggal setiap tahunnya akibat penyakit jantung, termasuk serangan jantung dan stroke. Angka ini menyajikan fakta yang tak bisa diabaikan dan menegaskan perlunya pendekatan yang komprehensif untuk mencegah dan mengelola penyakit jantung.

Sebagai penyakit pembunuh nomor satu di dunia, dr. Bambang mengatakan penyakit jantung bisa dialami segala usia, bukan hanya mereka yang berusia lanjut.

"Anggapan bahwa sakit jantung hanya terjadi pada orang berusia lanjut tidaklah tepat, karena penyakit jantung dapat terjadi pada segala usia. Oleh karenanya, penting untuk memperhatikan kesehatan jantung sedini mungkin," kata dr. Bambang.

Bila seseorang sudah mengalami gangguan jantung, sangat disarankan untuk selalu rutin memeriksakan diri ke dokter spesialis jantung yang merawat, agar dapat dipantau dan ditangani dengan baik. Sementara bagi yang tidak ada penyakit jantung, sebaiknya tetap menjaga pola hidup sehat, mulai menjalani medical check up jantung bila usia lebih dari 35 tahun, atau bila ada riwayat orang tua dan saudara kandung yang mengalami penyakit jantung di usia muda.

Konsultasikan kondisi jantung Anda ke dr. Bambang Widyantoro, Sp.JP, PhD yang berpraktek di RS EMC Sentul agar mendapat rekomendasi dan tips berolahraga yang aman.

Kunjungi website RS EMC Sentul untuk mengetahui jadwal praktek dokter dan hubungi contact center 150-789 atau WhatApps ke 021-29779977.

 

(*)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini