Sukses

Orangtua Diimbau Manfaatkan Program BIAS untuk Dapatkan Vaksin HPV bagi Anak

Orangtua bisa memanfaatkan program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) untuk mendapatkan vaksin Human Papillomavirus (HPV) bagi anak.

Liputan6.com, Jakarta - Orangtua bisa memanfaatkan program Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) untuk mendapatkan vaksin Human Papillomavirus (HPV) bagi anak. Imbauan tersebut disampaikan dokter sekaligus pengelola Program Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta dr A Rhyza Vertando Halim.

Rhyza memastikan, program yang dilaksanakan di sekolah maupun di masyarakat oleh Puskesmas itu merupakan upaya yang baik. Menurutnya itu merupakan kesempatan emas untuk bisa melindungi anak dari potensi kejadian kanker serviks akibat virus HPV.

"Saya imbau agar ayah/bunda sekalian untuk mengikutsertakan anaknya untuk dilakukan vaksinasi HPV. Karena sudah terbukti aman, berkhasiat, dan bermanfaat tentunya untuk mencegah terjadinya kanker serviks," kata Rhyza, Selasa, 15 November 2022, dilansir Antara.

Pemberian vaksin HPV melalui program BIAS, kata Rhyza, sudah dilakukan di DKI Jakarta sejak 2016. Biasanya program tersebut berlangsung setiap Agustus. Vaksinasi HPV tidak dipungut biaya alias gratis karena merupakan bagian dari program pemerintah yang menyasar anak perempuan usia 9 hingga 13 tahun atau kelas 5 dan 6 sekolah dasar.

"Kalau misalnya ada pemberitahuan terkait denan vaksin HPV di sekolah untuk anandanya, jangan ragu, jangan takut. Kita lakukan pencegaha bersama yaitu dengan vaksinasi HPV ini," ajak Rhyza.

Rhyza mengatakan, usia 9-13 tahun merupakan usia yang optimum dalam efektivitas pemberian vaksin HPV. Anak bisa mendapat dua dosis vaksin HPV dalam program BIAS. Dosis pertama dilakukan di usia kelas 5 sekolah dasar dan dosis kedua di uusia kelas 6 sekolah dasar. 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Akan Jadi Program Nasional

Sementara anak-anak yang belum bisa diberi vaksinasi karena kondisi tertentu seperti sakit dan tidak masuk sekolah, Rhyza memastikan bahwa pemberian vaksin HPV tetap bisa dilakukan di Puskesmas.

Anak-anak yang tidak bersekolah formal di wilayah DKI juga tetap berhak mendapat vaksinasi HPV selama rentang usia sesuai dengan program pemerintah. Dalam waktu dekat, kata Rhyza, vaksinasi HPV akan menjadi program nasional sehingga anak-anak di luar DKI pun bisa mengaksesnya.

Rhyza menambahkan, untuk saat ini program pemerintah masih menargetkan sasaran kelompok usia anak kelas 5 dan kelas 6 SD. Jika orangtua ingin mendorong vaksinasi pada anka selain kelompok usia tersebut disarankan untuk mendapatkan layanan melalui fasilitas kesehatan lain dengan biaya mandiri.

 

3 dari 3 halaman

Vaksinasi Dipastikan Aman

Vaksin HPV yang disediakan pemerintah disalurkan melalui puskesmas memiliki kualitas keamanan dengan mutu yang terjaga, Rhyza memastikan. Dia juga memastikan bahwa rata-rata kejadian ikutan pasca-imunisasi tergolong ringan sehingga orangtua tidak perlu khawatir.

Secara umum, kata Rhyza, vaksinasi aman dilakukan. Sementara kontra-indikasi absolut atau larangan pemberian vaksin dapat dimungkinkan apabila anak memiliki riwayat alergi berat dengan reaksi pingsan bahkan syok anafilaktik.

"Demam, batuk, pilek kalau seperti ringan sebetulnya tidak masalah (untuk vaksinasi HPV). Cuma kalu misalnya memang perlu ada perawatan atau kondisinya cukup membutuhkan perhatian, sebaiknya ditunda dulu. Sampai sembuh, baru nanti dilakukan vaksinasi supaya lebih nyaman dan aman," katanya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.