Sukses

Nabi Muhammad Tidak Menyukai Mukmin yang Lemah, Ini 4 Manfaat Olahraga Saat Puasa Ramadhan

Simak manfaat olahraga saat puasa Ramadhan agar tak menjadi Mukmin lemak yang dibenci Nabi Muhammad

Liputan6.com, Jakarta - Olahraga yang sudah menjadi kegiatan rutin sehari-hari sebaiknya tidak ditinggalkan begitu saja selama bulan Ramadhan. Tidak ada salahnya kok berolahraga meski sedang puasa.

Seperti yang dikatakan Nabi Muhammad SAW bahwa umat Islam hendaknya senantiasa menjaga kesehatan dengan rutin olahraga. Rasullah sendiri gemar berolahraga.

Sebab, dengan rajin berolahraga, tubuh menjadi sehat dan kuat. Ketika tubuh dalam keadaan sehat juga kuat, segala jenis ibadah pun dapat dilakukan dengan baik.

Di dalam Hadist Riwayat Muslim Nomor 2.664 disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersadba,"Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah SWT daripada Mukmin yang lemah, dan pada keduanya ada kebaikan.".

Oleh sebab itu tidak ada alasan tidak berolahraga apalagi dengan alasan sedang menjalankan puasa di bulan Ramadhan.

4 Manfaat Olahraga Adalah

Dosen Fakultas Ilmu Olahraga (FIO) Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Kunjung Ashadi seperti dikutip dari situs resmi UNESA menjelaskan bahwa puasa bukan alasan untuk tidak olahraga.

Justru, kata Kunjung, supaya badan sehat dan bugar selama bulan puasa, kuncinya adalah dengan tetap melakukan olahraga.

Berikut manfaat olahraga selama bulan Ramadhan seperti yang dijelaskan Kunjung:

  1. Badan fresh dan mood booster
  2. Stres kurang dan daya tahan tubuh terjaga
  3. Minimalisir penurunan fisik
  4. Lebih produktif

Simak penjelasan lebih lengkap mengenai manfaat olahraga saat puasa di bulan Ramadhan

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

1. Olahraga Saat Puasa, Badan jadi Fresh dan Mood Meningkat

Dijelaskan Kunjung bahwa manfaat olahraga saat puasa dapat membuat mood menjadi bagus dan bisa menjaga stabilitas emosi. Olahraga juga bermanfaat menaga metabolisme tubuh dan membuat hormon bisa bekerja maksimal

Saat olahraga tubuh mengeluarkan hormon endorfin. Hormon endorfin adalah hormon pemicu kegembiraan atau kebahagiaan.

"Makanya, setelah berolahraga tubuh kita terasa lebih fres, plong, pikiran rileks, dan nyaman," katanya dikutip Health Liputan6.com pada Senin, 27 Maret 2023.

2. Stres Berkurang Adalah Efek Olahraga di Bulan Ramadahan

Seringkali karena perut kosong, kondisi cenderung lemas ditambah beban kerja membuat seseorang rentan stres. Menurut Kunjung beban pikiran maupun psikologis sangat berisiko terhadap turunnya daya tahan tubuh. Nah, olahraga dapat mengurangi beban pikiran dan psikologis.

"Kalau lagi capek bekerja ditambah lapar dan haus, sebagian besar orang memang gampang stres. Ini bisa membuat daya tahan tubuh lemah dan jadi rentan terkena penyakit atau virus," ujarnya.

 

3 dari 4 halaman

3. Olahraga Ketika Puasa Selama Ramadhan Meminimalisir Penurunan Fisik

Fisik selama puasa umumnya mengalami penyusutan. Agar masa otot tidak merosot selama puasa, diperlukan yang namanya olahraga.

"Dalam dunia olahraga ada istilah use it or lose it. Artinya, gunakan tubuh Anda atau Anda akan kehilangan tubuh Anda," kata Kunjung yang kemudian mencontohkan sebagai berikut.

Jika seseorang lama tidak joging atau push up, ketika tiba-tiba diminta joging atau push up, badan terasa kaku dan tentu akan cepat kelelahan.

Kondisi itu dipahami sebagai penurunan fisik plus fungsi fisik akibat jarang digunakan atau olahraga.

Oleh sebab itu, kata Kunjung, guna mengurangi risiko penurunan fisik, cara yang bisa dilakukan adalah use it, menggunakan tubuh melalui olahraga.

"Itulah beberapa cara perawatan tubuh yang bisa dilakukan, sehingga hormon bekerja maksimal, otot terjaga, jantung bekerja optimal, dampaknya tubuh kita bisa bekerja dengan optimal dan prima. Sehat tentunya," katanya.

 

4 dari 4 halaman

4. Olahraga Saat Puasa Bikin Lebih Produktif

Lebih lanjut dikatakan bahwa tubuh yang sehat dan bugar ditambah mood yang bagus bisa meningkatkan kinerja dan produktivitas kerja baik di kantor, di rumah maupun di tempat lain.

Hal ini beralasan. Sebab, kata Kunjung, ketika puasa, perut lapar kadang bikin ngantuk dan inginnya rebahan.

"Bawaanya mager. Kalau dituruti, pekerjaan dan pencapaian target bisa molor. Kalau olahraga, kita punya badan dan energi yang siap serta emosi yang stabil untuk menyelesaikan pekerjaan atau tugas tertentu," ujarnya.

"Sehat terasa sangat mahal ketika kita sakit. Yuk, mulai dan biasakan diri untuk berolahraga," dia menekankan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.