Sukses

Perkembangan Teknologi Kesehatan dan Farmasi Begitu Terasa Saat COVID-19 Landa Dunia

Perkembangan farmasi digital ditandai dengan tiga hal menurut CEO KlikDokter

Liputan6.com, Jakarta Kecanggihan teknologi di bidang kesehatan dan farmasi begitu dirasakan saat pandemi COVID-19 menghantam.

Layanan telemedicine menjadi satu-satunya 'penolong' tatkala seseorang merasa ada sesuatu yang tak enak di tubuhnya, tapi takut untuk ke rumah sakit.

Dengan layanan telemedicine, seseorang dapat berkonsultasi dengan dokter, serta membeli obat yang telah diresepkan.

Termasuk saat seseorang dinyatakan positif COVID-19 dan harus isolasi mandiri di rumah, layanan berbasis teknologi menjadi pilihan.

Dalam webinar Peran Digitalisasi dalam Pengembangan Inovasi dan Bisnis di Industri Farmasi pada Rabu, 17 November 2021, Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Dr Hermawan Saputra SKM MARS CICS menyebut bahwa industri farmasi menghadapi tantangan berupa resiliensi sistem yang diuji melalui kemampuan masyarakat dalam mengakses layanan.

Meski demikian, kata dia, Indonesia sudah memiliki regulasi digital kesehatan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014, Peraturan Menteri Kesehatan nomor 2052/Menkes/Per/X/2011, Peraturan Menteri Kesehatan nomor 20 tahun 2019, Keputusan Menteri Kesehata Republik Indonesia Nomor HK.01.07/MENKES/650/2017, Surat Edaran Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.01.02/MENKES/303/2020 dan Nomor HK.01.07/MENKES/4829/2021.

"Tujuan dari digitalisasi bidang kesehatan dan farmasi adalah menjaga aksesibel layanan dan biaya yang terjangkau oleh berbagai kalangan. Beberapa upaya dalam komoditi, sumber daya, pelayanan kefarmasian, pengawasan, dan pemberdayaan masyarakat telah dilakukan agar terciptanya kemandirian dalam manajemen dan informasi kesehatan," kata dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Digitalisasi di Industri Kesehatan

Hermawan melanjutkan, dilihat dari urutan waktunya, proses digitalisasi di industri kesehatan dimulai sejak 2017 saat uji coba telemedicine dilakukan dalam rangka konsultasi, diagnosis, dan tindakan medis yang dilakukan dari jarak jauh berbasis tele-radiologi, tele-ultrasonografi, dan tele-elektrokardiologi.

Pada 2019 pelayanan telemedicine antar fasilitas pelayanan kesehatan untuk konsultasi mulai diselenggarakan. Di awal 2020 TIK makin dikembangkan dalam rangka pencegahan COVID-19.

Dan, pada 2021, pelayanan telemedicine makin banyak digunakan karena berkaitan dengan track and trace system di bidang kesehatan dan farmasi.

Hermawan, mengatakan, sistem rujukan fasilitas kesehatan sudah mengarah ke TIK based yang terpadu. Pelayanan kesehatan berbasis telemedicine sudah mencakup konsultasi komunikasi, informasi dan edukasi (KIE); konsultasi Klinis (Anamnesa, Pemeriksaan fisik tertentu yang dilakukan melalui audiovisual; pemberian anjuran/nasihat yang dibutuhkan berdasarkan hasil pemeriksaan penunjang dan/atau hasil pemeriksaan fisik tertentu; penegakan diagnosis; penatalaksanaan dan pengobatan pasien; penulisan resep obat dan/atau alat kesehatan, diberikan kepada pasien sesuai dengan diagnosis; dan penerbitan surat rujukan untuk pemeriksaan atau tindakan lebih lanjut ke laboratorium dan/atau fasilitas pelayanan kesehatan lainnya sesuai hasil penatalaksanaan pasien.

 

3 dari 4 halaman

Market Indonesia Terbesar

Di kesempatan yang sama, CEO KlikDokter, Hendra Heryanto Tjong menjelaskan bahwa pasar atau market di Indonesia merupakan pasar terbesar di ASEAN. Per 2020, populasi di Indonesia mencakup 25 persen Generasi Y dan 28 persen Generasi Z yang mengerti teknologi dan antusias terhadap kesehatan membentuk market size senilai Rp60 Triliun.

Perkembangan farmasi digital ditandai dengan tiga hal, yakni perubahan ke digital saat platform jual-beli online telah banyak digunakan untuk membeli produk farmasi, perubahan perilaku konsumen yang membeli berbagai produk melalui omnichannel, dan komunikasi marketing kini langsung dilakukan oleh brand sendiri.

"KlikDokter sebagai penyedia aplikasi yang memungkinkan konsumen untuk membeli produk langsung dari kami melalui partner farmasi yang terpercaya dan sudah sesuai dengan ketentuan SIA/SIPA untuk menjamin kualitas produk.” kata Heryanto.

"Melalui KlikDokter yang bekerja sama dengan lebih dari 1.000 farmasi di seluruh Indonesia, Kalbe telah bergerak menuju transformasi online.” dia menambahkan.

4 dari 4 halaman

Infografis Perluasan Telemedicine Gratis Pasien Isoman Covid-19 di Jawa-Bali.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.