Sukses

Wukuf Arafah 2023 Dimulai, Apa Maknanya Dalam Puncak Haji?

Saat puncak haji seperti wukuf di Arafah, seorang Muslim diharapkan bisa lebih mengenal diri dan penciptanya, Allah SWT sebagai Tuhannya.

Liputan6.com, Jakarta - Jemaah haji Indonesia baik reguler maupun haji khusus menjalani ibadah wukuf Arafah hari ini, Selasa, 9 Dzulhijjah 1444 H atau 27 Juni 2023.

Seperti disampaikan oleh Juru Bicara PPIH Pusat Akhmad Fauzin, jemaah haji Indonesia telah diberangkatan ke Arafah secara bertahap sejak pagi hingga sore kemarin, Senin, 26 Juni 2023 untuk melaksanakan puncak haji di Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina), khususnya wukuf Arafah 2023.

"Jemaah diberangkatkan ke Arafah untuk menjalani puncak haji, yaitu wukuf, dilanjutkan bermalam di Muzdalifah dan Mina," ujar Fauzin, dikutip dari laman kemenag.go.id.

Melaksanakan wukuf di Arafah adalah salah satu rukun haji. Fauzin menjelaskan, wukuf berarti berhenti.

"Ini mengisyaratkan, segala yang semula bergerak, suatu saat akan berhenti. Semua yang hidup akan mati," ujarnya.

Makna Wukuf di Arafah

Arafah, kata Fauzin, menjadi lambang Padang Mahsyar, yakni ketika manusia menghadap Allah SWT dengan status yang sama. Saat wukuf, manusia diibaratkan berada di Padang Mahsyar dengan terdiam, cemas, dan penuh harap menunggu keputusan Allah SWT. Akankah mereka berlanjut ke surga atau neraka.

“Arafah adalah lambang maqam ma’rifah billah. Semua perbedaan sirna. Semua berstatus sama, sebagai hamba Allah,” jelasnya.

Arafah juga bermakna pengenalan. Di Arafah lah, ungkapnya, umat Islam diminta berdiam, merenung, berintrospeksi dan bertaubat pada Allah SWT. Saat puncak haji seperti wukuf di Arafah, seorang Muslim diharapkan bisa lebih mengenal diri dan penciptanya, Allah SWT sebagai Tuhannya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Jemaah Haji Laki-Laki Diimbau Memastikan Niat Ihram

Wukuf menjadi isyarat untuk merenung, berhenti sejenak dari kehidupan duniawi.

"Wukuf mengisyaratkan pentingnya berhenti sejenak dari hiruk-pikuk kehidupan duniawi, agar dapat berpikir, menimbang, dan merencanakan agenda kehidupan jangka panjang,” ungkap Fauzin.

Jemaah haji diimbau untuk sudah memastikan niat ihram dari hotel sebagai Miqat ketika akan berangkat ke Arafah. Jemaah haji, khususnya laki-laki harus mengenakan kain ihram dengan benar.

Fauzin pun mengimbau agar jemaah mematuhi semua larangan ihram agar dapat menjalani puncak haji dengan lancar.

"Patuhi segala larangan ihram yang telah disampaikan para pembimbing ibadah di kloter dan hotelnya masing-masing. Tetapkan niat dan berdoa memohon kekuatan kepada Allah Swt agar dapat menjalani momentum puncak haji nanti dengan lancar.”

3 dari 4 halaman

Safari Wukuf bagi Jemaah Haji yang Sakit

Seluruh jemaah haji yang sakit dan masih menjalani perawatan di KKHI maupun Rumah Sakit Arab Saudi akan disafariwukufkan menggunakan ambulans dan bus. Menurutnya, jemaah yang disafariwukufkan, selain didampingi petugas kesehatan, para pembimbing ibadah akan mendampingi jemaah menjalani prosesi wukufp di Arafah.

Mengenai pelayanan kesehatan, pemerintah telah memastikan kesiapan obat-obatan dan alat kesehatan ketika puncak haji di Armina.

 

4 dari 4 halaman

Jemaah Haji Diimbau Waspadai Heatstroke Saat Armuzna

Dalam pelaksanaan puncak haji ini, kondisi cuaca diperkirakan dapat mencapai 44 derajat Celsius pada siang hari. Oleh karena itu, para jemaah haji pun diminta untuk mewaspadai terjadinya heatstroke ketika Armuzna.

Ada dua titik Armuzna yang yang rawan terjadi kasus heatstroke yakni Arafah dan Mina. Kepala KKHI Madinah dr Titi Atmaja menyampaikan, heatstroke perlu diwaspadai jemaah haji terutama jemaah lansia ketika berada di Armuzna.

"Jemaah haji perlu mewaspadai heatstroke terutama saat wukuf di Arafah dan di Mina untuk lontar jamrah selama tiga hari," tutur pelaksana pos kesehatan (Poskes) utama di Mina itu. 

Heatstroke adalah kondisi tubuh tidak dapat mengontrol suhu tubuhnya. Kondisi ini terjadi karena paparan panas dengan suhu tinggi secara langsung sehingga menyebabkan kenaikan suhu inti tubuh hingga lebih dari 40 derajat celsius.

Jika tidak segera ditangani, kondisi heatstroke dapat mengakibatkan kerusakan organ seperti otak, jantung, dan ginjal, seperti dilansir laman Sehatnegeriku.

Penting bagi jemaah haji untuk mengenali beberapa gejala heatstroke seperti berikut:

  1. Suhu tubuh meningkat hingga lebih dari 40 derajat celsius
  2. Kelelahan
  3. Kulit panas dan kering
  4. Denyut nadi dan frekuensi napas meningkat
  5. Gangguan neurologis berupa penurunan kemampuan berpikir dan berkonsentrasi, drowsiness (perasaan mengantuk yang kuat), hingga koma. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.