Sukses

Punya Teman Alami Alopecia Areata, 5 Hal Ini Hindari Diucapkan

Ucapan yang harus dihindari pada penderita kondisi alopecia areata (rambut rontok).

Liputan6.com, Jakarta - Alopecia areata merupakan istilah untuk rambut rontok atau kerontokan rambut. Ada begitu banyak alasan mengapa seseorang bisa kehilangan rambut, mulai dari genetika dan stres hingga gaya rambut tertentu, perubahan hormonal, dan kondisi kesehatan tertentu.

Dalam menghadapi rambut rontok, menurut dokter spesialis dermatologi di San Antonia, John Browning, dapat membuat siapapun stres. Banyak komentar yang tidak diinginkan dan kurang nyaman sehingga semakin stres.

Jika Anda memiliki teman, anggota keluarga, kenalan atau rekan kerja yang menderita alopecia, lanjut John Browning, penting untuk peka terhadap perasaan dan kebutuhan mereka. Ada lima hal yang tidak boleh Anda katakan kepada seseorang dengan penderita alopecia, antara lain:

1. 'Apakah Anda Menderita Kanker?'

Jenis kerontokan rambut seperti alopecia areata dapat menyebabkan kebotakan total, menurut American Academy of Dermatology (AAD). Alopecia areata adalah kondisi autoimun yang mana tubuh menyerang folikel rambut, menyebabkan bercak botak di kulit kepala atau di area janggut.

Disebutkan obat kemoterapi tertentu dapat menyebabkan kerontokan rambut dan akhirnya kebotakan total, dilansir dari Mayo Clinic.

Ada variasi dari pertanyaan, "Apakah Anda menderita kanker?" atau "Apakah Anda menjalani kemo?" termasuk kerap dihadapi beberapa orang dengan rambut rontok.

"Bahkan jika Anda bertanya dengan maksud baik, pertanyaan seperti ini bersifat terlalu pribadi," ucap Browning, dikutip dari Everyday Health dalam artikel berjudul, 5 Things You Should Never Say to Someone With Alopecia, Senin (12/12/2022).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Tidak Sekarat

2. "Setidaknya Anda Tidak Sekarat'

Ada korelasi kuat antara pasien kanker dan kerontokan rambut, bahwa orang dengan kondisi yang secara khusus menyebabkan kerontokan rambut seperti alopecia areata, dianggap sakit atau mengidap kanker, menurut catatan pada Journal of the American Academy of Dermatologi.

Apalagi orang juga dapat mengatakan kepada mereka yang menderita alopecia untuk "terus berjuang" atau bahwa mereka akan didoakan, tulis para peneliti Journal of the American Academy of Dermatologi.

3. ‘Bukankah ini Jauh Lebih Mudah untuk Bersiap Sekarang?’

Mungkin Anda pernah mengatakan ini kepada seseorang yang rambutnya tampak menipis untuk menyemangati hari-harinya. Namun, ini adalah komentar tidak sensitif lainnya, terutama ketika Anda menyadari betapa kerontokan rambut berdampak secara emosional.

“Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa kerontokan rambut dikaitkan dengan tingkat depresi dan kecemasan yang lebih tinggi, terutama pada wanita,” kata Shoshana Marmon selaku asisten profesor dan direktur penelitian klinis di departemen dermatologi di New York Medical College, Amerika Serikat (AS).

Misalnya, tinjauan terhadap 73 laporan termasuk lebih dari 414.000 peserta dengan penderita alopecia areata, yang diterbitkan pada Juli 2021 di Journal of American Academy of Dermatology. Tertulis kondisi autoimun sangat terkait dengan gangguan kesehatan mental seperti depresi dan kecemasan.

Sederhananya, penampilan diri saat menderita alopecia saja sudah cukup sulit, tetapi jenis komentar yang tidak diminta ini dapat mempersulit mental dan emosional.

3 dari 4 halaman

Pakai Wig

4. 'Anda Harus Memakai Wig!'

Satu studi menemukan bahwa 47,5 persen orang dengan rambut rontok dilaporkan mengalami kecemasan sosial. Temuan tersebut berasal dari survei terhadap 228 orang penderita alopecia, yang sebagian besar adalah wanita kulit putih penderita alopecia areata.

Memang, memakai wig bisa menjadi alat yang bagus untuk mengatasi kerontokan rambut. Hampir setengah dari orang dalam penelitian mengatakan, wig bertujuan menyembunyikan kerontokan rambut sekaligus meningkatkan kepercayaan sosial.

Alasannya, rambut palsu mengurangi kemungkinan orang lain melempar komentar yang tidak senonoh tentang rambut mereka atau menatap mereka dengan tatapan kasihan.

Pada akhirnya, rambut palsu membantu sebagian karena orang tidak ingin orang lain berkomentar, menatap, atau bahkan meneriaki mereka tentang kebotakan. Hindari membuat komentar tentang rambut palsu, meskipun menurut Anda hal itu akan membantu.

4 dari 4 halaman

Tumbuhkan Rambut Kembali

5. 'Teman Saya Melakukan Ini - Itu untuk Menumbuhkan Rambutnya Kembali!'

Komentar ini paling tidak membantu, kecuali jika Anda seorang profesional medis yang menangani kerontokan rambut. Terlebih lagi, jika Anda menyarankan pengobatan yang tidak memiliki bukti ilmiah atau tidak sesuai dengan kerontokan rambut seseorang, Anda mungkin memberikan saran yang berbahaya.

Pilihan terbaik bagi seseorang yang tertekan dengan kerontokan rambut adalah menemui dokter kulit profesional sehingga dapat berbicara tentang berbagai perawatan yang tersedia untuk kerontokan rambut - dan apa yang sesuai untuk situasi khusus orang tersebut.

Pertimbangkan bahwa beberapa orang mungkin baik-baik saja dengan kebotakan - dan gaya ini mungkin menjadi pilihan mereka sebagai reaksi terhadap kerontokan rambut - dan itu tidak masalah. Tapi dokter kulit dan penderita yang alami alopecia adalah mereka yang berhak membicarakan hal tersebut.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.