Sukses

Idap Kanker Darah Sejak 2014, Keluarga Kenang Semangat Fahmi Idris Raih Gelar Doktor Saat Sakit

Semasa hidup, Fahmi dikenang sebagai sosok yang memiliki semangat belajar yang tinggi bajkan saat sakit kanker darah dan lanjut usia.

Liputan6.com, Jakarta Mantan Menteri Tenaga Kerja dan Menteri Perindustrian, Fahmi Idris, meninggal dunia pada Minggu, 22 Mei 2022 pagi. Semasa hidup, Fahmi dikenang sebagai sosok yang memiliki semangat belajar yang tinggi bahkan saat sakit kanker darah dan lanjut usia.

Menantu Fahmi Idris, Aldwin Rahardian, mengungkapkan semangat ayah mertua luar biasa untuk ambil gelar dokter meski dalam kondisi sakit. Seperti diketahui, Fahmi mengidap kanker darah myeloma sejak 2014.

"Almarhum sudah terkena kanker tahun 2014, tapi semangatnya luar biasa, dan cita-citanya beliau mau sekolah doktor," kata Aldwin di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Minggu, 22 Mei 2022.

"Saat kena kanker, beliau sekolah lagi, jadi 2 gelar doktornya."

Keinginan Fahmi Idris menamatkan pendidikan S-3 ini karena teringat akan amanat almarhum ibunya yang dipanggil Amak.

"Amak, Ibunya Pak Fahmi Idris, itu pernah berpesan sekolah harus yang paling tinggi. Sehingga beliau jalankan amanat itu," tutur Aldwin mengutip Antara.

Dalam kondisi divonis kanker, Fahmi Idris menuntaskan pendidikan doktoral. memiliki dua gelar doktor yakni doktor bidang Manajemen Sumber Daya Manusia dan Filsafat di Universitas Indonesia. Ia pun mendapat gelar kehormatan profesor dari Universitas Padang.

Sebagai menantu, Aldwin mengatakan Fahmi Idris menjadi inspirasi bagi keluarga besar.

"Beliau mewanti-wanti soal pendidikan, berkontribusi pada kepentingan banyak orang, masyarakat. Itu selalu ditanamkan kepada putra putrinya. Beliau layak ditempatkan sebagai dari tokoh bangsa," kata Aldwin.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kesehatan Menurun Sepekan Terakhir

Kesehatan Fahmi Idris menurun sejak sepekan terakhir. Penyakit kanker darah myeloma disertai infeksi menyulitkan penyembuhannya.

"Karena kanker dan ada komplikasi juga, saya antar sendiri ke rumah sakit, kondisinya drop Rabu kemarin," ujar suami Fahira Idris ini.

Setelah dirawat selama beberapa hari, ketika Fahira Idris pulang dari dinas di luar kota, Fahmi Idris yang dalam kondisi perawatan intensif bereaksi seolah ingin berbicara dengan anak-anaknya.

Namun peralatan medis yang mengelilinginya menyulitkannya berbicara. Setelah putrinya memanggilnya, 10 menit kemudian, Fahmi Idris mengembuskan nafas terakhir ada Minggu, 22 Mei 2022 sekitar pukul 10.00 WIB. 

"Ketika sampai pagi di rumah sakit, Fahira berkomunikasi dengan bapaknya, panggil ayah. Lalu bereaksi, ingin bicara tapi kesulitan banyak alat, 10 menit kemudian wafat," kenang Aldwin.

Fahmi Idris wafat meninggalkan 2 orang putri, 6 orang cucu dan 2 orang cicit.

 

3 dari 3 halaman

Tentang Kanker Darah Myeloma

Myeloma adalah salah satu jenis kanker darah. Penyakit ini ditandai dengan peningkatan kadar sel plasma--sel yang berfungsi membuat antibodi dalam darah--di dalam sumsum tulang secara berlebihan yang bisa berdampak pada komplikasi lebih lanjut kondisi lain, seperi anemia, tulang keropos, dan gangguan fungsi ginjal.

Peningkatan produksi antibodi berlebihan ini malah membahayakan. Kondisi itu membaut antibodi ini tidak berfungsi sebagaimana mestinya, yang justru menurunkan daya tahan tubuh. 

Selain itu, juga mengakibatkan kadar kalsium darah meningkat, karena adanya kerusakan tulang. Kalsium yang tinggi dalam darah bisa mengganggu irama jantung seperti disampaikan dokter Ikhwan Rinaldi beberapa waktu lalu. 

Sayangnya, kanker satu ini sering tidak terdeteksi. Jika terdeteksi pun, gambaran yang terlihat pertama kali malah mirip sama penyakit lainnya. Penderita keropos tulang, misalnya, sering kali tidak menduga adanya multiple mieloma di dalamnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.