Sukses

Pakar: Perlu Tindak Lanjut Nyata untuk Meningkatkan One Health di Indonesia

Pertemuan G20 tentang One Health di Lombok membahas berbagai isu kesehatan

Liputan6.com, Jakarta Pertemuan G20 tentang One Health di Lombok membahas berbagai isu kesehatan. One Health (Kesehatan, satu bersama) merupakan konsep di bidang kesehatan yang membahas kaitan kesehatan manusia, hewan, tanaman dan lingkungan, yang merupakan aspek amat penting, baik kini maupun menghadapi kemungkinan pandemi berikutnya. 

Seperti diketahui, pengendalian penyakit zoonosis dan antimicrobial resistance (AMR) misalnya, memerlukan kolaborasi multisektor, tidak hanya terbatas pada kesehatan dan pertanian, tetapi juga dengan kehutanan, lingkungan dan pendidikan.

Co Chair G20 One Health Side Event 2022 Prof Tjandra Yoga Aditama menyampaikan, acara tersebut dihadiri negara-negara G20, negara undangan lain dan badan internasional WHO, FAO, WOAH dan UNEP, yang semua berperan amat aktif dengan berbagai intervensi saat diskusi.

"Yang dibahas amat luas, mulai dari Join Action Plan One Health dunia, saya saya usulkan juga akan dibuat National Action Plan dan juga Sub National Plan seperti di Kabupaten/Kota, dan juga Self Assesment Questionnaire yang dipelopori oleh G20 Presidensi Indonesia," ujarnya, Kamis (9/6/2022).

Juga, lanjut Prof Tjandra, dibahas aspek finansial oleh World Bank dan juga aspek integensi kesehatan berupa "One Health Intelegence Study (OHISS)".

"Kita tahu One Health juga mencakup Anti Microbial Resistance (AMR) dan kemanan pangan. Yang kini perlu dilakukan sesudah acara sukses ini adalah tindak lanjut nyata, implementasi Join Plan of Action guna menyehatkan dunia dan terus meningkatkan program One Health di negara kita," jelasnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

One Health untuk mencegah outbreak di masa mendatang

Sebelumnya, Wakil Menteri Kesehatan RI dr. Dante Saksono Harbuwono mengatakan One Health menjadi salah satu upaya mencegah terjadinya outbreak di masa mendatang.

“One Health menjadi salah satu perhatian kita semua supaya tidak terjadi outbreak di masa datang dan tidak menjadi penyakit baru di masa yang akan datang,” katanya dalam keterangan pers.

Ia menekankan bahwa One Health bukan mengatasi penyakit yang sebelumnya ada dalam manusia tapi ada dalam hewan yang pindah ke manusia.

“Untuk itu kita terus berbenah diri, melakukan evaluasi, dan melakukan implementasi untuk membuat one health ini menjadi isu yang penting di tiap-tiap negara, terutama negara-negara yang kaya dengan keanekaragaman hewani dan hayati seperti Indonesia,” ucap dr. Dante.

Yang menjadi tantangan dalam implementasi one health adalah kolaborasi dan finansial. Dikatakan dr. Dante, kolaborasi penting supaya lintas departemen dan lembaga lebih memperhatikan one health.

 

3 dari 3 halaman

Diharapkan One Health jadi prioritas

Ke depannya, diharapkan one health ini menjadi isu prioritas di beberapa tempat yang memang menunjukkan fluktuasi peningkatan kasus tinggi yang disebabkan oleh hewan.

Soal finansial, dr. Dante menjelaskan memang masih menjadi pembahasan di beberapa tempat atau pertemuan.

“Jadi memang ini harus dikolaborasikan untuk one health,” ucap dr. Dante.

Yang perlu diperhatikan selanjutnya adalah penularan penyakit dari hewan liar ke hewan yang ada di pemukiman manusia. Hal tersebut menjadi bahaya ketika menular ke manusia.

Yang paling penting adalah penguatan surveilans. Sistem surveilans untuk penyakit-penyakit yang berasal dari hewan ini menjadi salah satu indikator kuat yang harus diperbaiki.

“Kalau nanti di tingkat pusat sudah teridentifikasi penyakit berdasarkan surveilans yang kuat, maka kebijakan one health bisa diimplementasikan ke tingkat desa,” tutur dr. Dante.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini