Sukses

Kembar Fraternal Asal Jepang Raih Rekor Dunia karena Perbedaan Tinggi Badan 75 Sentimeter

Yoshie dan Michie Kikuchi raih Guinness World Records sebagai kembar fraternal dengan perbedaan tinggi badan terbesar yaitu 75 sentimeter.

Liputan6.com, Jakarta - Terdapat dua tipe saudara kembar, yaitu kembar fraternal (dizigot atau non identik) dan identik (monozigot).

Melansir dari WebMD, kembar fraternal berasal dari dua sel telur terpisah yang dibuahi oleh dua sperma yang berbeda. Kembar fraternal memiliki kantung ketuban dan plasenta yang terpisah. Kembar ini adalah jenis kembar yang paling umum dan menyumbang 70 persen seluruh kehamilan kembar.

Kembar fraternal dapat memiliki jenis kelamin dan penampilan yang berbeda dan tidak lebih terkait secara genetik daripada saudara kandung lainnya dari orangtua yang sama.

Kendati bukan identik dan berperawakan berbeda, siapa yang menyangka bahwa sepasang saudara kembar bisa memiliki perbedaan tinggi badan hingga 75 cm.

Dikutip dari NDTV, si kembar bernama Yoshie dan Michie Kikuchi, yang tinggal di Okayama, Jepang ini memenangkan gelar Guinness World Records untuk perbedaan tinggi badan terbanyak bagi kembar non-identik perempuan yang masih hidup, yakni bukan hanya satu atau dua sentimeter, melainkan tiga perempat meter alias 75 cm.

Bagi dua bersaudara berusia 33 tahun itu, fitur wajah dan tinggi badan yang berbeda membuat orang tidak menyangka keduanya merupakan saudara kembar. Yoshie memiliki tinggi 162,5 cm, sementara kembarannya Michie tinggi badannya hanya 87,5 cm.

Guinness World Records pun membagikan rekor baru yang diraih anak kembar ini melalui Twitter.

"Rekor baru: Perbedaan tinggi terbanyak kembar fraternal (perempuan) yang masih hidup - 75,0 cm antara Yoshie dan Michie Kikuchi (Jepang)," tulis GWR.

"Terlepas dari perbedaannya, Yoshie dan Michie tetap menjadi saudara perempuan yang akrab."

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Meski Berbeda Tetap Saling Menyayangi

Menurut press release Guinness World Records, pasangan kembar non identik perempuan Kikuchi ini lahir pada 15 Oktober 1989. Michie memiliki kondisi yang disebut displasia epifisis tulang belakang bawaan, gangguan tulang yang mencegahnya tumbuh.

"Michie tinggal di rumah orangtuanya, yang juga merupakan kuil yang dipimpin oleh ayahnya. Dia membantu di kuil sehari-harinya," kata GWR.

"Yoshie, di sisi lain, telah pindah dari rumah keluarga dan menjadi seorang ibu sendiri. Meskipun demikian, dia masih menghabiskan banyak waktu di rumah bersama orangtua dan saudara perempuannya," tambahnya.

Keduanya rukun meski terkadang beradu argumen layaknya saudara kandung pada umumnya. Terlepas dari beberapa perdebatan kecil yang terjadi sesekali, kedua saudara perempuan ini selalu membela satu sama lain bila diperlukan.

Misalnya, ketika Michie di bully di sekolah karena tinggi badannya yang lebih mungil ketimbang teman sebayanya. Saat itu terjadi, kembarannya Yoshi yang berada di kelas yang berbeda, selalu datang membantunya.

3 dari 4 halaman

Kesulitan yang Dialami Michie

Badan Michie yang mungil membuatnya mau tak mau menjadi sasaran pandangan dan kritikan tidak menyenangkan. Alhasil, kepribadiannya juga menjadi sangat tertutup.

Hal yang paling sulit bagi Michie adalah komentar jahat yang kadang-kadang dia terima dari orang asing. "Jika mereka hanya melihat saya, saya baik-baik saja, tetapi jika mereka menunjuk atau membicarakan penampilan saya, itu jadi lebih menyakitkan," katanya dikutip dari Republic World.

Yoshie, di sisi lain, tidak pernah melihat saudara perempuannya sebagai seseorang yang berbeda. Dia berkata, "Saya sudah lama bersamanya, dan saya tidak melihatnya sebagai seseorang yang berkebutuhan khusus. Dia hidup dan adalah manusia, sama seperti orang lain."

Meski Michie dulunya merupakan seorang introvert yang merasa tidak aman dengan penampilannya, kepribadiannya mulai berubah ketika pada suatu hari di 2012 dia melihat membaca soal Chandra Bahadur Dangi yang membuatnya sangat terkejut.

4 dari 4 halaman

Temukan Kepercayaan Diri

Chandra Bahadur Dangi merupakan pria terpendek dalam rekor dunia saat itu yang tinggi badannya hanya sekitar 55 cm.

"Saya membaca soal pria terpendek pada 2012 dan saya terkejut. Saya melihat seseorang yang percaya diri dengan perawakannya yang pendek, sementara saya merasa malu dengan kondisi saya sendiri." 

Kini setelah Michie dan Yoshi meraih dua Guinness World Records dan telah dikenal banyak orang dari berbagai belahan dunia, keduanya ingin menjadi inspirasi bagi mereka yang tidak percaya diri akan penampilannya sebab terlihat berbeda secara fisik.

Michie berharap agar orang lain yang memiliki kondisi sama dengannya dapat mengembangkan keberanian seperti dirinya. "Saya ingin menggunakan rekor dunia untuk memberi tahu semua orang bahwa orang-orang seperti saya dapat memiliki kehidupan yang baik."

 

(Adelina Wahyu Martanti)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini