Sukses

Efek Gigitan Kucing Liar Bisa Parah, Pria 40-an Tahun Digigit Sampai Infeksi dan Operasi

Pria asal Inggris 48 tahun berinteraksi dengan kucing liar malah digigit sampai infeksi parah. Ia perlu menjalani pembedahan dan konsumsi antibiotik.

Liputan6.com, Jakarta Gigitan kucing liar bisa membahayakan daripada yang kamu bayangkan. Terjadi pada pria asal Inggris 48 tahun yang saat berinteraksi dengan hewan bertaring tajam itu ia digigit sampai infeksi parah.

Delapan jam usai mendapatkan banyak gigitan kucing liar, tangan pria 48 tahun itu membengkak. Ia lalu ke UGD sebuah rumah sakit.

Luka bekas gigitan dan cakaran kucing lalu dibersihkan tim di rumah sakit. Kemudian, ia juga mendapatkan suntikan tetanus.

Sayang, meski sudah dapat penanganan seperti di atas kondisinya tak segera membaik. Sehari kemudian, ia kembali ke rumah sakit lantaran jari kelingking membengkak dan terasa sakit. Lalu ada luka di lengakan kanan, jari tengah kanan.

Lalu, lengan bawah juga merah dan bengkak.Melihat kondisi tersebut, dokter kemudian melakukan operasi untuk mengangkat jaringan yang rusak di sekitar luka. Kemudian, diberi diinfus antibiotik dan diberi antibiotik untuk dimakan saat di rumah.

Untungnya, pengobatan yang didapatkan pria tersebut berhasil. Kondisinya kini membaik dan sudah pulih kembali.

Bakteri Penyebab Kulit Bengkak Usai Digigit Kucing Liar

Kasus yang terjadi pada 2020 ini masuk dalam bahasan jurnal Emerging Infectious Diseases 2023 Volume 29 yang dipublikasikan baru-baru ini.

Dilakukan analisis terhadap mikroorganisme yang ditemukan di luka pria tersebut. Lalu, ditemukan bakteri yang mirip Streptococcus seperti mengutip Science Direct, Rabu (9/8/2023).

Staphylococcus bisa ditemukan di hidung dan kulit manusia. Bakteri ini sebenarnya tidak berbahaya. Namun, saat pertumbuhannya berlebih atau kekebalan tubuh sedang lemah, bakteri ini dapat menimbulkan infeksi.

Streptococcus adalah genus bakteri gram positif. Biasanya bakteri ini terkait dengan penyakit meningitis, radang tenggorokan, pneumonia bakteri, dan mata merah.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Ternyata Globicatella

Kasus pria itu itu terus diselidiki. Tim yang meneliti mengurutkan bagian dari genom bakteri ini. Namun, tidak cocok dengan strain mana pun yang tercatat.

Setelah terus dicari tahu ternyata, bakteri itu milik genus lain dari bakteri gram positif yang disebut Globicatella.

"Kami melaporkan spesies Globicatella baru yang menyebabkan infeksi jaringan lunak yang luas dan tenosinovitis(peradangan pada) pada pria imunokompeten setelah mendapatkan gigitan kucing," tulis peneliti.

Globicatella ternyata resisten tehradap beberapa jenis antibiotik umum sehingga sulit 'dibunuh'. Untungnya, pemberian antibiotik ke pasien tersebut berbuah baik pada kebaikan pria 48 tahun itu.

Belajar dari kasus ini, peneliti mengatakan bahwa kucing merupakan hewan utama yang menularkan penyakit darinya ke manusia.

"Kucing adalah reservoir utama infeksi zoonosis. Gigi mereka yang panjang dan tajam menjadi bisa membuat cedera dengan gigitan jaringan dalam, dan inokulasi (pemindahan mikroorganisme) langsung air liur kucing memberikan risiko tinggi pada manusia alami infeksi sekunder," tulis peneliti dalam jurnal tersebut.

 

3 dari 3 halaman

Lakukan Ini Usai Digigit Kucing

Gigitan dan cakaran kucing menyebabkan 66.000 kunjungan pasien ke unit gawat darurat setiap tahun di Amerika Serikat.

Dalam banyak kasus, korban gigitan anabul ini butuh antibiotik atau bahkan pembedahan, untuk mencegah infeksi serius.

Seperti semua hewan, kucing dapat menyimpan beberapa patogen yang sangat buruk. Mengingat gigi dan cakar kucing yang runcing berarti mereka dapat memasukkan cairan yang ada di tubuhnya jauh ke dalam kulit.

Jadi, para ahli mengatakan bahwa jika kamu digigit oleh kucing liar, tindakan pertama yang perlu dilakukan adalah segera mencuci lukanya dengan sabun atau garam. Lalu, cek kondisi tersebut ke dokter.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.