Sukses

Kendala Tangani Penyakit Kronis, Menkes Budi: Alkes dan Dokter Kurang

Alat kesehatan (alkes) dan dokter yang kurang jadi kendala penanganan penyakit kronis.

Liputan6.com, Nias Menteri Kesehatan Republik Indonesia Budi Gunadi Sadikin menyoroti kendala penanganan penyakit kronis, terutama jantung, stroke, dan ginjal. Salah satunya adalah kekurangan alat kesehatan (alkes) dan ketersediaan dokter yang kurang.

Di Kabupaten Nias Utara, misalnya, akses masyarakat terhadap kesehatan termasuk pelayanan penyakit kronis masih minim. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terus berupaya meningkatkan akses tersebut agar seluruh masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang sama.

Terkait sumber daya kesehatan (SDM) kesehatan di Nias Utara, Kemenkes mempunyai program beasiswa 2000 orang pertahun untuk sekolah dokter spesialis.

Pemerintah Daerah Nias Utara diminta untuk menyiapkan putra-putri daerah terbaik untuk menempuh pendidikan di jurusan kedokteran dan dokter gigi melalui beasiswa Kemenkes.

"Saya mau setiap rumah sakit bisa menangani penyakit-penyakit penyebab kematian terbanyak seperti jantung, stroke, ginjal. Cuman masalahnya bukan keterbatasan alat-alat kesehatan, tapi ketersediaan dokter yang kurang," ungkap Budi Gunadi saat meninjau RS Pratama Nias Utara dan UPT Puskesmas Lotu, Jumat (17/2/2023).

Kunjungan Menkes Budi ke Kabupaten Nias Utara untuk meninjau langsung kondisi fasilitas kesehatan di sana. Terlebih lagi, Nias merupakan salah satu daerah terpencil di Indonesia. 

"Jadi saya lihat kira-kira apa yang kurang, cuma saya mau pastiin, nanti harus ada perubahan," tegasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tingkatkan Layanan Kesehatan di Nias Utara

Saat ini, jumlah rumah sakit di Kabupaten Nias Utara hanya ada satu rumah sakit, yakni Rumah Sakit Pratama Nias Utara dan terdapat 11 Puskesmas.

Dari kedua jumlah fasilitas kesehatan itu, hanya ada 27 dokter dan satu di antaranya, dokter spesialis anak dan empat dokter dari Program Nusantara Sehat Kemenkes.

Demi meningkatan layanan kesehatan, Budi Gunadi Sadikin berjanji akan terus membantu Kabupaten Nias Utara. Pada tahun 2023, Kemenkes mengucurkan dana sebesar Rp85 miliar untuk peningkatan akses kesehatan di Nias Utara.

Secara rinci dalam pernyataan resmi yang diterima Health Liputan6.com, dana tersebut digunakan untuk pembangunan fisik sebesar Rp70 miliar dan pembangunan nonfisik sebesar Rp15 miliar.

3 dari 3 halaman

Prioritas Pengadaan Alat Kesehatan

Bupati Kabupaten Nias Utara Amizaro Waruwu mengatakan, kesehatan merupakan faktor penting dalam menyukseskan pembangunan di Nias Utara.

"Sehingga pemerintah saat ini telah menjadikan bidang kesehatan sebagai prioritas pembangunan," ucapnya.

Amizaro mengusulkan secara langsung kepada Menkes Budi Gunadi untuk dapat membantu Pemda Nias Utara dalam menyelesaikan masalah di bidang kesehatan, antar lain dengan membangun dua unit gedung Puskesmas, yaitu Puskesmas Alasa dan Lahewa.

Kemudian membangun gedung dan pengadaan alat kesehatan (alkes) di Posyandu Prima berjumlah 74 unit dan meningkatkan pembangunan dan alkes di RS Pratama Nias Utara. Selanjutnya, menempatkan dokter spesialis, yaitu internis, obgyn, patologi klinik, anastesi, dan radiologi.

"Sehingga ke depan, RS Pratama bisa naik status menjadi RS Kelas D," terang Amizaro.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.