Sukses

Berat Badan Naik Usai Lebaran, Saat Tepat Menjadikan Buah Sebagai Camilan

Mengonsumi buah secukupnya disertai menjaga asupan makan, tidur cukup serta berolahraga membantu agar berat badan tidak naik berlebihan usai Lebaran.

Liputan6.com, Jakarta Bayu (32) tak menyangka berat badan naik 3 kg dalam waktu cepat usai Lebaran. Padahal di hari-hari terakhir puasa timbangan menunjukkan berat badannya bergeser ke kiri. Alias turun 2 kg.

Cerita Bayu tampaknya klise karena dialami banyak orang lainnya. Jika Anda juga mengalami hal serupa salah satu hal yang bisa dilakukan adalah menjadikan buah-buahan sebagai alternatif camilan untuk menghindari kenaikan berat badan berlebih pasca Lebaran.

"Buah-buahan dapat menjadi alternatif cemilan yang sehat karena pada beberapa buah buahan banyak mengandung serat serta air yang sangat baik untuk kesehatan. Serat memberikan rasa kenyang sehingga kita tidak mudah merasa lapar," kata dokter Fadli Ambara.

Buah merupakan salah satu sumber serat. Seperti diketahui serat dapat memperlancar saluran pencernaan dan kandungan air dalam buah-buahan dapat membantu memenuhi kebutuhan cairan dan mineral yang dibutuhkan tubuh, jelas Fadli.

"Kadar gula dalam buah-buahan tidak terlalu besar sehingga tidak menyebabkan lonjakan kadar gula darah di dalam tubuh, yang tentu saja jika tidak dikonsumsi secara berlebihan," ujarnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Berat Badan Turun Saat Puasa

Fadli menuturkan pada saat seseorang berpuasa satu bulan penuh terjadi penurunan berat badan akibat dari fatt loss atau kandungan lemak. Pada saat berpuasa dengan rata rata berdurasi antara 12-16 jam tubuh banyak menggunakan cadangan energi termasuk penggunaan lemak sebagai bahan bakar energi.

Penurunan berat badan pada saat berpuasa berkisar antara 1,5 kilogram hingga 3 kilogram pada minggu awal sampai dengan minggu ketiga puasa. Pada minggu selanjutnya kemungkinan penurunan berat badan lebih sedikit karena metabolisme tubuh sudah mulai beradaptasi dan kebutuhan energi tubuh juga sudah mengalami penyesuaian.

Tetapi yang jadi permasalahan adalah pada saat setelah bulan Ramadhan berakhir dan memasuki hari raya Idul Fitri. Pada saat Lebaran, kita bakal dihadapkan dengan jumlah makanan yang berlimpah, frekuensi dan waktu makan yang berubah.

"Hal tersebut akan merubah pola yang telah terbentuk selama melakukan puasa Ramadhan dan dapat berefek kepada gangguan kesehatan serta kenaikan berat badan dalam waktu cepat," ujarnya.

 

3 dari 4 halaman

Pola Makan Teratur

Cara lain untuk menghindari terjadi kenaikan berat badan adalah dengan menerapkan pola makan teratur tiga kali sehari disertai camilan yang sehat diantara waktu makan dengan jumlah yang tidak berlebihan dan dilaksanakan di waktu yang konsisten.

"Hindari makan terutama makan yang banyak mengandung lemak dan gula berlebih pada saat malam hari menjelang waktu tidur," ujarnya.

Lalu tidak melewatkan sarapan karena sumber modal energi awal untuk melakukan aktifitas dan membuat rasa kenyang lebih lama. Sarapan yang baik harus mengandung protein dan serat yang cukup serta tidak mengesampingkan karbohidrat sebagai sumber utama energi.

Mengatur durasi makan dengan tidak terburu buru untuk menambah jumlah porsi makan lainnya. "Berikan waktu untuk tubuh dalam memberikan signal kenyang sehingga kita tidak akan berlebihan dalam mengkonsumsi makanan," kata Fadli.

Olahraga yang rutin merupakan salah satu cara yang telah terbukti dapat menjaga berat badan kita agar selalu ideal. Jenis olahraga dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan usia.

"Durasinya dapat disesuaikan antara 15-45 menit (per hari)," kata dia.

 

4 dari 4 halaman

Tidur Cukup

Tidur merupakan waktu tubuh untuk melakukan metabolisme. Oleh karena itu kurangnya waktu tidur dapat mempengaruhi metabolisme tubuh dan secara tidak langsung akan berpengaruh kepada kenaikan berat badan. Idealnya, durasi tidur untuk orang dewasa adalah 7-8 jam per hari.

"Diharapkan dengan pola tidur yang baik dan durasi tidur yang cukup dapat memaksimalkan proses metabolisme tubuh, sehingga tubuh menjadi sehat dan risiko untuk terjadinya kenaikan berat badan dapat berkurang," kata dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini