Sukses

Usai Vaksinasi COVID-19, Anak Tak Perlu Diberi Parasetamol Jika Tak Demam

Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof Dr dr Hartono Gunardi, SpA(K) menyarankan agar orangtua tak memberikan parasetamol pada anak jika memang tidak muncul gejala demam usai vaksinasi COVID-19.

Liputan6.com, Jakarta - Demam adalah salah satu respon tubuh pasca vaksinasi. Kondisi ini biasa disebut sebagai kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI). Anak-anak yang mendapat vaksinasi juga bisa mengalami demam. Untuk mengatasinya, orangtua bisa memberikan paracetamol yang dikenal sebagai obat penurun panas.

Namun, terkait vaksinasi anak, Ketua Satgas Imunisasi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Prof Dr dr Hartono Gunardi, SpA(K) menyarankan agar orangtua tak memberikan parasetamol pada anak jika memang tidak muncul gejala demam usai vaksinasi COVID-19. Pemberian paracetamol jika anak tidak demam bisa memengaruhi proses pembentukan antibodi.

"Kalau timbul demam, kita beri paracetamol. Tapi mohon dengan sangat, paracetamol jangan diberikan sebelum timbulnya demam. Karena kalau diberikan paracetamol sebelum dimulainya demam akan mengganggu proses pembentukan antibodi sehingga kekebalannya akan lebih rendah," jelas Hartono seperti dilansir Antara

Hartono menjelaskan, belum ada penelitian mengenai dampak pemberian parasetamol pada anak yang tidak demam usai vaksinasi COVID-19. Akan tetapi, kemungkinan dampak berdasarkan pengamatan dan pengalaman vaksinasi jenis lain yang umum diberikan pada anak atau bayi.

"Untuk vaksin COVID-19, ini sebenarnya belum diteliti. Tapi untuk amannya, jangan diberikan obat penurun demam sebelum timbulnya demam. Bila timbul demam, silakan berikan obat penurun demam."

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

KIPI Umumnya Bergejala Ringan

KIPI pascavaksinasi COVID-19, jelas Hartono, umumnya bergejala ringan dan dibagi menjadi dua yakni lokal dan sistemik.

Pada KIPI lokal, efek samping yang dirasakan berupa nyeri, kemerahan, atau bengkak pada bagian yang disuntik. Sedangkan KIPI sistemik efeknya berupa lemas, mengantuk, badan terasa hangat, hingga demam.

Ketua Umum IDAI dr Piprim Basarah Yuniarso mengatakan, sampai saat ini tidak ada laporan KIPI berat pada remaja ataupun anak pascaimunisasi yang langsung disebabkan oleh vaksinasi COVID-19. Umumnya KIPI yang dilaporkan bersifat lokal atau ringan, termasuk gejala demam.

Direktur Eksekutif International Paediatrics Association (IPA) Prof Dr dr Aman Bhakti Pulungan pun menegaskan, umumnya gejala KIPI pada vaksinasi COVID-19 tidak berbeda dari imunisasi yang selama ini ada.

"Kalau kita tahu bahkan beberapa imunisasi itu KIPI-nya lebih daripada imunisasi COVID-19. Untuk saat ini tidak ada yang dipermasalahkan KIPI ini," ucapnya.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.