Sukses

8 Penyebab Kematian pada Kelompok Umur 25 hingga 44 Tahun, Simak di Sini

Berikut 8 penyebab kematian paling sering yang terjadi pada manusia

Liputan6.com, Jakarta - Pakar perubahan perilaku AS, Mark Stibich, Ph.D menyebutkan delapan penyebab kematian pada kelompok umur 25 hingga 44 tahun.

Menurutnya, sebagian besar penyebab utama kematian pria dan wanita di kelompok usia ini dapat dicegah.

Pada kelompok usia ini, lebih banyak penyakit kronis yang muncul jika dibandingkan dengan kelompok usia usia 15 hingga 24 tahun. Penyakit ini sebagian disebabkan oleh faktor gaya hidup seperti olahraga, diet, dan stres.

“Perubahan kebiasaan makan, olahraga, dan kebiasaan gaya hidup dapat membantu menurunkan angka kematian dan menambah usia harapan hidup,” kata pria yang berpengalaman membantu pasien melakukan perbaikan gaya hidup itu mengutip Very Well Health, Selasa (14/3/20230).

Penyebab utama kematian pada kelompok usia 25 hingga 44 tahun menurut Mark adalah:

  1. Kecelakaan
  2. Penyakit jantung
  3. Bunuh diri
  4. Kanker
  5. Pembunuhan
  6. COVID-19
  7. Penyakit hati kronis
  8. Diabetes

Kecelakaan

Kecelakaan adalah penyebab utama kematian pada kelompok usia ini. Sebanyak 22 persen kematian pada usia ini diakibatkan oleh kecelakaan mobil.

“Kencangkan sabuk pengaman, mengemudi dengan tertib, dan letakkan ponsel Anda saat mengemudi untuk menyelamatkan nyawa, termasuk nyawa Anda sendiri," kata Mark.

Penyakit jantung

Tak hanya pada orang lanjut usia, penyakit jantung juga bisa terjadi pada usia muda. Penyakit jantung adalah penyebab utama kematian secara keseluruhan di AS.

Pada kelompok usia 25 hingga 44, penyakit jantung menyumbang 11,3 persen kematian.

Penyakit jantung dapat dicegah dengan menjaga kesehatan jantung dengan makan yang benar, berolahraga, dan tidur yang cukup.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Bunuh Diri

Pada usia muda, berbagai masalah yang mengganggu kesehatan mental dapat memicu terjadinya tindakan bunuh diri.

Tindakan ini menyumbang 11 persen dari jumlah kematian pada kelompok usia 25 hingga 44 tahun.

“Pastikan untuk menghubungi seseorang jika Anda mengalami masalah. Pendekatan untuk menghindari masalah ini adalah dengan menemui konselor secara teratur untuk menyelesaikan masalah tertentu," ujarnya.

Kanker

Penyebab kematian berikutnya adalah kanker. Penyakit ini menjadi penyebab 10 persen kematian pada kelompok usia 25 hingga 44 tahun.

Deteksi dini dapat menyelamatkan nyawa. Pasalnya, dengan deteksi dini maka penanganan dini pun bisa dilakukan.

“Pastikan untuk mengenali tubuh Anda, periksa dengan cepat jika menurut Anda ada yang tidak beres. Lakukan pemeriksaan mandiri secara teratur, dan temui penyedia layanan kesehatan Anda secara teratur setiap tahun,” kata Mark.

3 dari 4 halaman

Pembunuhan

Berikutnya adalah kasus pembunuhan. Kasus ini membunuh lebih banyak orang ketimbang COVID-19 pada tahun 2020. Dan menyebabkan 8,1 persen kematian pada kelompok usia 25 hingga 44 tahun.

“Lindungi diri Anda dan teman Anda dengan tetap membuka jalur komunikasi untuk menyelesaikan konflik dan melaporkan setiap ancaman atau kecurigaan kepada penegak hukum. Hindari situasi berisiko dan potensi kekerasan dalam rumah tangga,” ujar Mark.

COVID 19

COVID-19 yang melanda sejak 2019 hingga kini juga masuk ke dalam daftar 10 besar penyebab kematian pada usia 25 hingga 44 tahun.

Sebanyak 5,8 persen dari kelompok usia ini meninggal akibat virus SARS-Cov2. Pencegahan penyakit ini yakni dengan menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

4 dari 4 halaman

Penyakit Hati Kronis

Penyalahgunaan alkohol tidak hanya merusak secara emosional, kebiasaan buruk yang berkepanjangan ini juga dapat menyebabkan penyakit hati.

Penyakit hati menyebabkan 4,6 persen kematian pada usia 25 hingga 44 tahun. Hal ini dapat dicegah dengan mengurangi konsumsi alkohol atau bahkan menghentikannya sama sekali.

Diabetes

Penyakit lain yang menjadi penyebab kematian pada kelompok usia muda adalah diabetes.

“Selain olahraga teratur, makanan sehat yang konsisten, dan tidur yang cukup, pastikan Anda menemui penyedia layanan kesehatan jika Anda mengalami nyeri kesemutan atau mati rasa di tangan atau kaki. Atau gejala pra-diabetes lain yang harus diwaspadai juga," katanya.

Diabetes menyumbang 2,8 persen kematian pada kelompok usia 25 hingga 44 tahun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.